Animisme Dinamisme Menurut Marett, manusia sudah mengenal religi semenjak masyarakat Totemisme

Bab 2 – Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia 35

1. Animisme

Menurut Tylor religi yang tertua ialah animisme yang kemudian berkembang secara evolusi menjadi politeisme, dan akhirnya monoteisme. Tumbuhnya religi menurut Tylor diawali dengan kesadaran manusia akan adanya roh, bahwa di alam ini, di mana saja, ada roh .Manusia memuja roh, khususnya roh orang yang meninggal, karena menurut anggapannya roh-roh tersebut dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik pengaruh yang bersifat positif mendatangkan keuntungan maupun yang bersifat negatif merugikan. Dari sinilah kemudian berkembang kepercayaan animisme, yang sisa-sisanya masih banyak kita jumpai hingga sekarang. Istilah tunggal animisme mengandung banyak variasi. Binatang da tumbuh-tumbuhan semua dapat memiliki jiwa tersendiri. Roh-roh yang bersangkutan sangat bermacam-macam. Tetapi pada umumnya animisme lebih dekat kepada manusia daripada kepada dewa dan dewi serta lebih lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dinamisme Menurut Marett, manusia sudah mengenal religi semenjak masyarakat

masih hidup dalam taraf yang sederhana. Dalam tingkat religi yang sederhana manusia menganggap bahwa pada benda-benda atau gejala-gejala alam yang luar biasa terdapat kekuatan sakti. Kepercayaan yang dianggap mendahului kepercayaan animisme ini disebut preanamisme. Istilah lain yang biasa dipergunkan dalam kepustakaan antropologi adalah dinamisme, yaitu suatu kepercayaan yang menganggap benda-benda tertentu di alam semesta ini mengandung kekuatan gaib atau istilah antropologinya mana, sehingga kepercayaan ini sering juga disebut manaisme. Kekuatan gaib ini dapat berpengaruh baik atau buruk bagi kehidupan manusia misalnya kekuatan pada batu akik, keris, dan sebagainya. Gambar 2.1 Kepercayaan Totemisme pada Masyarakat IndianAborigin Sumber: 1. http:www.syberg.be 2 http:home10.inet.tele.dk 1 2 Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi SMA Kelas XII 36

3. Totemisme

Menurut Robertson Smith totemisme, religi tertua umat manusia dalam tingkat kehidupan yang masih sederhana ialah pemujaan terhadap totem. Totemisme adalah suatu religi dimana kelompok manusia menganggap bahwa diri mereka adalah keturunan dari suatu jenis binatang atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka memuja binatang atau tumbuh-tumbuhan totemnya serta membangun tiang totem sebagai tempat pemujaan. Istilah totem sendiri berasal dari bahasa suku Indian Ojibwa Ototaman yang berarti persaudaraan. Binatang totem tabu untuk dibunuh atau dimakan. Menurut pendapat P.P. Arnadit pada masyarakat Flores terdapat sisa-sisa totemisme. Hal ini terlihat misalnya dari nama suatu klen di Maumere yaitu Kuat Era Kuat artinya klen, sedangkan Era artinya penyu ada pula klen yang bernama Kuat Higite Higite artinya kerbau. Kepercayaan monoteisme ternyata sudah tumbuh pada masyarakat yang masih sangat sederhana tingkatannya. Masyarakat suku bangsa asli Australia dalam kepercayaannya tidak memuja roh-roh, tetapi mereka mempercayai adanya kekuatan supranatural, yaitu suatu wujud tertinggi yang mengawasi perilaku manusia dalam hidupnya. Jadi semacam kepercayaan monoteisme yang terdapat pada masyarakat yang masih sederhana yang disebut Urmonotheisme untuk membedakan dengan monoteisme modern.

4. Politeisme