Proses Experiential Learning Hakekat Experiential Learning

51 dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Hal tersebut memberi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang telah dimiliki. Ketiga elemen tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi secara keseluruhan, tidak terpisah- pisah, karena apabila salah satu elemen tidak ada maka elemen lainnya tidak akan efektif. Ketiga hal ini kemudian menjadi fokus pendekatan experiential learning Baharuddin dan Wahyuni, 2010.

5. Proses Experiential Learning

Kolb 2015 menjelaskan empat tahapan model pembelajaran. Siklus model experiential learning disajikan dalam Gambar 2.4 Gambar 2.4 Tahapan Langkah Model Pembelajaran Experiential Learning Sumber: Baharuddin dan Wahyuni, 2010 David Kolb 1984 mengatakan bahwa model experiential learning merupakan sebuah proses yang melingkar yang terdiri dari empat fase. Fase pertama Concrete Experience, siswa melibatkan diri sepenuhnya dalam pengalaman baru dan menggunakan pengalaman yang sudah 52 dilaluinya atau pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang lebih lanjut. Fase kedua Reflective Observation, siswa mengobservasi dan merefleksikan atau memikirkan pengalamannya dari berbagai segi dan mendiskusikan pengalaman yang telah dilaluinya. Fase ketiga Abstract Conceptualisation, proses menemukan tren yang umum dan kebenaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau membentuk reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau konsep yang baru. Fase keempat Active Experimentation, siswa menggunakan konsep tersebut untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan, memodifikasi perilaku lama dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.Sejalan dengan empat tahapan experiential learning dari Kolb, tahapan atau siklus pembelajaran experiential learning menurut Pfeifer Jones 1979 dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Siklus Pembelajaran Experiential Learning menurut Pfeiffer Jones Experiencing The Activity Phase Publishing Sharing Reactions and Observations Processing discussing patterns and Dinamics Generalizing Developing Principles Applying Planning How to Use the Learning 53 Dari gambar siklus pembelajaran experiential learning menurut Pfeifer Jones 1979 di atas dipaparkan setiap siklus sebagai berikut; a. Mengalami Experiencing Peserta didik terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan tertentu, seperti melakukan tugas tertentu atau mengamati objek atau rekaman kejadian tertentu, entah secara sendiri-sendiri atau bersama satu atau lebih peserta atau anggota kelompok lain. b. Membagikan pengalaman Publishing Peserta didik membagikan hasil pelaksanaan tugas atau hasil pengamatannya terhadap objek atau kejadian tertentu pada tahap sebelumnya termasuk reaksi pribadianya baik berupa tanggapan pikiran maupun tanggapan perasaannya, kepada peserta lain baik dalam kelompok-kelompok kecil maupun kepada seluruh peserta. c. Memroses pengalaman Processing Peserta mengolah data yang baru dibagikan dengan cara mendiskusikan atau memikirkannya bersama, memaknai atau menafsirkannya, membandingkan tanggapan peserta yang satu dengan peserta yang lain, menemukan hubungan antar makna atau tanggapan yang muncul, dan sebagainya. 54 d. Merumuskan kesimpulan Generalizing Peserta didik diajak dan dibantu untuk menyimpulkan prinsip- prinsip, merumuskan hipotesis-hipotesis, dan merumuskan hikmat- manfaat untuk didiskusikan atau dipikirkan bersama. e. Menerapkan Applying Peserta didik sungguh-sungguh menangkap relevansi atau makna- manfaat dari pelatihan atau bimbingan yang baru dijalaninya, serta memiliki tekad untuk menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari. 6. Kelebihandan Kelemahan Experiential Learning Pendekatan experiential learning mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, mendorong terbentuknya berpikir kreatif, mendorong siswa untuk melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda dan meningkatkan gairah belajar siswa Munif dan Mosik, 2009. Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran experiential learning juga memiliki kekurangan yaitu pembelajaran experiential learning membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menciptakan konsep baru. Tidak semua siswa memiliki motivasi yang cukup untuk melakukan concrete experience untuk menemukan konsep. Siswa yang cenderung pasif lebih suka untuk menerima konsep langsung dari guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Peran guru adalah menciptakan situasi belajar yang unik dan menarik sehingga siswa tertarik untuk terlibat dalam pengalaman kongkrit.

E. Hakekat Remaja Sebagai Peserta Didik

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156