Angket kuesioner Minat Belajar

menunjukan bahwa Z hitung lebih besar daripada Z tabel, 3,119 1,64 sehingga ditolak dan diterima. Dari uji hipotesis ini bisa disimpulkan bahwa hasil pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pembelajaran konvensional.

3. Angket kuesioner Minat Belajar

Berikut ini adalah nilai angket dan kriteria minat belajar siswa pada masing-masing kelas sesuai dengan tabel kriteria minat belajar yang dipaparkan pada BAB III. Tabel 4.10 Hasil Angket Minat belajar siswa masing-masing kelas Nomor Siswa Kelas VIII-DModel Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Kelas VIII-F Model Pembelajaran Konvensional Nilai angket Kriteria Minat Belajar Nilai angket Kriteria Minat Belajar 1 68.333 Baik 65 Cukup 2 65 Cukup 66.667 Baik 3 85.833 Sangat Baik 70 Baik 4 82.5 Sangat Baik 69.167 Baik 5 73.333 Baik 45.833 Kurang 6 71.667 Baik 70 Baik 7 70.833 Baik 55.833 Cukup 8 59.167 Cukup 60 Cukup 9 69.167 Baik 62.5 Cukup 10 65 Cukup 75 Baik 11 69.167 Baik 57.5 Cukup 12 62.5 Cukup 66.667 Baik 13 70 Baik 64.167 Cukup 14 64.167 Cukup 56.667 Cukup 15 67.5 Baik 64.167 Cukup 16 71.667 Baik 67.5 Baik 17 65.833 Baik 67.5 Baik 18 83.333 Sangat Baik 70 Baik 19 67.5 Baik 75.833 Baik 20 58.333 Cukup 70.833 Baik 21 81.667 Sangat Baik 72.5 Baik 22 68.333 Baik 75.833 Baik 23 83.333 Sangat Baik 67.5 Baik 24 71.667 Baik 54.167 Kurang 25 90 Sangat Baik 71.667 Baik 26 80 Sangat Baik 66.667 Baik 27 84.167 Sangat Baik 66.667 Baik 28 69.167 Baik 62.5 Cukup 29 76.667 Baik 71.667 Baik 30 67.5 Baik 63.333 Cukup 31 64.167 Cukup 62.5 Cukup 32 85.833 Sangat Baik 84.167 Sangat Baik 33 75.833 Baik 78.333 Baik 34 78.333 Baik 68.333 Baik Rata-rata 72,574 Baik 66,667 Baik Varian 68,618 55,766 Dari tabel tersebut, didapatkan bahwa rata-rata nilai angket kuesioner di kelas VIII-D adalah 72,574 dan untuk kriteria minat belajar siswa kelas tersebut masuk dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata nilai angket kuesioner di kelas VIII-F adalah 66,667 dan kriteria minat belajar di kelas tersebut yaitu baik. Ditinjau dari rata-rata nilai angket kuesioner antara kedua kelas menunjukkan bahwa minat belajar siswa di kelas VIII-D kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas VIII-F kelas kontrol walaupun kriteria minat belajar siswa sama, yaitu baik. Untuk menguji apakah minat belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari minat belajar siswa dengan pembelajaran konvensional digunakan uji Z. Sebelum melakukan uji Z, data hasil angket kuisioner mminat belajar dari masing-masing kelas haruslah berdistribusi normal serta jumlah sampel data harus lebih dari 30. Berikut ini adalah uji normalitas dari masing-masing kelas menggunakan aplikasi SPSS.

a. Uji Normalitas Kelas VIII-D

Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis diterima maka data berdistribusi normal ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05 ditolak jika Asymp. Sig. 2-tailed = 0,025 Output SPSS: Gambar 4.11 Output Angket Minat kelas VIII-D Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov Z = 0,939 ; Asymp.Sig. 2-tailed = 0,341 Karena Asymp. Sig. 2-tailed = 0,341 0,025 maka diterima. Jadi, data angket kuesioner minat belajar siswa kelas VIII-D berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas kelas VIII-F

Statistik uji normalitas data: Kolmogorov-Smirnov 1. Hipotesis diterima maka data berdistribusi normal ditolak maka berlaku , yaitu data tidak berdistribusi normal α = 0,05 ditolak jika Asymp. Sig. 2-tailed = 0,025 Output SPSS: Gambar 4.12 Output Angket Minat Kelas VIII-F Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov = 0,686 ; Sig. 2-tailed = 0,734 Karena Asymp. Sig. 2-tailed = 0,734 0,025 maka diterima. Jadi, data angket kuesioner minat belajar siswa kelas VIII-F berdistribusi normal.

c. Uji Rata-rata Nilai Angket kuisioner Minat Belajar

Untuk menguji apakah rata-rata nilau angket minat belajar pembelajaran koopeatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut: 1. Hipotesis: : = : artinya minat belajar model pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional artinya minat belajar model pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional 2. Taraf signifikan α = 5 dengan = 1,64 3. Dengan rumus Z hitung yang telah ditampilkan pada BAB III yaitu: = − √ = rata-rata nilai angket minat belajar pada pembelajaran koopeeratif TGT =rata-rata nilai angket minat belajar pada pembelajaran konvensional =Simpangan Baku = Jumlah Responden = 72,574 − 66,667 55,76634 = 4.612 Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan taraf signifikasi 5. Setelah dibandingkan dengan Z tabel menunjukan bahwa Z hitung lebih besar daripada Z tabel, 4,612 1,64 sehingga ditolak dan diterima. Dari uji hipotesis ini bisa disimpulkan bahwa minat belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pada minat belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional.

D. Pembahasan 1. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185