2. Team Games Tournament TGT
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan
5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, pemahaman, latar belakang yang berbeda-beda. Berdasarkan perbedaan
anggota pada setiap kelompok akan menyebabkan kelompok yang non- homogen.
Menurut Slavin dalam Trianto, 2011 pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas class
precentation, belajar dalam kelompok teams, permainan games, pertandingan tournament, dan penghargaan kelompok team recognition.
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Siswa bekerja dalam kelompok kecil Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas
anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar
secara kooperatif sangat menyenangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Games Tournament Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil
dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati
5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Permainan ini dimulai dengan
memberitahukan aturan permainan.
Terdapat 5 komponen utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT, yaitu:
• Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan
ceramah, diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang
disampaikan guru, karena akan membentu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan
menentukan skor kelompok. •
Kelompok team Kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya
heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan rasa tau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok agar bekerja dengan lebih baik dan optimal pada saat game •
Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
• Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya
dikelompokkan dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
• Team Recognition penghargaan kelompok
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing- masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor
memenuhi criteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team
” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-
45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.
Dan menurut O’Mahony 2006 dalam jurnal yang berjudul “TEAMS
GAMES TOURNAMENT TGT Cooperative Learning and Review” mengatakan “Teams-Games-Tournament is one of the team learning
strategies designed by Robert Slavin. Slavin has found that TGT increased basic skills, students’ achievement, positive interactions between students,
acceptance of mainstreamed classmates and self-esteem ”.
Pada kutipan diatas dapat diartikan bahwa TGT merupakan strategi pembelajaran kelompok yang didesain oleh Robert Slavin. Slavin telah
menciptakan TGT yang dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa, prestasi siswa dan interaksi positif siswa antara siswa, penerimaan teman
sekelas pada umumnya dan pada dirinya sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.1 Ilustrasi model pembelajaran Team Games Tournament TGT
D. Model Pembelajaran Konvensional Berpusat pada guru