Desain Penelitian METODE PENELITIAN

44

B. Desain Penelitian

Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu: 1 Tahap Observasi 2 Tahap Kegiatan Lapangan Proses belajar mengajar, dan 3 Tahap evaluasi. 1. Tahap Observasi Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan atau memulai melakukan penelitian. Masing-masing adalah: 1 Penyusunan rancangan awal penelitian, 2 Pengurusan ijin penelitian, 3 observasi lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,4 Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan informasi, dan 5 Penyiapan piranti pembantu untuk kegiatan lapangan. Menyusun Instrumen Data Pretest Pretest Pelaksanaan Posttest Data Analisis Pemahaman Awal Perubahan Pemahaman Pemahaman 45 Yang paling penting dan yang paling pertama setelah semua proses perijinan adalah peneliti harus melakukan observasi terhadap sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Mulai dari menentukan sekolah, dan kemudian memilih kelas yang akan digunakan. Proses observasi harus dilakukan dengan teliti dan tepat, karena kalau tidak peneliti akan bisa mengalami kesulitan dalam proses penelitian nantinya. Observasi harus benar-benar teliti dan cermat, mulai dari kelas yang akan digunakan, jumlah siswa dan juga proses seperti apa guru mengajar di kelas tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti untuk bisa menguasai kelas tersebut. Setelah semuanya dianggap sudah sesuai dengan prosedur obervasi, maka proses penelitian baru bisa dilaksanakan. 2. Tahap Proses Penelitian Pada tahap ini, peneliti sudah mulai melakukan penelitian di kelas yaitu diawali dengan pemberian pretest pada awal pertemuan di kelas, pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman awal siswa ketika sebelum diberikan materi pembelajaran. Setelah dilakukan pretest, siswa diajarkan tentang materi yang telah disiapkan oleh peneliti, dalam proses pembelajaran ini, peneliti menggunakan metode yang telah disiapkan juga, hal ini bertujuan agar tujuan dari penelitian ini berhasil. Yaitu siswa mengalami peningkatan pemahaman dibandingkan sebelum dilakukan proses pembelajaran. Di akhir dari kegiatan proses pembelajaran ini, siswa diberikan tes akhir 46 untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa di kelas tersebut setelah belajar bersama. 3. Tahap Evaluasi Telah disinggung bahwa penelitian ini menerapkan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu prosedur penelitian yang memberikan perlakuan kepada para siswa di kelas. Secara langsung proses penelitian sudah melibatkan semua siswa untuk berpartisipasi aktif di kelas. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana tanggapan serta respon yang diberikan oleh para siswa tersebut, peneliti akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap siswa. Para siswa akan dikumpulkan dalam satu kelas, di situ peneliti dan siswa akan diminta untuk mensharingkan pengalaman mereka selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk melihat kemajuan siswa secara menyeluruh

C. Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS LKS TERSTRUKTUR.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALA T.P. 2012/2013.

0 2 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pe

0 0 162