21
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri
Ambarsari, Santosa, dan Maridi 2013 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan inkuiri terbimbing
terhadap keterampilan proses sains dasar siswa kelas VIII SMP 7 Surakarta atas dasar kompetensi
menjelaskan
sistem peredaran darah manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental.
Penelitian ini menggunakan semua siswa kelas VII semester gasal di SMPN 7 Surakarta tahun ajaran 20112012. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling sejumlah dua kelas, yaitu kelas kontrol dan eksperimen kelas. Kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Untuk
memenuhi persyaratan dari sampel dilakukan uji kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan uji
t
. Data penelitian berupa keterampilan proses sains dasar siswa yang meliputi observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, kesimpulan, dan komunikasi. Data penelitian keterampilan proses sains dasar hasil yang diperoleh dari lembar observasi. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji
t
dua sampel pada Mini tab 16. Setelah ujian merupakan prasyarat Anderson-Darling uji normalitas dan uji homogenitas
Levene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dipandu penyelidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses
sains dasar siswa kelas VIII SMP 7 Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Faezaty, Rosilawaty, dan Efkar 2013
bertujuan untuk mengetahui efektivitas inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan dan memberikan alasan pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan
One Group Pretest Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 SMAN 2 Gadingrejo yang berjumlah 34 orang. Data penelitian ini adalah
data keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan dan memberikan alasan. Sedangkan analisis data menggunakan N-gain. Hasil penelitian menujukkan N-
gain keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan 0,7 sedang dan yang mencapai KKM sebesar 79. N-gain untuk memberikan alasan adalah 0,5
sedang dan yang mencapai KKM sebesar 77. Berdasarkan hasil analisis data
22 tersebut, bahwa pembelajaran dengan inkuiri terbimbing efektif meningkatkan
keterampilan
menginterpretasi
suatu pernyataan dan memberikan alasan siswa kelas XI IPA2 pada materi laju reaksi.
Wahyudin, Sutikno, dan Isa 2010 memanfaatkan
software Macromedia Flash 8 Professional
sebagai media pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui minat dan pemahaman siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Masing-masing siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-1 di SMA Negeri 14
Semarang dengan jumlah 40 orang. Data hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes, sedangkan minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner.
Peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi
38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60 siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5 siswa yang dinyatakan tidak paham untuk siklus
II. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90. Setelah tindakan, harga rata-
rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81.
2.1.2.2 Penelitian tentang Kemampuan