Belajar dan Pembelajaran Fisika

7

BAB II DASAR TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran Fisika

Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari prose belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu untuk learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan adanya rangsangan dan respon, rangsangan tersebut berasal dari luar kemudian direspon. Tidak hanya perubahan pada tingkah laku saja tetapi juga dapat berupa keterampilan, dan pengetahuan pada individu. Dari definisi di atas diartikan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial b. Perubahan tersebut berupa perubahan yang berlaku dalam waktu yang relatif lama c. Perubahan karena adanya usaha dari pribadi itu sendiri 7 8 Mulyasa 2002 :118 mengatakan bahwa :“Keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan ajar dan aspek lain dalam hal ini masyarakat yang berkenaan dengan situasi pembelajaran”. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi seorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan pada diri individu. Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran adalah peristiwa yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat terbentuk perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat Arikunto 1992:19 Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukannya dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap. Hal serupa juga disampaikan oleh Hamalik 2001: 4 sebagai berikut: Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dan lingkungan. Proses dalam hal ini merupakan kegiatan yang 9 berlangsung terarah melalui tahapan-tahapan tertentu, berkesinambungan serta merupakan kegiatan yang terpadu secara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap belajar mengajar itu. Dari keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang menghasilkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga seseorang yang akan belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak terlepas dari usaha individu itu dalam berinteraksi dengan individu lainnya dan lingkungannya. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara optimal. pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran fisika hendaknya selalu melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, mengaplikasikan konsep dan melaksanakan penelitian serta mengkomunikasikan hasil penemuan. Pembelajaran dengan menggunakan model STAD Student Teams Achievement Divisions mengharapkan siswa mampu belajar aktif pada mengharapkan siswa dapat menggali lebih banyak konsep - konsep yang sedang dipelajari. 10 Pembelajaran fisika merupakan suatu proses belajar yang menuntut siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan terhadap fakta. Ada tiga hal dalam pembelajaran sains fisika, meliputi yaitu: apa yang dipelajari siswa, bagaimana siswa belajar, dan proses-proses apa yang dipelajari siswa. Secara rinci siswa dapat belajar tentang: a. Produk pengetahuan dari inkuiri ilmiah fakta, konsep, prinsip dan teori b. proses upaya ilmiah metode, kebiasaan berpikir, pendekatan terhadap masalah c. Nilai dan sikap masyarakat ilmiah, masyarakat local, masyarakat luas dan keluarga, penerapan dan resiko-resiko fisika dan teknologi konteks sosial, konteks pribadi, karir fisika apa yang dilakukan fisikawan, siapa mereka dan bagaimana mereka mendidik, diri mereka sendiri minat terhadap fisika, kapasitas mengerjakan fisika siswa belajar dapat diketahui dari bagaimana siswa bereaksi terhadap suatu fenomena dan menerapkan informasi mengevaluasi, memanipulasi, memecahkan masalah. Bagian lain yang dialami siswa dalam proses belajar meliputi: internalisasi nilai-nilai, menilai diri sendiri dan menentukan pilihan melalui belajar fisika, karir fisika, menerapkan pengetahuan dan keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal di atas dalam pembelajaran fisika siswa harus benar-benar dilibatkan secara aktif, karena dalam proses pembelajaran fisika menuntut pengembangan kemampuan - kemampuan siswa dalam pemecahan masalah - masalah fisika. 11 Faktor pendukung berhasil tidaknya pengajaran fisika adalah guru harus memperhatikan keadaan pelajar, tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat diantara peserta didik. Dalam hal ini para peserta didik berbeda tipe dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. ada tiga tipe yaitu sebagai berikut : a. Tipe auditif, yang mudah menerima pelajaran melalui pendengaran b. Tipe visual, yang mudah menerima pelajaran melalui penglihatan c. Tipe motorik, yang mudah menerima pelajaran melalui gerakan Dalam ketiga tipe di atas seorang pengajar harus dapat pula mempergunakan beberapa metode sehingga dapat mengaktifkan seluruh alat dari peserta didik, baik alat auditif, visual, maupun motoriknya. Karena itu metode di samping untuk keperluan menstransfer pengetahuan, juga harus dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada diri peserta didik. Salah satu cara guru untuk mewujudkan pembelajaran fisika yang benar - benar dapat mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan menerapkan suatu pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar secara aktif. Siswa akan termotivasi belajar bila ia mengetahui apa manfaat dari pelajaran itu dan dapat bekerjasama dengan teman. Hal ini merupakan prinsip dari pembelajaran kooperatif. 12

B. Pembelajaran Konstruktivistik

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS LKS TERSTRUKTUR.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALA T.P. 2012/2013.

0 2 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pe

0 0 162