2. Transferabilitas Transferabilitas  atau  derajat  ketepatan  pada  dasarnya  menggantikan
konsep  validitas  eksternal.  Menurut  Sugiyono  2012:  376,  fungsi  pengujian transferabilitas ialah untuk dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di
mana  sampel  tersebut  diambil.  Selain  itu,  nilai  transfer  berkenaan  dengan pertanyaan,  hingga  mana  hasil  penelitian  dapat  diterapkan  atau  digunakan
dalam situasi lain. Oleh  karenanya,  peneliti  dalam  membuat  laporan  penelitian  ini
memberikan uraian yang jelas, rinci, sistematis, dan dapat dipercaya. Peneliti berharap  pembaca  menjadi  jelas  atas  hasil  penelitian,  sehingga  dapat
memutuskan  dapat  atau  tidaknya  umtuk  mengaplikasikan  hasil  penelitian yang dibaca ke tempat lain.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengaturan dan  pengorganisasian data ke dalam  suatu  pola,  kategori,  dan  satuan  uraian  dasar  yang  dapat  memberikan  arti
penting terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi  Moleong,  2000:  103.  Sedangkan  menurut  Moleong  2007:
103,  pekerjaan  analisis  data  adalah  mengatur,  mengurutkan,  mengelompokkan, dan  memberikan  suatu  kode  tertentu  dan  mengkategorikannya,  pengolaan  data
tersebut bertujuaan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis deskriptif,  sehingga  data-data  tersebut  digambarkan  dengan  kata-kata  atau
kalimat-kalimat.  Data-data  yang  terkumpul  akan  dianalisis  secara  kualitatif. Peneliti  memaparkan  dan  berusaha  mengembangkan  rancangan  yang  telah
diperoleh dari hasil tes tertulis dan wawancara sesuai dengan topik permasalahan. Data  yang  diperoleh dari  tes  tertulis  dan  wawancara  tersebut  dianalisis  dengan
model Milles dan Huberman. Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Reduksi Data
Reduksi  data  dapat  diartikan  sebagai  proses  pemilihan,  pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar”
yang  muncul  dari  catatan-catatan  tertulis  di  lapangan.  Reduksi  data berlangsung  terus-menerus  selama  proses  penelitian  kualitatif  berlangsung
Miles dan Huberman, 1992: 16. Pada  tahap  reduksi  data  ini,  peneliti  memilih
jawaban  dan mengelompokkan  jawaban  yang  diperoleh  dari  tes  tertulis  kedalam  kriteria-
kriteria  miskonsepsi.  Peneliti  memilah  hasil  pekerjaan  siswa  untuk menemukan  gambaran  yang  lebih  jelas  dan  memudahkan  peneliti  untuk
menganalisis data mengenai siswa mana yang mengalami miskonsepsi, siswa mana  yang  lupa  akan  konsep  matematika,  dan  siswa  mana  yang  tidak
mengalami miskonsepsi. 2. Penyajian Data
Penyajian  data  merupakan  sekumpulan  informasi  tersusun  yang memberi  kemungkinan  adanya  penarikan  kesimpulan  dan  pengambilan
tindakan  Miles  dan  Huberman,  1992:  17.  Pada  langkah  ini,  peneliti menampilkan  data-data  yang  sudah  diklasifikasikan  sehingga  mendapatkan
gambaran  secara  keseluruhan  dan  terarah  mengenai  siswa  yang  mengalami miskonsepsi,  siswa  yang  lupa  konsep  maupun siswa  yang  tidak  mengalami
miskonsepsi ditinjau dari hasil tes tertulis dan wawancara dengan siswa kelas V C SDN Jetisharjo pada materi bangun ruang prisma segitiga dan tabung.
3. Penarikan Kesimpulan Setelah  hasil  reduksi  dan  penyajian  data  diperoleh,  maka langkah
terakhir  yang  peneliti  lakukan  adalah  mengambil  kesimpulan  sesuai  dengan objek  penelitian.  Data  yang  disajikan  dalam  bentuk  teks  deskriptif  tentang
miskonsespsi  siswa  kelas  V  C SDN  Jetisharjo  pada  materi  bangun  ruang prisma segitiga dan tabung diambil kesimpulan atau garis besar sesuai objek
penelitian. Pada langkah-langkah tersebut, peneliti menganalisis data menjadi suatu catatan yang sistematis dan bermakna sehingga pendiskripsian lengkap.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN