Bab 4 – Etnografi Indonesia
101
c. Selamatan untuk memperingati hari-hari serta bulan-bulan besar
Islam. d.
Selamatan pada saat-saat yang tidak menentu berkenaan dengan kejadian-kejadian seperti:
1 Melakukan perjalanan jauh,
2 Menempati rumah baru,
3 Menolak bahaya ngruwat
4 Janji ketika sembuh dari sakit kaul
Gambar 4.3 Wayang Kulit yang sering dipentaskan
dalam upacara selamatan di Jawa
Sumber: www.trumpet.com
TUGAS SISWA
Apresiasi Keanekaragaman Agama Di Jawa, bila petani akan menanam padi dilakukan ritual sederhana
yang dilakukan untuk menghormati Dewi Sri dan mengandung makna mohon keselamatan. Bagaimana petani-petani di daerah kalian? Apakah
ada semacam ritual yang diadakan ketika akan menanam padi? Bila ada, apakah namanya dan apakah ada perbedaannya dengan daerah
lain? Tulislah dalam kertas folio. Kumpulkan hasilnya kepada guru kalian
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan pada masyarakat Jawa didasarkan pada prinsip keturunan bilateral atau parental, sedangkan sistem klasifikasi
dilakukan menurut angkatan-angkatan. Semua kakak laki-laki serta kakak perempuan beserta semua suami dan istri dari ayah dan ibu
diklasifkasikan menjadi satu dengan sebutan siwa atau wa. Adapun adik-adik dari ayah dan ibu, yang laki-laki disebut paman dan yang
perempuan disebut bibi.
Pada masyarakat Jawa, dilarang melakukan perkawinan dengan saudara misan atau saudara sepupu. Perkawinan menimbulkan
terjadinya keluarga batih, keluarga inti, atau keluarga somah, yaitu kelompok keluarga yang merupakan kelompok sosial yang berdiri
sendiri. Kelompok keluarga tersebut memegang peranan dalam proses sosialisasi anak-anak yang menjadi anggotanya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi SMA Kelas XII
102
Bentuk kekerabatan yang lain adalah nakdulur atau sanak sadulur. Kelompok kekerabatan ini terdiri atas orang-orang kerabat
atau keturunan seorang nenek moyang sampai derajat ketiga. Kelompok kekerabatan ini mempunyai tradisi tolong-menolong jika
ada peristiwa-peristiwa penting dalam keluarga. Ada upcara-upacara dan perayaan yang berkaitan dengan pernikahan, kematian, khitanan,
ulang tahun, dan sebagainya. Mereka juga akan berkumpul pada hari lebaran, suran, dan sebagainya.
Pada umunya suku bangsa Jawa tidak mempersoalkan tempat tinggal menetap setelah pernikahan. Mereka bebas memilih apakah
menetap di sekitar tempat mempelai wanita uxorilokal atau di sekitar kediaman mempelai laki-laki utrolokal. Umumnya mereka akan
merasa bangga apabila setelah pernikahan mereka tinggal di tempat yang baru. Sistem tempat tinggal semacam itu disebut neolokal.
c. Sistem Kesenian
Berdasarkan lokasi, sistem kesenian masyarakat Jawa mempunyai dua tipe, yaitu tipe Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah
sistem kesenian tipe Jawa Tengah meliputi Banyumas sampai Kediri, tipe Jawa Timur daerahnya meliputi bagian timur sampai Banyuwangi dan
Madura.
1 Kesenian Tipe Jawa Tengah
Wujud kesenian tipe Jawa Tengah bermacam-macam, misalnya sebagai berikut.
a Seni Tari
Contoh seni tari tipe Jawa tengah adalah tari Srimpi dan tari Bambang Cakil. Tari Srimpi merupakan sebuah tarian kraton masa silam dengan
suasana lembut, agung, dan menawan. Tari Bambang Cakil mengisahkan perjuangan Arjuna melawan Buto Cakil raksasa,
sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
Gambar 4.4 Pementasan tarian Jawa
Sumber: www.blontankpoer.blogsome.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 4 – Etnografi Indonesia
103
b Seni Tembang
Seni tembang berupa lagu-lagu daerah Jawa, misalnya lagu-lagu dolanan Suwe Ora Jamu, Gek Kepiye, dan Pitik Tukung. Lagu-lagu
tersebut dinyanyikan diiringi gamelan. c
Seni Pewayangan Seni pewayangan merupakan wujud seni teater tradisional di Jawa
Tengah. Bentuknya antara lain wayang kulit, wayang orang, dan wayang purwa.
