Sejarah Kota Medan Lampion Selendang (Studi Etnografi Industri Rumah Tangga di Jalan Rawa II Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1. Sejarah Kota Medan

Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal 1 Juli 1590, diperingati sebagai hari lahirnya Kota Medan. Etnik Melayu merupakan etnik yang paling kuat mengusai daerah ini. Seiring dengan berkembangnya waktu, maka tidak hanya etnik Melayu saja yang mendiami kota Medan. Berbagai etnik yang mendiami Kota Medan diantaranya etnis Jawa, Melayu, Batak, Minangkabau, Aceh, Banjar, dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari letak Kota Medan yang memang strategis, membuat para etnik pendatang memilih untuk menetap di Kota Medan. Lambat laun Kota Medan, menjadi salah satu ibukota yang memiliki etnik penduduk yang paling banyak yang lebih sering di kenal dengan sebutan kota yang multikultural. Keanekaragaman etnik yang ada di Kota Medan juga datang dari luar negeri seperti Cina, Arab dan India. Hal ini menjadikan Kota Medan tidak hanya diminati oleh penduduk yang berasal dari tanah air tetapi dari luar negeri juga mempercayakan kota Medan untuk menjadi tempat tinggal mereka. Berbagai macam etnik yang tinggal di Kota Medan membuat etnik melayu menjadi lebih terpinggirkan. Di lain sisi, dengan banyaknya etnik yang berada di Kota Medan membuatnya menjadi lebih beragam baik Universitas Sumatera Utara itu dari segi budaya, agama, profesi serta hal lainnya yang menjadikan Kota Medan kaya akan keanekaragamannya. Perkembangan Kota Medan sampai sekarang ini juga dipengaruhi oleh keberadaan keanekaragaman multi etnis itu sendiri. Kota Medan memiliki 21 daerah Kecamatan serta 151, daerah penelitian penulis ialah kecamatan Medan Denai di kelurahan Tegal Sari Mandala III. Penjelasan mengenai kota Medan tersebut, merupakan penjelasan untuk memperjelas keberadaan daerah penelitian penulis yang menjadi bagian dari Kota Medan. Geografis Kota Medan yang merupakan Ibukota dari propinsi Sumatera utara memiliki kordinat geografis 3º 30º - 3º 43´ LU dan 98º 44´ BT. Permukaan tanahnya cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5m – 37,5m di atas permukaan bumi. Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini memiliki luas 265,10 km². Sebelum sebagian wilayah Kabupaten Deli serdang bergabung pada tahun 1972 luasnya hanya sebesar 51,32 km². Batas-batas wilayah Kota Medan adalah: Sebelah utara : Berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Barat : Berbatasan dengan Deli Serdang Sebelah Timur : Berabatasan dengan Deli Serdang Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Deli Serdang Universitas Sumatera Utara Luas wilayah kelurahan Tegal Sari Mandala III 1, 03 km², dengan jumlah lingkungan sebanyak 15.

2.2. Sejarah Kelurahan Tegal Sari Mandala III