Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data Sugiono, 2012: 308, maka pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti. Menurut Sugiyono 2012 dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada setting alamiah natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih pada observasi berperanserta participan observation, wawancara mendalam in depth interview, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Berdasarkan teori tersebut, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan Bungin, 2007: 115. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati pelaksanaan tes agar subjek diketahui benar-benar mengerjakan tes tersebut secara individu. 2. Tes Tertulis Tes tertulis diberikan setelah siswa memperoleh materi bangun ruang prisma segitiga dan tabung. Soal tes tertulis yang digunakan berbentuk soal uraian. Tes merupakan suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok Masjidjo, 1995: 38. Tes tertulis ini bertujuan mengetahui letak miskonsepsi yang dilakukan siswa, dan sejauh mana pemahaman siswa tentang konsep bangun ruang prisma dan tabung . Pada pengambilan data pertama, tes tertulis berlangsung pada tanggal 16 Desember 2014 pukul 07.30- 09.00 WIB di ruang kelas VI B. Siswa yang mengikuti sebanyak 20 anak. Siswa diberi waktu 80 menit untuk mengerjakan soal-soal tes pada lembar jawab yang telah disediakan dengan jujur dan teratur. Peneliti mengawasi penuh kegiatan siswa saat mengerjakan tes ini, agar siswa tidak curang sehingga jawaban yang diberikan benar-benar merupakan gambaran miskonsepsi yang dialaminya. Pengambilan data yang kedua, tes tertulis berlangsung pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 08.30- 09.30 WIB di ruang kelas V C. Siswa yang mengikuti sebanyak 20 anak. Siswa diberi waktu kurang lebih 80 menit untuk mengerjakan soal-soal tes pada lembar jawab yang telah disediakan dengan jujur dan teratur. Peneliti mengawasi penuh kegiatan siswa saat mengerjakan tes ini, agar siswa tidak curang sehingga jawaban yang diberikan benar-benar merupakan gambaran miskonsepsi yang dialaminya. 3. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu Moleong, 2008: 168. Pada kegiatan wawancara diperlukan beberapa alat bantu agar wawancara berjalan dengan baik. Dalam hal ini, peneliti mempersiapkan instrumen sebagai pedoman wawancara, kamera digital, dan alat bantu lain yang dapat membantu jalannya wawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan setelah peneliti memperoleh data hasil tes tertulis. Dalam hal ini pewawancara mengadakan kegiatan wawancara pada subyek terpilih, dengan tujuan untuk memastikan apakah siswa mengalami miskonsepsi serta memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Subjek tersebut dipilih berdasarkan variasi dan banyaknya miskonsepsi yang dilakukan serta mampu memberikan lebih banyak informasi yang dibutuhkan peneliti sesuai tujuan dalam penelitian ini. Kegiatan wawancara ini berlangsung di sekolah SDN Jetisharjo. Subjek yang diwawancara pada pengambilan data pertama adalah 5 siswa. Data yang diperoleh dari hasil wawancara ternyata belum menjawab rumusan masalah pada penelitian ini, sehingga data yang diperoleh tidak digunakan untuk dianalisis lebih lanjut, kemudian peneliti melakukan pengambilan data yang kedua. Pada pengambilan data yang kedua, subjek yang terwawancra adalah 8 siswa. Kegiatan wawancara berlangsung di sekolah SDN Jetisharjo. Data yang kedua inilah yang dianalisis lebih lanjut oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. 4. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu Sugiyono, 2012: 329. Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap penggunaan metode observasi dan wawancara. Oleh karena itu, dokumentasi sangat diperlukan agar penelitian yang dilakukan bersifat lebih kredibel atau dapat dipercaya. Dokumen dalam penelitian ini meliputi rekaman hasil wawancara, foto kegiatan penelitian, serta dokumen atau lampiran yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Secara umum proses pegumpulan data penelitian tentang miskonsepsi siswa disajikan pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KENDAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG

5 161 471

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN BANGUN RUANG KELAS IX Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Bangun Ruang Kelas Ix Smp Negeri 2 Cepogo.

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN BANGUN RUANG KELAS IX SMP NEGERI 2 CEPOGO Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Bangun Ruang Kelas Ix Smp Negeri 2 Cepogo.

0 2 15

MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal cerita Pada materi lingkaran (studi situs di kelas viii g semester genap mts negeri ngemplak boyolali).

1 5 16

MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal cerita Pada materi lingkaran (studi situs di kelas viii g semester genap mts negeri ngemplak boyolali).

0 8 15

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 7 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 4 16

PENDAHULUAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 3 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD DALAM MATERI BANGUN RUANG.

0 2 37

Identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika materi volume bangun ruang (tabung, balok, kubus) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar.

8 74 128