Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

25

2.2 Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran inkuiri dianggap sebagai metode yang paling tepat dalam pembelajaran IPA karena menekankan kemampuan siswa dalam menemukan jawaban sendiri dari suatu pertanyaan melalui serangkaian kegiatan yang telah dirancang guru. IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan, penggunaan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan. Karena itu pembelajaran IPA lebih tepat dengan menggunakan aktivitas-aktivitas belajar yang banyak dari pada hanya mempelajari teori-teori. Proses memahami alam membutuhkan kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi agar dapat benar-benar paham akan terjadinya suatu peristiwa di alam. Metode inkuiri diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menjelaskan dan menginterpretasi peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam melalui pelajaran IPA. Kemampuan menjelaskan adalah kecakapan dalam menguraikan secara terang tentang terjadinya suatu peristiwa melalui pola sebab-akibat dengan memberikan alasan yang sesuai kaidah-kaidah umum, sistematis, dan disertai contoh atau gambaran. Kemampuan menginterpretasi adalah kecakapan dalam menafsirkan suatu peristiwa melalui pemindahan pemahaman ke dalam bentuk gambar atau model lain sehingga diperoleh pemahaman pribadi. Jika metode inkuiri digunakan dalam pembelajaran IPA kelas V di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta, penggunaan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menjelaskan dan menginterpretasi materi IPA tentang pencemaran air.

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menjelaskan pada pelajaran IPA materi pencemaran air kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 semester gasal tahun ajaran 20142015. 2.3.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menginter- pretasi pada pelajaran IPA materi pencemaran air kelas V SD Kanisius Demangan Baru 1 semester gasal tahun ajaran 20142015. 26

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas delapan komponen metode yang digunakan dalam penelitian. Komponen tersebut meliputi jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe non- equivalent control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih tanpa random assignment Cohen, 2007: 282. Quasi experimental digunakan dalam penelitian ini karena dalam dunia pendidikan tidak memungkinkan untuk mengacak dan mengatur kelas yang ada untuk pengambilan sampel. Penelitian ini juga menggunakan kelompok kontrol yang tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi proses penelitian. Kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal tiap kelompok yang dilaksanakan sebelum materi penelitian diberikan pada siswa dan butir soal dibuat dengan bahan yang sudah dikuasai peserta didik Sudijono, 2011: 69. Setelah diketahui kemampuan awal tiap kelompok, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan, yaitu dengan pembelajaran biasa menggunakan metode ceramah. Guru melakukan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa akan materi pelajaran penting yang sudah diajarkan guru Sudijono, 2011: 70. Pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan tiga langkah, yaitu 1 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen menghasilkan skor 1, 2 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok kontrol menghasilkan skor 2, dan 3 skor 1 dikurangi skor 2 Cohen, 2007: 276-277. Pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus O 2 -O 1 – O 4 -O 3 . Jika hasilnya negatif, pengaruh perlakuan juga negatif Cohen, 2007: 277. Jika hasilnya tidak sama

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 159

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA kelas V di SDK Sorowajan Yogyakarta.

0 1 186

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

0 1 157

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 144

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN INTERPRETASI DAN ANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS DEMANGAN BARU I YOGYAKARTA

0 0 173