e. Analisis Data Subjek N5 1 Jenis Miskonsepsi
a Mengidentifikasi macam-macam bangun ruang
Berikut merupakan hasil tes tertulis subjek N5
Pada indikator mengidentifikasi macam-macam bangun ruang yaitu soal nomor satu, subjek N5 mengalami kesalahan. Letak
kesalahan subjek N5 adalah ketika menjawab bahwa bangun ruang prisma ditunjukkan oleh gambar a, d, e dan f. Berdasarkan jawaban
subjek N5, gambar d dan f memang bangun ruang prisma, sedangkan gambar a dan e adalah bangun ruang limas bukan bangun ruang prisma.
Bangun ruang prisma adalah bangun ruang yang mempunyai sisi alas dan tutup yang samabentuk dan ukuran, sedangkan gambar a dan e
tidak memiliki tutup, tetapi memiliki titik puncak. Dari jawaban tersebut dimungkinkan subjek N5 mengalami miskonsepsi.
Analisis data
selanjutnya dilakukan
melalui kegiatan
wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperkuat adanya deteksi miskonsepsi pada hasil tes tertulis subjek N5. Berikut transkrip
wawancara terhadap subjek N5.
P-07 :
“ 75 suka Matematika ya...Oke, Ibu tanya nomor satu, yang kamu anggap kelompok prisma itu mana ? tunjukkan
coba ”
N5-07 :
“ prisma...a, d, e, f Nina menunjuk gambar pada nomor satu.”
P-08 :
“ Alasannya apa ? bangun-bangun ruang tersebut memiliki bentuk segitiga, yakin dengan jawaban itu ?
N5-08 :
“ Enggak...” P-09
: “ Kenapa gak yakin ?”
N5-09 :
“ Enggak tau, soalnya gak tau...heee” P-10
: “ Soalnya gak tau...itu termasuk prisma atau bukan gitu ?”
N5-10 :
“ Alasannya nggak tau, P-11
: “ Oh alasannya gak tau, tapi yakin kalau ini sambil
menunjuk gambar bangun ruang di nomor satu gambar a, d, e, f itu bangun ruang prisma. Kalau prisma itu sendiri apa ta
sebenarnya ?”
N5-11 :
“ Prisma ituu...sambil mikir ”
Deskripsi hasil wawancara diketahui bahwa subjek N5 mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi bangun ruang prisma.
Subjek N5 menganggap bahwa yang termasuk bangun prisma adalah gambar a, d, e, dan f dapat dilihat pada transkrip wawancara P-07
sampai N5-07. Subjek N5 ketika ditanya mengenai alasannya subjek N5 tidak yakin dengan jawaban tersebut, subjek N5 tidak tau alasannya
apa, dapat dilihat pada transkrip wawancara P-08 sampai N5-11. Dari hasil wawancara tersebut, subjek N5 belum tentu
mengalami miskonsepsi karena setelah diwawancara subjek N5 tidak
yakin dengan jawabannya, dimungkinkan subjek N5 ragu-ragu dengan jawaban yang dia pilih.
Hasil dari kedua analisis tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui letak kesalahan dan jenis miskonsepsi yang dialami subjek
N5. Berikut adalah triangulasi data.
Tabel 4.12 Hasil tes tertulis dan wawancara subjek N5 pada indikator mengidentifikasi macam-macam bangun
ruang Hasil tes tertulis
Hasil wawancara
Subjek N5
menjawab bahwa bangun a, d, e, dan f adalah
bangun ruang prisma. Bangun d dan f memang bangun ruang
prisma,
akan tetapi
letak kesalahan yang muncul pada
subjek N5
adalah ketika
menganggap bahwa gambar a dan e adalah bangun ruang prisma.
Subjek N5 tidak yakin dengan jawabannya.
Subjek N5
mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi
macam- macam bangun ruang. Subjek
N5 menganggap
bahwa gambar a dan e termasuk
kelompok bangun
ruang prisma, tetapi subjek N5 tidak
yakin dengan alasan yang ditulis di lembar jawab.
Berdasarkan kedua analisis tersebut terdapat kesamaan yaitu, sama-sama memiliki kesalahan dalam mengidentifikasi bangun ruang
prisma, akan tetapi subjek N5 tidak yakin dengan jawabannya. Subjek N5 dalam soal nomor satu ini dapat dimungkinkan tidak mengalami
miskonsepsi karena subjek N5 belum paham dengan konsep bangun ruang prisma.
b Mengidentifikasi macam-macam bangun ruang
Berikut cuplikan hasil tes tertulis subjek N5.
Pada indikator mengidentifikasi macam-mcam bangun ruang yaitu nomor dua, subjek N5 mengalami kesalahan ketika menyebutkan
nama-nama dari bangun ruang tersebut. Subjek N5 menganggap bahwa bangun ruang a adalah prisma segitiga, bangun ruang b adalah balok,
bangun ruang c adalah tabung, bangun ruang d adalah limas, bangun ruang e adalah prisma segiempat, bangun ruang f adalah limas.
Subjek N5 salah dalam memberi nama pada masing-masing bangun ruang tersebut. Gambar a seharusnya limas segitiga, gambar b
adalah balok, gambar d adalah prisma segitiga, gambar e adalah limas segiempat, dan gambar f adalah prisma segitiga, sehingga
dimungkinkan subjek N5 mengalami miskonsepsi. Analisis
data selanjutnya
dilakukan berdasarkan
hasil wawancara. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk memperkuat
adanya deteksi miskonsepsi pada hasil tes tertulis subjek N5. Berikut transkrip wawancara subjek N5.
P-12 :
“ Bangun ruang, termasuk bangun ruang ya. Emm oke kalau ini yang a kamu njawab apa ? pewawancara menunjuk
gambar a pada nomor satu ini namanya prisma...?”
N5-12 :
“ Prisma segitiga. ” P-13
: “ Kenapa alasanya kok dia prisma segitiga ?”
N5-13 :
“ Soalnya semuanya tuu segitiga. ” P-14
: “ Oke.. ini balok, ini tabung, lalu yang gambar d termasuk
limas ? apa alasanmu ini limas ? ”
N5-14 :
“ Emmmm... diam sambil mikir.” P-15
: “ Karena apa, punya ruang atau punya apa gitu, kok kamu
bisa menyebutkan itu limas ?”
N5-15 :
“ Emmmm... diam lagi.” P-16
: “ Terus ini prisma segiempat ? Kenapa kok ini prisma
segiempat ? pewawancara menunjuk gambar e.”
N5-16 :
“ Ininya...segiempat sambil menunjuk alas dari bangun ruang e.”
P-17 :
“ Sisinya segiempat yang alas ini ?” N5-17
: “ He’em...he’em..”
P-20 :
“ Tapi ini prisma segiempat ? pewawancara menunjuk gambar e karena alasanya segiempat. Lalu ini gambar a
termasuk prisma segitiga, karena alasnya berbentuk segitiga ? “
N5-20 :
“ Iyaa...” P-21
: “ Oh berarti ini termasuk prisma gambar a dan e, lalu yang
ini gambar d dan f termasuk limas ?” N5-21
: “ Iyaa..”
Deskripsi hasil wawancara diketahui bahwa subjek N5 mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi macam-macam bangun
ruang. Subjek N5 menyebutkan nama gambar a adalah prisma segitiga, dengan alasan bahwa bangun tersebut gambar a bentuknya segitiga.
Jawaban tersebut dapat dilihat pada transkrip wawancara P-12 sampai N5-13. Untuk gambar d subjek N5 menjawab
bangun limas, dapat
dilihat pada transkrip wawancara P-14 sampai N5-15. Subjek N5 menganggap bahwa gambar e adalah prisma segiempat dengan alasan
alasnya berbentuk segiempat, jawaban tersebut dapat dilihat pada transkrip wawancara P-16 sampai N5-21.
Bangun a dan e termasuk limas, karena bangun tersebut tidak memiliki tutup yang sama dengan alasnya, sedangkan bangun d dan f
termasuk bangun ruang prisma karena mempunyai sisi alas dan tutup yang sama bentuk dan ukuran, sehingga subjek N5 dimungkinkan
mengalami miskonsepsi. Hasil dari kedua analisis tersebut kemudian dibandingkan untuk
mengetahui letak kesalahan dan jenis miskonsepsi yang dialami subjek N5. Berikut adalah triangulasi data.
Tabel 4.13 Hasil tes tertulis dan wawancara subjek N5 pada indikator mengidentifikasi macam-macam bangun
ruang Hasil tes tertulis
Hasil wawancara
Subjek N5 bangun ruang a adalah prisma segitiga, bangun
ruang b adalah balok, bangun ruang c adalah tabung, bangun
ruang d adalah limas, bangun ruang
e adalah
prisma segiempat, bangun ruang f
adalah limas. Subjek N5 menyebutkan nama
gambar a adalah prisma segitiga, dengan alasan bahwa bangun
tersebut gambar a bentuknya segitiga. Untuk gambar d subjek
N5 menjawab bangun limas, gambar e adalah prisma segiempat
dengan alasan alasnya berbentuk segiempat.
Berdasarkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara subjek N5, diketahui bahwa subjek N5 mengalami kesalahan. Letak kesalahan
yang dialami subjek N5 adalah ketika mengidentifikasi macam-macam bangun ruang prisma dan memberi nama pada masing-masing bangun
ruang. Terlihat dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara terdapan kesamaan jawaban yaitu subjek N5 menganggap bahwa bangun ruang
gambar a dan e termasuk bangun prisma, sedangkan gambar d dan f adalah bangun limas. Subjek N5 dalam soal nomor dua ini dapat
dikatakan mengalami miskonsepsi klasifikasional, karena subjek N5 salah dalam mengklasifikasikan atau memberi nama pada masing-
masing bangun ruang.
c Mengidentifikasi bangun ruang prisma
Berikut cuplikan hasil tes tertulis subjek N5.
Pada indikator mengidentifikasi bangun ruang prisma yaitu soal nomor tiga, subjek N5 mengalami kesalahan. Letak kesalahan subjek
N5 adalah ketika menjawab bahwa bangun yang sesuai dengan ciri-ciri yang dipaparkan di soal nomor tiga adalah limas akan tetapi gambar
yang dibuat oleh subjek N5 adalah gambar prisma segitiga. Dari jawaban tersebut dimungkinkan subjek N5 mengalami miskonsepsi.
Analisis data
selanjutnya dilakukan
melalui kegiatan
wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperkuat adanya deteksi miskonsepsi pada hasil tes tertulis subjek N5. Berikut transkrip
wawancara terhadap subjek N5.
P-22 :
“ Kalau yang nomor tiga ini termasuk limas ?” N5-22
: “ Iyaa..”
P-23 :
“ Apa alasanmu menjawab limas ? N5-23
: “ Soalnya ciri-cirinya disini hampir mirip sama ini
menunjuk gambar f.” P-24
: “ Emm berarti ini, oh yaa oke berbentuk ini gambar f
berarti ini limas gitu ya ?” N5-24
: “ Iya.. menganggukkan kepala .”
P-25 :
“ Berarti bangun ruang yang seperti ini namanya limas ? menunjuk bangun ruang prisma ”
N5-25 :
“ .... Menganggukkan kepala.”
P-27 :
“ Dari buku tematik ? emm dari buku tematik, okee. Kalau ibu tanya, prisma segitiga itu yang seperti apa ? kamu bisa
nggambar nggak prisma segitiga itu yang seperti apa”
N5-27 :
“ Yang kayak gini menunjuk gambar a, gambar limas segitiga.”
P-28 :
“ Itu prisma segitiga ?” N5-28
: “ Iya..”
Deskripsi hasil wawancara diketahui bahwa subjek N5 mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi bangun ruang prisma.
Subjek N5 menyebutkan nama bangun yang sesuai dengan soal nomor tiga adalah bangun limas. Subjek N4 menggambar bangun ruang prisma
segitiga dan dianggapnya sudah sesuai ciri-ciri pada nomor soal tiga. Jawaban tersebut dapat dilihat pada transkrip wawancara P-22 sampai
N5-28. Ciri-ciri bangun yang dipaparkan di soal nomor tiga tersebut
adalah bangun ruang prisma segitiga bukan limas. Dengan demikian, subjek N5 dimungkinkan mengalami miskonsepsi.
Hasil dari kedua analisis tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui letak kesalahan dan jenis miskonsepsi yang dialami subjek
N5. Berikut adalah triangulasi data.
Tabel 4.14 Hasil tes tertulis dan wawancara subjek N5 pada indikator mengidentifikasi bangun ruang prisma
Hasil tes tertulis Hasil wawancara
Subjek N5 menjawab bahwa bangun yang sesuai dengan ciri-
ciri yang dipaparkan di soal nomor tiga adalah limas akan
tetapi gambar yang dibuat oleh subjek N5 adalah gambar prisma
segitiga. Subjek N5 bangun yang sesuai
dengan soal nomor tiga adalah bangun
limas. Subjek
N5 menggambar
bangun ruang
prisma seigita dan dianggapnya sudah sesuai ciri-ciri pada nomor
soal tiga.
Berdasarkan kedua analisis tersebut terdapat kesamaan yaitu, sama-sama memiliki kesalahan dalam mengidentifikasi bangun ruang
prisma. Subjek N5 dalam soal nomor tiga ini dapat dikatakan
mengalami miskonsepsi teoritik, karena salah dalam menyimpulkan konsep berdasarkan fakta, yaitu konsep tentang bangun ruang prisma
segitiga.
2 Faktor penyebab miskonsepsi
Faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada subjek N5 dapat diketahui pada transkrip wawancara berikut.
P-03 :
“ Lalu soal tadi kamu anggap sulit atau mudah ?” N5-03
: “ Mudah sulit.”
P-04 :
“ Kalau ibu presentasenya 100 itu mudah, kira-kira kamu berapa persen mudahnya berapa persen sulitnya, kebanyakan
sulit atau mudah ?” N5-04
: “ Eemm...apa yaa...mikir lama sambil senyum-senyum lalu
nina bilang mudah.” P-05
: “ Berarti kamu bisa ya ? Kalau Nina itu sebenarnya suka
Matematika tidak ? ” N5-05
: “ Engga terlalu suka.”
P-06 :
“ Kalau Ibu presentase lagi, 100 itu sukaa banget Matematika, kalau Nina kira-kira berapa persen ?”
N5-06 :
“ 75 .” P-26
: “ Kamuuu dapat dari itu ituu dari mana, informasi itu ?
misalnya baca buku, dapet dari buku atau kamu belajar sendiri, atau dari orang tua, atau dari guru, dari teman gitu ?
Informasi ini gambar limas ini prisma ini tabung ini balok itu seringnya dapat dari mana ?”
N5-26 :
“ Dari buku tematik.” P-29
: “ Kamu dapat itu dari mana ? dari buku itu ?”
N5-29 :
“ Ho’oh.” P-30
: “ Oke sudah..terimakasih.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas P-03 sampai N5-06, terlihat bahwa subjek N5 cukup menyukai Matematika. Transkrip
wawancra P-26 sampai N5-29 menggambarkan bahwa subjek N5 mendapatkan informasi tentang macam-macam bangun ruang adalah
dari buku. Dari jawaban tersebut, penyebab pemahaman konsep yang salah ini disebabkan karena subjek N5 belajar dari buku, dimungkinkan
buku yang dipakai salah konsep. Hal inilah yang dapat mengakibatkan subjek N5mengalami miskonsepsi.
f. Analisis Data Subjek N6