Antropologi SMA Kelas XII
30
8. Karya sastra merupakan cermin dari diri kita, menghasilkan karya sastra
berarti menyaksikan diri kita sendiri di dalamnya. Hal ini sesuai dengan pendapat .…
a. W.S. Rendra
b. N.H. Dini
c. Ajip Rosidi
d. Umar Kayam
e. Sapardi Djoko Damono
9. Tari Saman yang dilakukan oleh penari-penari dalam posisi duduk berasal
dari daerah .… a.
Batak b.
Palembang c.
Lampung d.
Aceh e.
Minangkabau 10. Seni drama tradisional yang berasal dari Betawi, yang sampai sekarang
masih dapat kita saksikan melalui televisi, adalah .… a.
Ludruk b.
Lenong c.
Arja d.
Kethoprak e.
Cupak Gerantang
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Sebutkan dan jelaskan aliran-aliran yang terdapat dalam seni lukis
2. Bagaimana latar belakang timbulnya seni patung?
3. Apa yang kalian ketahui tentang sastra?
4. Ada berapa jenis wayang yang Anda ketahui? Sebutkan dan jelaskan
5. Bagaimana hubungan karya seni dengan seniman dan masyarakat?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 2 – Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia
31
Agama, Religi, Kepercayaan Kata Kunci:
Peta Konsep :
Unsur-Unsur Keagamaan
Perkembangan Agama dan
Kepercayaan di Indonesia
Fungsi Agama dan Kepercayaan
Pengertian Agama dan
Kepercayaan Perkembangan
AgamadanKepercayaan di Indonesia
B A B
2
PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN
DI INDONESIA
Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu memahami perbedaan konsep agama bumi alam dengan agama wahyu; mendeskripsikan perkembangan agamareligikepercayaan di Indone-
sia, dampak perilaku keagamaan dalam kehidupan masyarakat, serta fungsi agamareligikepercayaan yang terdapat di masyarakat.
Tujuan Pembelajaran:
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi SMA Kelas XII
32
Dalam kehidupan, manusia sebagai individu tidak terlepas dari agamareligi kepercayaan yang dianutnya. Dalam kehidupan bermasyarakat pun kita tidak lepas
dari unsur-unsur agama, religi, dan kepercayaan yang dianut bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan sebagai hasil dari perjalanan sejarah.
Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan didasarkan pada suatu getaran jiwa yang disebut emosi keagamaan atau religious
emotion. Emosi keagamaan ini biasanya pernah dialami oleh setiap orang, walaupun mungkin hanya berlangsung beberapa detik saja. Emosi itulah yang mendorong
manusia melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religi. Bagaimana kehidupan agama, religi, dan kepercayaan di sekitar tempat tinggal kalian?
A. Agama
Setiap manusia yang hidup pasti akan mengetahui apa itu agama. Secara sederhana agama merupakan pegangan hidup agar tidak menyimpang. Tapi bagi
orang-orang yang beraliran komunis mungkin agama hanya merupakan candu yang tidak membawa dalam kemajuan atau kehidupan yang sempurna. Aliran ini memang
lebih mengutamakan material daripada segi religiusnitas. Memang agama memiliki aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh penyebar agama dengan dasar wahyu
dari Tuhan. Tuntutan hidup yang harus dilakukan harus sejalan dengan hukum- hukum wahyu Tuhan. Akibatnya masyarakat agama hanya mengikuti dan menunggu
akan takdir Tuhan.
Menurut Anthony F.C dalam buku Antropologi William A Haviland
mendefinisikan agama sebagai seperangkat upacara, yang diberi rasionalisasi mitos, dan yang menggerakan kekuatan-kekuatan supernatural dengan maksud untuk
mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam.Definisi ini mengandung suatu pengakuan bahwa, kalau tidak dapat
mengatasi masalah serius yang menimbulkan kegelisahan mereka, manusia berusaha mengatasinya dengan memanipulasi makhluk dan kekuatan supernatural. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat melakukan upacara keagamaan agar terbebas dari ketersempitan hidup. Hal ini dipandang Walace sebagai gejala keagamaan
yang utama. Jadi agama dipandang sebagai kepercayaan perilaku dan pola perilaku yang oleh manusia digunakan untuk mengendalikan aspek alam semesta.
Sumber: majalah garuda
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 2 – Perkembangan Agama dan Kepercayaan di Indonesia
33
Dalam Ensiklopedi Indonesia dijelaskan pula tentang agama sebagai berikut. Agama umum, manusia mengakui dalam agama adanya Yang Suci; Manusia itu
insyaf bahwa ada suatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada. Kekuasaan inilah yang dianggap sebagai asal atau Khalik segala yang ada.
Maka Tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga gaib di seluruh dunia dan dalam unsur-unsurnya atau sebagai khalik rohani
Demikian pula definisi tentang religion, berkaitan dengan kepercayaan dan aktivitas manusia yang biasanya dikenal seperti: kebaktian, pemisahan antara yang
sakral dengan yang profan, kepercayaan terhadap jiwa, kepercayaan terhadap dewa- dewa atau Tuhan, penerimaan atas wahyu yang supranatural dan pencarian
keselamatan.
Dari beberapa definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa agama, religion religi din, maupun agama masing-masing mempunyai riwayat dan
sejarahnya sendiri. Namun dalam arti terminologis dan teknis, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang sama, religion bahasa Inggris, religie bahasa Belanda,
din bahasa Arab, dan agama bahasa Indonesia.
Mengenai arti kepercayaan , disamping berdimensi berpikir, maka manusia
berdimensi percaya. Percaya adalah sifat dan sikap membenarkan sesuatu, atau menganggap sesuatu sebagai kebenaran. Menurut Prof. Pudjawijatna ada
kemungkinan seseorang mempunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikan sendiri, melainkan atas pemberitahuan pihak lain. Bila seorang ahli
astronomi mengatakan bahwa pada tanggal tertentu akan terjadi gempa bumi, kita yakin bahwa pemberitahuan itu benar, dan setelah diberitahu tentang hal itu, maka
kita tahu akan adanya kebenaran. Pengetahuan yang demikian disebut kebenaran.
Menurut Koentjaraningrat agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh setiap
manusia dalam pencapai kehidupan yang nyaman baik secara spiritual maupun jasmanai. Ditinjau dari kepercayaannya agama yang berkembang di dunia ada dua
macam. Agama yan berkembang tesebut adalah sebagai berikut
1. Agama Bumi