60
paragraf yang berpola kronologi. Triangulator juga menyetujui adanya paragraf yang tidak berpola.
Sementara itu, mengenai unsur-unsur paragraf, triangulator menyetujui bahwa semua paragraf tidak memiliki kalimat topik dan kalimat penegas.
Triangulator juga menyetujui sebagian besar paragraf hanya memiliki kalimat pengembang dan transisi.
61
BAB V PENUTUP
5. 1 Simpulan
Peneliti dapat menarik simpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan. Simpulan ada dua hal yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan simpulan
mengenai unsur-unsur paragraf. 1.
Pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat adalah pola pengembangan paragraf kronologi. 2.
Unsur yang muncul dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah
transisi dan kalimat pengembang.
5. 2 Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan paragraf yang digunakan oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat masih terbatas. Hal ini dapat dilihat dengan hanya ditemukannya dua macam pola pengembangan paragraf. Selain itu, peneliti juga
menemukan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat juga terbatas
karena hanya dua unsur paragraf yang sering digunakan. Oleh karena itu, keterampilan menulis guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
62
Manokwari, Papua Barat harus ditingkatkan lagi. Hal ini sengat diperlukan mengingat guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat adalah komponen penting dalam berlangsungnya proses pendidikan di sana yang menentukan keberhasilan siswa.
Meskipun guru-guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat bukan satu-satunya satu-satunya sumber informasi bagi
siswa, mereka tetap berperan penting dalam menyalurkan infromasi bagi siswa mengingat masih sulitnya akses infromasi di sana. Menjadi seorang guru, tidak
hanya kemauan dan niat yang harus dimiliki, tetapi juga kemampuan dan kompetensi. Seorang guru haruslah terampil dan menguasai bidang yang akan
diajarkan. Keterampilan ini sangat diperlukan agar proses penyampaian pelajaran berjalan dengan efektif, efisien dan terstruktur.
Guru bertanggung jawab atas materi yang disampaikan. Jangan sampai materi yang disampaikan adalah materi yang miskonsepsi. Hal ini perlu
diperhatikan, apalagi bagi guru SD. Pembelajaran di SD adalah landasan untuk pembelajaran di tingkat berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang
disampaikan di SD haruslah tepat dan tidak miskonsepsi. Maka, pentinglah bagi guru SD untuk menguasai pembelajaran yang bersifat dasar, salah satunya adalah
keterampilan menulis dasar, karena keterampilan menulis ini akan terus digunakan siswa hingga siswa berada di jenjang selanjutnya.
63
5. 3 Saran
1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai keterampilan menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan penggunaan unsur-
unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama guru SD mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis yang
diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang
lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca, karena membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk
mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi. 2.
Bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, perlu memperhatikan kualitas guru. Seiring perkembangan IPTEK, kemampuan guru
seharusnya juga semakin berkembang, karena guru merupakan sumber informasi utama bagi siswa, terlebih siswa SD. Alangkah baik lagi jika guru-
guru diberi pembinaan dan pelatihan secara kontinu agara kemampuan dan kompetensi guru-guru semakin terasah, sehingga tingkat keberhasilan baik
guru maupun siswa semakin meningkat. 3.
Bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf
dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Hal ini sangat penting agar guru tidak memberikan konsep yang salah pada siswa. Terutama pada keterampilan dasar