16
3. Model Proaktif
Model proaktif menurut Covey bisa dilihat ada gambar 2.1
Gambar 2.1 Model Proaktif Covey
Menurut Covey 1997 dalam kebebasan memilih terkandung empat anugerah manusiawi, yaitu :
a. Self awarness kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan, dan menilai diri sendiri. Kesadaran diri tidak
hanya mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia, melainkan mempengaruhi cara pandangnya terhadap sesuatu di luar dirinya.
Contohnya, ”Saya uring-uringan, karena saya tidak cukup tidur tadi
malam”, atau “Saya bilang begitu hanya karena saya kesal”.
b. Imagination imajinasi, yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realita empiris, yang memungkinkan orang untuk
menciptakan sesuatu dalam pikirannya yang tidak dibatasi oleh dunia
Kesadaran Diri Kehendak Bebas
Suara Hati Kata Hati
Imajinasi
STIMULUS RESPON
KEBEBASAN UNTUK MEMILIH
17
nyata. Covey 1986, 1996, 1998: 47. Imajinasi memungkinkan orang meloloskan diri dari kesadaran sekarang dan menciptakan kemungkinan-
kemungkinan baru dalam benaknya. Imajinasi memberikan peluang
untuk membayangkan masa depan, menjadi apa kelak kita nantinya.
c. Conscience kata hati, yaitu kesadaran batin yang mendalam tentang benar-salah, baik buruk, yang diharapkan-tidak diharapkan, sebagai
prinsip hidup yang mengatur perilaku manusia sehingga ia dapat
menyelaraskan pikiran, perasaan dan tindakannya.
d. Independent will kehendak bebas, yaitu kemampuan untuk menentukan pilihan berdasarkan kesadaran dirinya dan bebas dari segala pengaruh
lain. Kehendak bebas memungkinkan orang membuat pilihan sendiri, menguasai emosi-emosi, dan mengatasi kebiasaan nalurinya. Tanggung
jawab dan moral ialah hal yang dimiliki orang yang berkehendak bebas. Orang yang proaktif tidak pernah merasa dan menggunakan kata
terpaksa. Orang proaktif telah mencoret dari kamus perbendaharaan
bahasanya kata “terpaksa” dan menggantinya dengan kata “memilih”.
4. Fokus Proaktif Orang yang proaktif memfokuskan perhatiannya pada peristiwa-
peristiwa dan kondisi lingkungan yang bisa dikendalikan atau dipengaruhinya. Covey 1997:71 menggolongkan peristiwa-peristiwa
dan kondisi ligkungan menjadi dua macam, seperti gambar 2.2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.2 Fokus Proaktif dan Reaktif
Penjelasan : 1. Orang proaktif berfokus pada hal yang bisa dipengaruhinya, baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga lingkaran pengaruhnya Inner Circle of Influence semakin besar.
2. Orang yang reaktif atau tidak proaktif lebih berfokus pada hal-halyang sama sekali tidak bisa dipengaruhi, sehingga lingkaran kepeduliannya Outer
Circle of Concern semakin kecil. Orang yang mempunyai kebiasaan proaktif mampu mengendalikan sikap
serta perbuatannya sendiri. Sejalan dengan nilai-nilai hidupnyalah dia mempengaruhi orang dan hal-hal lain dalam bidangnya. Bila orang itu
proaktif maka ia memfokuskan energi pada “Lingkungan Pengaruh”. Lingkungan Pengaruh mencakup segala hal yang secara langsung dapat
dipengaruhi untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Lingkaran Pengaruh
FOKUS PROAKTIF FOKUS REAKTIF
Lingkaran pengaruh
Lingkaran Kepedulian
Lingkaran pengaruh
Lingkaran Kepedulian
Lingkaran Pengaruh
19
ibarat otot yang semakin kekar dan lentur bila dilatih, tetapi menjadi lemah apabila jarang dipakai. Jika seseorang memusatkan perhatian pada hal-hal
yang dapat dipengaruhi misalnya kesehatan diri sendiri, maka orang yang bersangkutan
memperluas pengetahuan
dan pengalamannya
dan menumbuhkan sifat layak dipercaya. Sebagai hasilnya, lingkaran pengaruh
berkembang semakin besar. Sebaliknya, bila seseorang bersikap reaktif, ia akan tertarik membuat dalih
atau alasan bukan hasil nyata, karena orang reaktif berfokus pada hal-hal yang tak dapat dikendalikan, waktu dan energinya akan semakin sedikit yang
bisa digunakan untuk hal-hal yang dapat dipengaruhi. Akibatnya, Lingkaran Pengaruh menciut. Dalam hal inilah Lingkaran Kepedulian menjadi semakin
luas dan dapat dijadikan dalih mengapa tidak menghasilkan karya apa pun. Lingkaran Kepedulian meliputi berbagai peristiwa yang tidak dapat
dikendalikan, misalnya seorang mahasiswa yang selalu mengeluh mengenai kenaikan harga kos-kosan yang naik hingga dua kali lipat dari harga tahun
sebelumnya sesuatu yang tidak bisa dikendalikan mahasiswa yang bersangkutan. Terus mengeluh tentang harga kenaikan kos-kosan adalah
sesuatu hal yang tidak ada gunanya karena hanya membuat dia kehabisan waktu untuk memikirkan hal tersebut, padahal ada hal lain yang dapat ia
pikirkan untuk dikerjakan. Untuk mengetahui perhatian seseorang berfokus pada Lingkaran
Kepedulian atau Lingkaran Pengaruh, perlu dibedakan kata mempunyai dan menjadi. Orang yang memusatkan perhatian pada Lingkaran Kepedulian
20
cenderung menggunakan kata mempunyai, misalnya “Seandainya saja saya
mempunyai guru yang lebih sabar...”, “Seandainya saya bisa mengendarai motor...”, “Seandainya saya memiliki banyak uang...”, “Seandainya saja saya
memiliki lebih banyak waktu untuk bersama dengan teman- teman saya...”.
sedangkan orang yang memusatkan perhatian pada Lingkaran Pengaruh cenderung menggunakan kata menjadi
, misalnya “Saya menjadi lebih sabar”, “Saya menjadi bijaksana”, “Saya menjadi lebih tegar”.
5. Komponen-komponen Karakter Proaktif