Sistem Politik Kebudayaan Minangkabau

Antropologi SMA Kelas XII 98 Sebuah rumah gadang kadang-kadang juga mempunyai anjuang, yaitu tempat yang ditinggikan dari bagian lain. Anjuang merupakan tempat terhormat untuk menerima tamu atau menyelenggarakan pesta. 2 Pakaian Adat Umumnya, wanita Minangkabau memakai baju kurung dan berkain sarung serta berkerudung. Pria memakai celana panjang kain sutra dililit sarung dan kemeja lengan panjang yang bagian lehernya tidak berkerah. Pada upacara pernikahan, pengantin pria memakai roki, yaitu seperangkat pakaian yang terdiri dari celana sebatas lutut dan sarungnya bersuji emas. Kemeja ditutup dengan rompi dan di bagian luar baju jas bersulam emas tanpa kancing. Pengantin pria juga memakai pending emas dengan keris tersisip di bagian depan. Penutup kepalanya memakai saluak atau deta destar. Sedangkan pengantin wanita memakai baju kurung bersulam emas, bersarung suji, kain tokaon untuk alas kalung susun, memakai anting-anting dan gelang pada kedua lengan. Hiasan kepalanya terdiri atas kembang goyang atau sunting tinggi. Gambar 4.2 Wanita Minangkabau dengan baju adat Sumber: www.emmes.com 3 Seni Tari dan Alat Musik Tradisional Seni tari Minangkabau umumnya menggambarkan suasana kehidupan rakyat yang penuh kegembiraan, seperti tari Payung, tari Tempurung, tari Lilin, ataupun tari Serampang Dua Belas sebagai tari pergaulan. Ada beberapa tarian yang bersifat magis, misalnya menginjak pecahan kaca sambil menarikan tari Piring. Alat musik Minangkabau adalah telempong pacik, sejenis gong kecil tunggal dengan benjolan kecil di tengahnya. Alat ini biasanya dibawa dan dimainkan sambil berjalan sebagai pelengkap arak-arakan atau upacara. Alat musik tiup khas Minangkabau adalah saluang, yaitu seruling yang terbuat dari tabung bambu dengan kedua ujung terbuka. Rebana atau kendang Melayu sering dipergunakan untuk mengiringi tarian atau nyanyian. Alat musik yang mendapat pengaruh Islam ini banyak digunakan juga di daerah-daerah lain.

d. Sistem Politik

Kesatuan teritorial yang paling penting di Minangkabau adalah nagari. Nagari dipimpin oleh seorang ketua adat yang disebut penghulu andiko. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 4 – Etnografi Indonesia 99 Tiap nagari biasanya terdiri dari empat suku, yang masing-masing dikepalai oleh seorang penghulu suku. Bersama-sama dengan keempat penghulu suku, penghulu andiko membentuk semacam pemerintahan tertinggi di dalam nagarinya yang disebut pucuk nagari. Nagari merupakan satu persatuan hukum yang bersifat teritorial dan genealogis. Disebut teritorial karena memiliki daerah sendiri, mempunyai kalangan semacam lapangan tempat orang berkumpul, dan tepian tepi sungai tempat perahu merapat. Disebut genealogis karena nagari dihuni oleh orang-orang yang memiliki pertalian darah tertentu paruik, suku. Disebut persekutuan hukum karena nagari memiliki balai adat dan pemerintahan. Penghulu andiko dalam melaksanakan kegiatannya selain dibantu oleh penghulu suku, juga dibantu oleh seorang pejabat keagamaan yang disebut manti dan pejabat keamanan yang disebut dubalang. Dalam masyarakat Minangkabau, kedudukan golongan bangsawan cukup tinggi. Misalnya di Pariaman, seorang bangsawan tidak perlu memberi uang belanja kepada istri, tidak perlu menerima uang jemputan, dan dapat meningkatkan derajat sosial keluarga istri. Seorang wanita golongan bangsawan dilarang menikah dengan golongan biasa, apalagi dari golongan paling bawah. Menurut konsepsi orang Minangkabau, lapisan sosial dinyatakan dengan istilah urang asa, kemenakan tali paruik, kemenakan tali budi, kemenakan tali ameh, dan kemenakan bawah lutuik. Keterangan istilah-istilah itu akan dipaparkan sebagai berikut. a Urang asa adalah keluarga yang pertama kali datang orang asal dan dianggap bangsawan serta kedudukannya paling tinggi. b Kemenakan tali paruik adalah keturunan langsung urang asa. c Kemenakan tali budi adalah orang-orang yang datang ke wilayah urang asa. Karena asalnya juga mempunyai kedudukan yang cukup tinggi, mereka mampu membeli tanah di tempat yang baru. Maka, kedudukannya juga dianggap sederajat dengan urang asa. d Kemenakan tali ameh adalah pendatang-pendatang baru yang mencari hubungan dengan keluarga urang asa melalui perkawinan, namun tidak bergantung kepada keluarga urang asa. e Kemenakan bawah lutuik adalah orang yang hidupnya menghamba kepada keluarga urang asa. Mereka tidak mempunyai apa-apa dan hidup dari membantu rumah tangga urang asa. DISKUSI SISWA Apresiasi Keragaman Suku Bangsa Diskusikan dengan kelompok belajar kalian tentang pembagian lapisan sosial pada masyarakat Minangkabau Kumpulkan hasilnya kepada guru Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi SMA Kelas XII 100

3. Kebudayaan Jawa