40
menjelaskan
dan
menginterpretasi
. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga
Sig.2-tailed
0,05 Field, 2009: 53.
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I
Uji peningkatan skor
pretest
ke
posttest I
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari
pretest
ke
posttest I
baik pada kelompok eksperimen maupun kontrol. Data yang diuji berasal dari
kelompok yang sama, sehingga menggunakan dua uji statistik berikut Field, 2009: 325. Uji statistik yang digunakan adalah
Paired samples t-test
jika data terdistribusi dengan normal. Uji statistik menggunakan
Wilcoxon
jika data terdistribusi dengan tidak normal Field, 2009: 345.
Teknik analisis data menggunakan tingkat kepercayaan 95. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut. 1 H
i
: ada perbedaan skor yang signifikan dari skor
pretest
ke
posttest I
pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat penurunan peningkatan skor yang
signifikan dari
pretest
ke
posttest I
pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan
menjelaskan
dan
menginterpretasi
. 2 H
null
: tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari skor
pre-test
ke
posttest I
pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak terdapat penurunan peningkatan skor yang signifikan dari
pretest
ke
posttest I
pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan
menjelaskan
dan
menginterpretasi
. Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah jika harga
Sig.2-tailed
0,05 Field, 2009: 53. Persentase kenaikan skor
pretest
ke
posttest I
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Gunawan, 2006: 575.
Gambar 3.3 Rumus Persentase Uji Peningkatan Skor
41
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan terhadap kemampuan
menjelaskan
dan
menginterpretasi
. Jika data terdistribusi dengan normal, maka digunakan rumus koefisien korelasi
Pearson
pada Gmbar 3.4 halaman 42 Field, 2009: 57 179.
Gambar 3.4 Rumus Besar Efek untuk Data Normal
Keterangan : r = besar pengaruh
effect size
perlakuan dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson
t = harga uji t df = derajad kebebasan
degree of freedom
Jika data terdistribusi dengan tidak normal, maka digunakan rumus sebagai berikut Field, 2009: 57.
Gambar 3.5 Rumus Besar Efek untuk Data Tidak Normal
Keterangan : Z = harga Z yang diambil dari perhitungan statistik non parametrik dari
program SPSS
N = 2 x jumlah responden yang bersangkutan Besar pengaruh perlakuan dapat diklasifikasikan dengan kriteria sebagai
berikut Field, 2009: 57.
Tabel 3.7 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan
Persentase pengaruh perlakuan dihitung dengan mengkuadratkan harga r harga koefisien korelasi
Pearson
yang didapat atau R
2
x 100 Field, 2009: 179.
r effect size
Kriteria Efek
0,10 Kecil, setara dengan 1 pengaruh
perlakuan 0,30
Menengah, setara dengan 9 pengaruh perlakuan
0,50 Besar, setara dengan 25 pengaruh
perlakuan
42
3.8.3.3 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan