Uji Uji Peningkatan Skor

57

4.1.2.4 Analisis Lebih Lanjut

4.2.4 Uji

Effect Size Signifikansi Pengaruh Perlakuan Uji effect size signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan. Data yang diperoleh terdistribusi dengan normal, maka digunakan rumus koefisien korelasi Pearson untuk data normal Field, 2009: 57 179. Penghitungan mengambil t dari uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan Independent samples t-test . Besar pengaruh penggunaan metode inkuiri pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan menjelaskan adalah r = 0,26 atau 6 yang setara dengan efek menengah Field, 2009: 57. Berikut ini adalah hasil perhitungan effect size pada kemampuan menjelaskan lengkapnya lihat Lampiran 4.6. Tabel 4.4 Hasil Uji Effect Size Signifikansi Pengaruh pada Kemampuan Menjelaskan Kelompok Eksperimen dan Kontrol Variabel t t 2 df r effect size R 2 Efek Menjelaskan 2,09 4,36 51 0,26 0,06 6 Menengah

4.2.4 Uji Peningkatan Skor

Pretest ke Posttest I Tujuan dilakukan uji peningkatan skor pretest ke posttest I adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji peningkatan skor pretest ke posttest I menggunakan statistik parametrik Paired samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan dalam kelompok yang sama Field, 2009: 325. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 58 lengkapnya lihat Lampiran 4.7.1 Lampiran 4.7.2. 58 Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest-Posttest I Kemampuan Menjelaskan Kelompok Eksperimen No Aspek Eksperimen Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Pre Post I 1 Menjabarkan 1,96 2,32 18,36 0,04 Ada perbedaan 2 Memperkirakan 2,44 3,24 32,78 0,00 Ada perbedaan 3 Memberi alasan 2,56 2,88 12,50 0,11 Tidak ada perbedaan 4 Memberi contoh 3,24 3,44 6,17 0,20 Tidak ada perbedaan Variabel Menjelaskan 2,55 2,97 16,47 0,00 Ada perbedaan Kelompok Kontrol No Aspek Kontrol Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Pre Post I 1 Menjabarkan 2,18 2,00 -8,25 0,13 Tidak ada perbedaan 2 Memperkirakan 2,39 2,61 9,20 0,22 Tidak ada perbedaan 3 Memberi alasan 2,29 2,57 12,22 0,13 Tidak ada perbedaan 4 Memberi contoh 3,14 3,32 5,73 0,40 Tidak ada perbedaan Variabel Menjelaskan 2,50 2,63 5,20 0,22 Tidak ada perbedaan Rerata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu M = 0,42; SD = 0,48; SE = 0,09; t = 4,30; N = 25; dan df = 24 sedangkan rerata kelompok kontrol yaitu M = 0,12; SD = 0,53; SE = 0,10; t = 1,24; N = 28; dan df = 27. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I untuk variabel kemampuan menjelaskan pada kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2 - tailed sebesar 0,00 p 0,05, maka H null ditolak dan H i diterima. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan menjelaskan pada kelompok eksperimen. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan menjelaskan pada kelompok eksperimen. Sedangkan hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I untuk variabel kemampuan menjelaskan pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. 2 - tailed sebesar 0,22 p 0,05, maka H null diterima dan H i ditolak. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan menjelaskan pada kelompok kontrol. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tidak terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan menjelaskan pada kelompok kontrol. Persentase peningkatan skor kelompok eksperimen sebesar 16,47, sedangkan kelompok kontrol sebesar 5,20. Pada kelompok eksperimen terdapat dua aspek variabel kemampuan menjelaskan yang mengalami peningkatan skor secara signifikan dari pretest ke posttest I yaitu menjabarkan dan memperkirakan. Persentase peningkatan aspek 59 menjabarkan sebesar 18,36 dan aspek memperkirakan sebesar 32,78. Sedangkan pada kelompok kontrol, semua aspek variabel kemampuan menjelaskan tidak mengalami peningkatan skor secara signifikan dari pretest ke posttest I lihat Tabel 4.5 halaman 59.

4.2.4 Uji

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 159

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA kelas V di SDK Sorowajan Yogyakarta.

0 1 186

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

0 1 157

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 144

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN INTERPRETASI DAN ANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA

0 0 173