28
Tujuan khusus, di rumuskan Komite APEID Asia and Pasific Programme of Educational Innovation for Devwlopment pendidikan
karakter bertujuan untuk menerapkan pembentukan karakter pada anak, menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan, dan
mengarahkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Berdasarkan Panduan Pendidikan Karakter Pusat Kurikulum dan Perbukuan 2011,
pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : 1 mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; 3 mengembangkan potensi
warga negara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Pendidikan karakter dilakukan melalui
berbagai media yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan media massa. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan karakter ialah mengarahkan peserta didik untuk mempunyai sikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai etis yang dianut bangsanya.
3. Prinsip Pendidikan Karakter
Kementrian Pendidikan Nasional 2010 manyatakan bahwa pendidikan karakter hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup
pemikiran, perasaan, dan perilaku c.
Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
29
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik. f.
Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun
karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses. g.
Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik. h.
Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada
nilai dasar yang sama. i.
Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter.
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter. k.
Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru- guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan
peserta didik.
4. Komponen Karakter
Dalam pandangan Lickona Koesoema, 2012:61 pendidikan nilaimoral yang menghasilkan karakter yang baik component of good
character, yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tetang mental, dan moral action atau perbuatan
moral. Ketiga komponen ini menunjuk pada tahapan pemahaman sampai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pelaksanaan nilai dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga komponen ini bersifat prosesual, artinya tahap ketiga hanya mungkin terjadi setelah
tahapan kedua tercapai, dan tahapan kedua haya tercapai apabila tahapan pertama telah tercapai.
Gambar 2.3 Komponen karakter
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika berhadapan dengn tantangan-tantangan moral dalam hidup. Berikut
adalah penjelasan dari enam hal yang menjadi bagian dari pengetahuan moral:
a. Kesadaran Moral Moral Awareness
Ketidaksadaran moral yang sering terjadi pada diri manusia dalam sebuah tingkatan usia adalah kebutuhan moral, kondisi di mana
31
orang tak mampu melihat situasi yang sedang ia hadapi melibatkan masalah moral dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Remaja
khususnya sangat rentan terhadap kegagalan seperti ini, bertindak tanpa mempertanyakan “Apakah ini benar?”.
Aspek pertama yang perlu dimiliki remaja dalam kesadaran moral adalah remaja harus mengetahui tanggung jawab moral pertama
mereka yakni menggunakan akal sehat untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral. Kemudian memikirkan benar
tidakna tindakan tersebut. Aspek kedua adalah kendala untuk biasa mndapatkan informasi. Remaja perlu mencari informasi dan
memastikan fakta terlebih dahulu sebelum membuat pertimbangan moral.
b. Mengetahui Nilai-nilai Knowing Moral Value
Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi. Menghormati kehidupan,
bertanggung jawab, berani meminta maaf, berani mengakui kesalahan adalah beberapa nilai-nilai moral yang perlu diketahui
siswa yang menjadi faktor penentu dalam membentuk pribadi yang baik.
c. Pengambilan Perspektif Perspective-Taking
Pengambilan perspektif
adalah kemampuan
untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut
32
pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.
d. Penalaran Moral Moral Reasoning
Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang bermoral dan mengapa harus bermoral. Pada tingkat tertinggi,
penalaran moral juga melibatkan pemahaman terhadap prinsip klasik, “Hormatilah martabat setiap individu”, “Perbanyak berbuat
baik”, dan “Bersikaplah pada orang lain sebagaimana engkau mengharapkan orang lain bersikap kepada mu”. Prinsip-prinsip
semacam ini dapat menuntun perubahan perbuatan moral remaja dalam berbagai situasi.
e. Pengambilan Keputusan Desicions- Making
Dalam membuat keputusan seseorang dapat melakukan dengan mempertimbangkan melalui pertanyaan kepada dirinya, seperti
“apa saja pilihan ku?”; “Apa konsekuensi yang kira-kira harus dihadapi orang lain karena keputuasan yang ku buat?”. Mampu
memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral tersebut sebagai keterampilan
pengabilan keputusan reflektif. f.
