Komposisi Penduduk Pola Pemukiman

2.2.1 Komposisi Penduduk

Menurut data dari kelurahan Tegal Sari Mandala III, penduduk di Kelurahan Tegal Sari Mandala III pada tahun 2013 ialah 30.213 jiwa . Lebih padat dibandingkan dengan tahun sebelumnya Tabel 2.2.1 Komposisi Penduduk di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan berdasarkan kelompok umur Kelompok Umur Laki-laki Perempuan 0-14 1.312 Jiwa 1.480 Jiwa 5-14 3.542 Jiwa 3.146 Jiwa 15-44 5.341 Jiwa 5.325 Jiwa 46-64 3.562 Jiwa 3.143 Jiwa ≥65 1.826 Jiwa 1.536 Jiwa Jumlah 15.583 Jiwa 14.630 Jiwa Total 30.213 Jiwa Data Kelurahan Tegal Sari Mandala III Tahun 2013 Hal ini menunjukkan bahwa Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan lebih banyak penduduk laki-laki di bandingkan dengan perempuan. Berdasarkan data dari Kecamatan Medan Denai yang mengatakan bahwa Kelurahan Tegal Sari Mandala III memiliki tingkat penduduk yang padat dengan jumlah 29.333 jiwa tiap km², setelah Kelurahan Binjai. Di jalan Rawa II pada lingkungan ke 6 Kelurahan Tegal Sari Mandala III, dipilih menjadi tempat penelitian. Pemilihan tempat tersebut karena pada tempat-tempat tersebut terdapat beberapa industri seperti: konveksi, pembuatan sepatu, industri makanan seperti pembuatan roti serta industri lampion selendang yang kebanyakkan Universitas Sumatera Utara industri tersebut berbasis pada industri rumah tangga. Pada industri lampion selendang, para pekerjanya banyak yang bertempat tinggal pada lingkungan tersebut.

2.2.2. Pola Pemukiman

Kelurahan Tegal Sari Mandala III ini termasuk dalam kelurahan yang memiliki pemukiman yang cukup padat. Setiap gang di wilayah ini dipenuhi oleh deretan-deretan rumah penduduk, mulai dari rumah kontrakkan dengan berbagai bentuk ukuran yang kebanyakkan ialah berukuran kecil sampai dengan rumah milik sendiri. Rentetan rumah- rumah tersebut tidak teratur bentuknya terutama rumah kontrakkan. Banyak juga dari rumah kontrakkan tersebut yang sebenarnya tidak layak huni, disamping dikarenakan ukurannya yang kecil, keadaan membuat pemukiman masyarakat menjadi lebih tidak teratur. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pola pemukiman ini merupakan pola pemukiman yang semerawut. Di samping itu kebanyakkan penduduk memiliki tingkat ekonomi yang menengah ke bawah, banyak rumah penduduk yang merupakan rumah kontrakkan yang tempatnya jauh di belakang jalan besar, sehingga banyak orang yang tidak mengetahui kalau masih ada rumah di belakang rumah. Tidak hanya rumah, tetapi banyak terdapat gang di dalam gang. Kesemerawutan tersebut juga dipengaruhi oleh kendaraan yang lalu lalang serta banyaknya anak-anak yang berlarian di sekitar gang- gang sempit tersebut. Tidak hanya itu, terkadang banyak juga ibu-ibu yang senang Universitas Sumatera Utara berkumpul di tepi gang-gang tersebut hanya sekedar untuk bercerita atau sekedar memberi makan anaknya. Lingkungan yang tidak terawat, hal ini di pengaruhi dengan adanya sampah dimana-mana serta keadaan got yang buruk dimana aliran airnya tidak berjalan menyebabkan got bertumpuk dengan sampah serta mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal-hal inilah yang menambah kesemerawutannya lingkungan ini. Gambar 1 Keadaan lingkungan di jalan Rawa Cangkuk II Dokumentasi pribadi Universitas Sumatera Utara

2.3. Struktur Sosial Masyarakat