20 sebelum dibuang. Gallery 2009: 38 juga mengungkapkan cara-cara untuk
mengatasi pencemaran air sungai. Cara-cara untuk mengatasi pencemaran sungai
yaitu membersihkan sampah di sungai, mengusulkan untuk gotong royong membersihkan sungai, mengusulkan diadakan daur ulang sampah, mengusulkan
diadakan penyuluhan
tentang pencemaran
sungai, membuat
tulisan laranga
nperingatan di sungai misalnya “jangan membuang sampah di sungai”, mengusulkan untuk membuat sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber
air bersih lainnya tidak tercemar.
2.1.1.8 Metode Inkuiri dalam Kurikulum 2013
Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dab tematik. Untuk memperkuat pelaksanaan pendekatan saintifik dan
tematik, perlu diterapkan penggunaan metode pembelajaran berbasis penelitian yaitu metode inkuiri Kementrian Pendidikan Kebudayaan, 2013: 14.
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Kegiatan mengamati meliputi kegiatan membaca, mendengar, menyimak, dan melihat Kementrian Pendidikan Kebudayaan, 2013: 19. Kegiatan
menanya meliputi kegiatan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami atau pertanyaan untuk mendapat informasi tambahan dari apa yang
diamati. Kegiatan mencoba merupakan kegiatan mengumpulkan informasi melalui eksperimen, membaca sumber lain, mengamati objek, dan wawancara.
Kegiatan menalar merupakan kegiatan mengolah informasi yang sudah diperoleh untuk mendapat pemahaman. Kegiatan menyaji yaitu menyampaikan hasil
pengamatan dan kesimpulan secara lisan, tertulis, atau dengan media. Pada kegiatan mencipta, siswa merancang produk menggunakan langkah-langkah
model pembelajaran berbasis proyek Kementrian Pendidikan Kebudayaan, 2013: 21. Pembelajaran saintifik meliputi enam langkah kegiatan yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta dengan
menggunakan metode inkuiri untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran.
21
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri
Ambarsari, Santosa, dan Maridi 2013 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains dasar siswa kelas VIII SMP 7 Surakarta atas dasar kompetensi
menjelaskan
sistem peredaran darah manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental.
Penelitian ini menggunakan semua siswa kelas VII semester gasal di SMPN 7 Surakarta tahun ajaran 20112012. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling sejumlah dua kelas, yaitu kelas kontrol dan eksperimen kelas. Kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Untuk
memenuhi persyaratan dari sampel dilakukan uji kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan uji
t
. Data penelitian berupa keterampilan proses sains dasar siswa yang meliputi observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, kesimpulan, dan komunikasi. Data penelitian keterampilan proses sains dasar hasil yang diperoleh dari lembar observasi. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji
t
dua sampel pada Mini tab 16. Setelah ujian merupakan prasyarat Anderson-Darling uji normalitas dan uji homogenitas
Levene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dipandu penyelidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses
sains dasar siswa kelas VIII SMP 7 Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Faezaty, Rosilawaty, dan Efkar 2013
bertujuan untuk mengetahui efektivitas inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan dan memberikan alasan pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan
One Group Pretest Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 SMAN 2 Gadingrejo yang berjumlah 34 orang. Data penelitian ini adalah
data keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan dan memberikan alasan. Sedangkan analisis data menggunakan N-gain. Hasil penelitian menujukkan N-
gain keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan 0,7 sedang dan yang mencapai KKM sebesar 79. N-gain untuk memberikan alasan adalah 0,5
sedang dan yang mencapai KKM sebesar 77. Berdasarkan hasil analisis data