Pengetahuan Diri Self-Knowledge Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap
kekuatan dan kelemahan karakter diri dan mengetahui cara memperbaikinya. Dilihat dari sisi perasaan moral atau isi
33
emosional terdapat beberapa faktor yang membentuk karakter seseorang, yakni :
a. Hati Nurani Consience
Hati nurani memiliki dua sisi; sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi Kognitif menuntun seseorang dalam menentukan
hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban untuk melakukan hal yang benar.
b. Penghargaan Diri Self-esteem
Seseorang yang memiliki penghargaan diri yang sehat, maka akan mampu menghargai dirinya sendiri dan menghormati
dirinya sendiri. Sengan demikian, kecil kemungkinan bagi seseorang untuk merusak tubuh atau pikirannya sendiri atau
membiarkan orang lain merusaknya. Remaja yang memiliki penghargaan diri yang sehat akan
mampu memandang diri sendiri secara positif, cenderung memperlakukan orang lain secara positif juga, tidak tergantung
pada pendapat orang lain, mampu mengikuti pertimbangan pribadi, dan lebih bertanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan
kepada Tuhan. c.
Empati Emphaty Empati merupakan kemampuan mengenali atau merasakan
keadaan yang tengah dialami orang lain. empati merupakan sisi emosional dari pengambilan perspektif.
34
d. Mencintai Kebaikan Loving the God
Jika seseorang mencintai kebikan, mereka akan senang melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan hanya
kewajiban. Potensi ini merupakan potensi moral manusia yang sudah ada sejak usia kanak-kanak dan dapat terus dikembangkan
dalam tiap tahap perkembangan. e.
Kontrol Diri Self-Control Kontrol diri merupakan pekerti yang penting untuk
mengendalikan emosional maupun perilaku diri seseorang. Kontrol diri membantu seseorang untuk bersikap etis disaat seseorang
sedang tidak menginginkannya. Kontrol diri juga penting untuk mengekang keterlenaan kita.
f. Kerendahan Hati Humility
Kerendahan hati merupakan bagian dari pemahaman diri. Suatu bentuk keterbukaan murni terhadap kebenaran sekaligus
kehendak untuk berbuatsesuatu demi memperbaiki kegagalan. Kerendahan
hati juga
membantu seseorang
mengatasi kesombongan diri. Kerendahan hati adalah pelindung terbaik dari
perbuatan jahat. Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter di atas.
Jika seseorang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional maka mereka memiliki kemungkinan tindakan yang menurut pengetahuan dan
35
perasaan mereka adalah tindakan benar. Tiaga aspek yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan moral yaitu;
a. Kompetensi Competence
Kompetensi moral
adalah kemampuan
mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral efektif.
b. Kehendak Will
Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi gar tetapterkendali oleh akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat
melihat dan memikirkan suatu keadaan melalui seluruh dimensi moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan kewajiban,
bukan kesenangan. Kehendak dibutuhkan untuk menahan godaan, bertahan dari tekanan teman sebaya. Dan melawan gelombang.
Kehendak merupakan inti dari keberanian moral. c.
Kebiasaan Habbit Seseorang yang memiliki karakter baik akan bertindak
dengan sungguh-sungguh, loyal, berani, berbudi, dan adil. Mereka melakukan yang benar karena kebiasaan.
Komponen-komponen karakter yang dipaparkan di atas secara bersama-sama saling mendukung untuk membentuk karakter yang baik
pada seseorang. Orang yang sangat baik sekalipun, seringkali gagal menunjukkan moral terbaik mereka. Hal ini nampak bahwa pembentukan
karakter adalah proses seumur hidup. Kehidupan bermoral yang dijalani PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
setiap orang termasuk remaja, secaara bertahap dapat memadukan pertimbangan, perasaan, dan pola-pola tingkah laku yang benar.
5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter