20
5. Mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu
6. Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai
secara lisan atau penampilan. Berdasarkan kutipan hasil pikiran di atas dapat disimpulkan bahwa
siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi harus lebih aktif dalam menemukan konsep-konsep
tertentu dan mampu mengkomunikasikannya kepada siswa lain.
D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terwujud dalam perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto: 1992:7 yang
menyatakan bahwa “Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang sudah diberikan sudah dipahami oleh siswa dan apakah
metode yang digunakan sudah tepat atau belum”. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar
merupakan suatu prestasi yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika yang berupa nilai yang didapat dalam bentuk skor setelah diberi tes akhir.
Sudjana 2002: 22-23 menyatakan bahwa: Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
21
psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Penilaian yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar meliputi penilaian pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ini
dinamakan juga dengan penilaian otentik. a.
Aspek Kognitif Kawasan kognitif menurut Bloom dalam Gulo 2002:57 terdiri
dari enam kawasan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Penilaian pada ranah kognitif maksudnya
pengukuran hasil belajar siswa yang berkaitan dengan memperoleh pengetahuan, pengenalan pemahaman, dan penalaran. Bentuk penilaian
yang dilakukan dapat berupa kuis, ujian blok, maupun ujian akhir dalam bentuk ujian tulis.
b. Aspek Afektif
Penggolongan kawasan efektif oleh Bloom dalam Gulo 2002: 66 dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: penerimaan, penanggapan,
penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi. Penilaian pada ranah afektif digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
22
penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek yang dipelajari. Penilaian pada ranah afektif dilakukan dalam bentuk lembar observasi selama proses
pembelajaran berlangsung. c.
Aspek Psikomotor Penggolongan kawasan Psikomotor oleh Bloom dalam Gulo
2002: 69 dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: kesiapan, meniru, meniru, menyesuaikan, dan menciptakan. Pengajaran yang terarah pada
kawasan psikomotor menuntut pengembangan dalam bidang tertentu. Penilaian aspek psikomotor dalam pembelajaran fisika biasanya dilakukan
dengan melaksanakan praktikum di laboratorium sekolah. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil
belajar merupakan indikator keberhasilan seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang didapat setelah
melakukan kegiatan yang meliputi penguasaan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif