pada saat di meja turnamen. Hal ini membuat siswa lebih banyak berinteraksi dengan siswa lainnya sehingga siswa menjadi tertarik untuk
memperhatikan dan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sedangkan di kelas VIII-F kontrol guru lebih dominan dan aktif dari pada siswa
sehingga siswa menjadi pasif dan lebih banyak diam. Hal ini membuat siswa cenderung menjadi jenuh dan kurang tertarik untuk memperhatikan
guru. Dari pembahasan ini
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif Team Games Tournament TGT cukup efektif dalam
memberikan pengaruh positif terhadap minat belajar siswa dibandingkan pembelajaran konvensional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif Team Games Tournament TGT menghasilkan minat belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional
pada pokok bahasan persamaan garis lurus di kelas VIII-D dan VIII-F SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
3. Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, terdapat perbedaan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Di kelas VIII-D eksperimen siswa terlihat
lebih aktif dengan diskusi kelompok yang dilaksanakan. Pembelajaran yang dikemas dengan bentuk games kelompok juga mampu membuat
siswa tertarik memahami, penasaran dan mendiskusikannya dengan teman kelompok. Sedangkan di kelas VIII-F kontrol, guru lebih aktif
dibandingkan siswanya. Guru menjelaskan materi ajar kepada siswa dan sesekali memberikan tanya jawab kepada siswa. Hal ini membuat siswa
menjadi pasif selama pembelajaran. Dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, terlihat
bahwa pembelajaraan kooperatif Team Games Tournament TGT mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dan menumbuhkan minat
belajar siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT mampu menumbuhkan keaktifan dan
minat belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Peneliti berhasil menarik beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII-D dan kelas VIII-F SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta tahun ajaran 20152016. Berikut ini beberapa kesimpulan yang didapat peneliti:
1. Berdasarkan data yang didapat dari hasil belajar siswa, penggunaan
model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament TGT dengan pembelajaran konvensional dengan rata-rata nilai hasil belajar di kelas
VIII-D eksperimen dan VIII-F kontrol masing-masing adalah 59,706 dan 49,559. Setelah dilakukan uji-Z menggunakan data tersebut dapat
diambil kesimpulan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament TGT lebih baik dari hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan garis lurus di kelas VIII-D dan VIII-F SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta. Sehingga model pembelajaran Team Games Tournament TGT lebih efektif unuk menciptakan hasil belajar yang lebih baik.
2. Peneliti juga membandingkan minat belajar siswa dalam peneltian ini.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI