16
tersebut mengalami proses pembelajaran atau belajar dari suatu materi pembelajaran. Hasil belajar dapat berupa pola-pola
perbuatan, sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar menunjukkan perubahan siswa dari sebelum belajar dengan
sesudah siswa belajar. Prestasi belajar dan atau hasil belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan dan
keterampilan siswa sebagaimana telah ditetapkan pada tujuan pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang mengisyaratkan adanyaorang yang mengajar dan belajar
dengan didukung komponen lainnya. Sepertikurikulum, fasilitas belajar mengajar. Dalam proses tersebut, terdapat kegiatan
memilih,menetapkan, dan
mengembangkan metode
atau pendekatan
untuk mencapai
hasilembelaajaran yang
diinginkan.Menurut Ismail dalam Widyantini, 2008 : 4 istilah model pembelajaran mempunyaimakna yang lebih luas dari pada
strategi, metode, atau prosedur. Suatu modelpembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi
ataumetode tertentu, yaitu rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuanpembelajaran yang akan dicapai, tingkah
17
laku mengajar yang diperlukan agar modeltersebut dapat dilaksanakan, serta lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuanpembelajaran dapat tercapai. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa
membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa
pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang
menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif
setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota
kelompoknya. Model pembelajaran kooperatifmerupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau
tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
yang berbeda. Pada pembelajaran kooperatif mengunakan sistem
kelompok dengan ciri-ciri keheterogenan anggota dalam kelompok. Dengan model kooperatif ini dapat menggiring peserta didik untuk
masuk ke dalam pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih aktif untuk memecahkan masalah dalam belajar dengan mendiskusikan
dengan anggota kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif ini guru
18
lebih berfungsi sebagai fasilitator yang mendampingi peserta didik selama diskusi berlangsung. Pembelajaran koopertif ini cocok
digunakan apabila guru hendak melatih peserta didik untuk menemukan sendiri konsep tentang materi yang diajarakan dan
melatih peserta didik untuk lebih berani dalam menyampaikan pendapat. Sehingga sikap ilmiah peserta didik dapat dilatih melalui
pembelajaran kooperatif ini.
b. Elemen Pembelajaran Kooperatif