24
2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan. 4
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat
lokal, nasional, maupun global. Solihatin 2008:15 mengemukakan bahwa pada dasarnya
tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini peneliti mencoba untuk memaparkan hasil penelitian yang judulnya hampir sama dengan judul yang peneliti pilih.
1. Berdasarkan penelitian Fauzi 2008, dapat dipaparkan bahwa:
a. Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS. b.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai
25
dengan peningkatakn ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I sebesar 75 , dari jumlah siswa dan siklus II sebesar
85 dari jumlah siswa. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sodhiq 2010, dapat dipaparkan bahwa: a.
Metode pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPS.
b. Metode pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I sebesar 64 dari
jumlah siswa dan siklus II sebesar 75 dari jumlah siswa. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan beberapa peneliti
di atas, disimpulkan jika penggunaan model pembelajaran koopertaif teknik Jigsaw bisa meningkatkan prestasi belajar siswa SD.
C. Kerangka Berpikir Penelitian
IPS merupakan suatu pelajaran yang memadukan berbagai aspek dalam ruang lingkup IPS seperti Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan
Antropologi. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut agar dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa secara
menyeluruh supaya pembelajaran dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Akan tetapi pada kenyataannya guru tidak melihat bagaimana
peran siswa dalam mengikuti pembelajaran apakah dalam taraf mengerti dan dapat menyerap pelajaran tersebut dengan maksimal atau tidak.
26
Gambar 2: Kerangka Berpikir Penelitian
Pembelajaran konvensional metode ceramah yang sering dilakukan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa akan
mengakibatkan siswa cenderung tidak aktif karena tidak ada dorongan minat dari guru. Maka guru harus mencari model pembelajaran yang dapat
memancing siswa untuk berperan secara aktif dalam pembelajaran, karena penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai akan mengakibatkan
terhambatnya penerimaan materi kepada siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa diperlukan adanya penggunaan metode, strategi, atau pendekatan pembelajaran yang tepat.
Salah satu metode yang digunakan adalah Jigsaw. Pembelajaran dengan metode Jigsaw dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS karena dapat
27
digunakan untuk meningkatkan peran aktif siswa dikarenakan metode ini melibatkan siswa secara menyeluruh di dalam kelas. Maka dari itu peneliti
mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Diharapkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw, siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran. Karena siswa akan memperoleh pengalaman secara
langsung dalam proses belajar dan berkelompok. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa dan mampu meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa dalam belajar dan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan