Pujangga Lama Sastra Melayu Rendah Angkatan Balai Pustaka Pujangga Baru Angkatan 50-an Angkatan 50-60-an Angkatan 66-70-an

Antropologi SMA Kelas XII 16 5. Hamka 6. N. H. Dini 7. Umar Kayam 8. Sapardi Djoko Damono 9. Taufik Ismail 10. W. S. Rendra Seni sastra di Indonesia digolongkan dalam beberapa zaman sebagai berikut.

a. Pujangga Lama

Merupakan karya sastra Indonesia yang dihasilkan sebelum abad XX. Pada masa ini karya sastra di Indonesia didominasi oleh syair, pantun, gurindam, dan hikayat “Karya Sastra Pujangga Lama”.

b. Sastra Melayu Rendah

Yaitu karya sastra di Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870-1942, yang berkembang di lingkungan masyarakat Cina dan masyarakat Indo-Eropa.

c. Angkatan Balai Pustaka

Yaitu karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920-1950, yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa roman, novel, cerita pendek, dan drama dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam, dan hikayat dalam khasanah sastra di Indonesia pada masa ini.

d. Pujangga Baru

Pujangga baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. e . Angkatan ‘45 Karya sastra angkatan ini diwarnai pengalaman hidup dan gejolak sosial- politik-budaya.

f. Angkatan 50-an

Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B.Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya sastra didominasi cerita pendek dan kumpulan puisi.

g. Angkatan 50-60-an

h. Angkatan 66-70-an

Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Karya sastra pada angkatan ini sangat beragam dalam aliran sastra, seperti karya sastra beraliran surreealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lain-lain. Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu termasuk juga dalam kelompok ini, seperti Motinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Gunawan Mohammad, Sapardi Djoko Damono, dan Satyagraha Hurip, serta sastrawan yang dijuluki Paus Sastra Indonesia, H.B. Jassin. Seorang sastrawan pada angkatan 50 hingga 60-an yang mendapat tempat pada angkatan ini adalah Iwan Simatupang. Pada masanya, karya sastranya berupa novel, cerpen, dan drama kurang mendapat perhatian bahkan sering menimbulkan kesalahpahaman. Ia disebut sebagai sastrawan yang lahir mendahului zamannya. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 1 – Keberagaman dan Perkembangan Seni di Indonesia 17 TUGAS SISWA Beberapa sastrawan lain pada angkatan ini adalah: Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C Noer, Akhudiat, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Gunawan Mohammad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Widjaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail, dan banyak lagi yang lain.

i. Dasawarsa 80-an