Gambar 4.5 Pementasan Wayang Orang
Sumber: http:www.gkj-online.com
d Seni Teater Tradisional
Wujud seni teater tradisional di Jawa Tengah antara lain adalah ketoprak.
2 Kesenian Tipe Jawa Timur
Wujud kesenian dari pesisir dan ujung timur serta Madura juga bermacam-macam, misalnya sebagai berikut.
a Seni Tari dan Teater
Wujud seni tari dan teater tradisional di Jawa Timur antara lain tari Ngremo, tari Tayuban, tari Kuda Lumping, Reog Ponorogo, dan tari
Langger Banyuwangi. b
Seni Pewayangan Wujud seni pewayangan di Jawa Timur antara lain wayang Beber.
Wayang beber merupakan cerita gambar yang dilukiskan berwarna- warni pada segulung kertas. Dalang menceritakan kisahnya dengan
menunjuk pada gambar yang bersangkutan. Jadi, wayang beber merupakan satu pertunjukan gambar yang sederhana sekali. Wayang
beber ini kini terdapat di daerah Pacitan Jawa Timur dan Wonosari Jawa Tengah.
c
Seni Suara Wujud seni suara di Jawa Timur antara lain berupa lagu-lagu daerah
seperti Tanduk Majeng dari Madura dan Ngindung dari Surabaya. d
Seni Teater Tradisional Wujud seni teater tradisional di Jawa Timur antara lain Ludruk dan
Kentrung.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi SMA Kelas XII
104
TUGAS SISWA
Berpikir Kritis Deskripsikan wujud kesenian tipe Jawa Tengah dan Jawa Timur
Jawa Tengah ........................................................................................................
Jawa Timur ........................................................................................................
Kerjakan di buku tugas kalian, kumpulkan hasilnya kepada guru
3 Rumah Adat Tipe Jawa
Rumah adat tipe Jawa Tengah bermacam-macam coraknya, antara lain corak limasan dan Joglo. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah
umumnya terdiri atas tiga ruangan, yaitu pendopo, pringgitan, dan dalem. Pendopo merupakan tempat menerima tamu, upacara adat, dan kesenian.
Pringgitan merupakan tempat untuk menyelenggarakan pertunjukan wayang. Dalem merupakan tempat singgasana raja. Bagi rumah penduduk,
dalem berarti ruangan utama tempat tinggal keluarga.
Rumah Situbondo merupakan model rumah adat Jawa Timur yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah ini tidak mempunyai pintu
belakang dan tanpa kamar-kamar. Serambi depan adalah tempat menerima tamu laki-laki, sedangkan tamu perempuan diterima di serambi belakang.
Mereka masuk dari samping rumah.
4 Pakaian Adat Daerah Jawa
Pakaian untuk pria Jawa Tengah ialah penutup kepala yang disebut kuluk, berbaju jas sikepan, korset, dan keris yang terselip di pinggang. Di
samping itu juga memakai kain batik dengan pola dan corak yang sama dengan wanitanya. Adapun wanitanya memakai kain kebaya panjang motif
batik. Perhiasannya berupa subang, kalung, gelang, dan cincin. Sanggulnya disebut ‘bakor mengkurep’ yang diisi dengan daun pandan wangi.
Gambar 4.6 Pengantin Jawa
Sumber: www.indonesiamedia.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 4 – Etnografi Indonesia
105
Pria Yogyakarta memakai pakaian adat berupa tutup kepala destar, baju dari jas dengan leher tertutup jas tutup, dan keris yang terselip di
pinggang bagian belakang. Ia juga mengenakan kain batik yang bercorak sama dengan wanitanya. Adapun wanitanya memakai kebaya dan kain
batik. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung, dan cincin.
Pria Jawa Timur memakai pakaian adat berupa tutup kepala destar, baju lengan panjang tanpa leher dengan baju dalam bergaris-garis lebar.
Sepotong kain tersampir di bahunya dan memakai celana sebatas lutut dengan ikat pinggang besar. Kaum wanitanya memakai baju kebaya
pendek dengan kain sebatas lutut. Perhiasan yang dipakai adalah kalung bersusun dan gelang kaki binggel.
d. Sistem Kemasyarakatan dan Politik