2. 2 Unsur-unsur Paragraf HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

60 paragraf yang berpola kronologi. Triangulator juga menyetujui adanya paragraf yang tidak berpola. Sementara itu, mengenai unsur-unsur paragraf, triangulator menyetujui bahwa semua paragraf tidak memiliki kalimat topik dan kalimat penegas. Triangulator juga menyetujui sebagian besar paragraf hanya memiliki kalimat pengembang dan transisi. 61

BAB V PENUTUP

5. 1 Simpulan

Peneliti dapat menarik simpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan. Simpulan ada dua hal yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan simpulan mengenai unsur-unsur paragraf. 1. Pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah pola pengembangan paragraf kronologi. 2. Unsur yang muncul dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah transisi dan kalimat pengembang.

5. 2 Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan paragraf yang digunakan oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat masih terbatas. Hal ini dapat dilihat dengan hanya ditemukannya dua macam pola pengembangan paragraf. Selain itu, peneliti juga menemukan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat juga terbatas karena hanya dua unsur paragraf yang sering digunakan. Oleh karena itu, keterampilan menulis guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan 62 Manokwari, Papua Barat harus ditingkatkan lagi. Hal ini sengat diperlukan mengingat guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah komponen penting dalam berlangsungnya proses pendidikan di sana yang menentukan keberhasilan siswa. Meskipun guru-guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat bukan satu-satunya satu-satunya sumber informasi bagi siswa, mereka tetap berperan penting dalam menyalurkan infromasi bagi siswa mengingat masih sulitnya akses infromasi di sana. Menjadi seorang guru, tidak hanya kemauan dan niat yang harus dimiliki, tetapi juga kemampuan dan kompetensi. Seorang guru haruslah terampil dan menguasai bidang yang akan diajarkan. Keterampilan ini sangat diperlukan agar proses penyampaian pelajaran berjalan dengan efektif, efisien dan terstruktur. Guru bertanggung jawab atas materi yang disampaikan. Jangan sampai materi yang disampaikan adalah materi yang miskonsepsi. Hal ini perlu diperhatikan, apalagi bagi guru SD. Pembelajaran di SD adalah landasan untuk pembelajaran di tingkat berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang disampaikan di SD haruslah tepat dan tidak miskonsepsi. Maka, pentinglah bagi guru SD untuk menguasai pembelajaran yang bersifat dasar, salah satunya adalah keterampilan menulis dasar, karena keterampilan menulis ini akan terus digunakan siswa hingga siswa berada di jenjang selanjutnya. 63

5. 3 Saran

1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai keterampilan menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan penggunaan unsur- unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama guru SD mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis yang diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca, karena membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi. 2. Bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, perlu memperhatikan kualitas guru. Seiring perkembangan IPTEK, kemampuan guru seharusnya juga semakin berkembang, karena guru merupakan sumber informasi utama bagi siswa, terlebih siswa SD. Alangkah baik lagi jika guru- guru diberi pembinaan dan pelatihan secara kontinu agara kemampuan dan kompetensi guru-guru semakin terasah, sehingga tingkat keberhasilan baik guru maupun siswa semakin meningkat. 3. Bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Hal ini sangat penting agar guru tidak memberikan konsep yang salah pada siswa. Terutama pada keterampilan dasar