90
siswa berada pada nilai 53,5. Sesi 2 rata-rata capaian skor siswa meningkat dengan nilai 53,8, selanjutnya sesi 3 rata-rata siswa berada pada nilai 54,3.
Ketiga sesi layanan bimbingan ini secara keseluruhan siswa memperoleh nilai yang berada pada kategori sedang.
3. Signifikansi Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan
Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning Siswa
Kelas VIII SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun 20152016 sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendektan experiential learning.
Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Proaktif Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning
Siswa Kelas VIII D SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun 20152016 dianalisis dengan menggunakan uji-t paired samples test. Uji ini
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Berikut hasil uji t tampak pada
tabel 4.3.
Tabel 4.3 Uji Sampel Berpasangan
Pretest dan Posstest Siswa Kelas VIII SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun 20152016
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error Mean
Pai r 1
Pretest 60,9000
30 5,12162
,93508 Posttest
61,5000 30
4,85479 ,88636
Dari tabel Grup Statistic di atas dapat dianalisis penelitian ini menggunakan sampel berjumlah n1=30, n2= 30 orang. Nilai rata-rata
91
untuk X= 61,24;Y= 61,27 yang menunjukkan ada peningkatan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning terjadi peningkatan senilai 0,6. Jika ditinjau dari standar deviasi Sx = 5,283 dan Sy =
4,765, terjadi penurunan senilai 0,518. Selain menggunakan uji t, signifikansi implementasi pendidikan
karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning siswa kelas VIII SMP N 1 Kejajar, Wonosobo Tahun
20152016 dapat dilihat dengan menggunakan rumus O2-O1=61,5- 60,9=0,6. Angka ini menunjukkan ada selisih antara posttest dan pretest
senilai 0,6, maka dapat disimpulkan ada perubahan karakter proaktif siswa sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan.
Dari tabel paired samples test di atas tampak nilai Sig. 2-tailed 0,534 0,05 dan nilai t hitung -0,629 t tabel 29; 0,05 adalah
2,045, maka Ho diterima. Artinya, Pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal dengan experiential learning tidak efektif
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest posttest
-,60000 5,22329
,95364 -2,55041
1,35041 -,629 29
,534
92
meningkatkan karakter proaktif siswa kelas VIII D SMP N 1 Kejajar Wonosobo tahun ajaran 2015-2016.
4. Signifikansi Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan