Jenis Penelitian Setting Penelitian

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan tipe studi kasus. Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya Strauss dan Corbin, 2009: 4. Sedangkan menurut Moleong, 2006: 6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, perilaku, presepsi, atau tindakan yang dilakukan oleh subyek penelitian. Metode kualitaif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif Bogdan dan Taylor, 1975 dalam Ahmadi, Rulam 2014:15. Penelitian deskriptif ialah menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan Arikunto, 2005: 243. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana proses siswa kelas V C dalam mengerjakan soal matematika materi bangun ruang prisma segitiga dan tabung. Menurut Arikunto 2005: 237, dalam studi kasus peneliti mecoba untuk mencermati individu atau unit secara mendalam. Studi kasus lebih berkutat pada penemuan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbulnya serta perkembangan variabel tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan “why” mengapa individu itu berindak demikian, “what” apaapakah wujud tindakan itu, “how” bagaimana ia bertindak. Peneliti mengumpulkan data dan mendiskripsikan proses mengerjakan soal sampai hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lokasi penelitian tersebut.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Jetisharjo Yogyakarta yang beralamat di jalan A.M Sangaji Nomor 42 kota Yogyakarta. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pada beberapa pertimbangan berikut: a. Sekolah tersebut memiliki permasalahan yang sesuai dengan permasalahan miskonsepsi yang ada, b. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai miskonsepsi yang dilakukan siswa, 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Juli 2015. Tes tertulis merupakan alat pengumpulan data tahap pertama. Wawancara dilakukan sebagai alat pengumpulan data tahap kedua pada hari yang sama. Wawancara dilakukan setelah siswa selesai mengerjakan soal tes. Pemilihan waktu penelitian atas dasar kesepaatan antara peneliti dengan guru matematika kelas V SDN Jetisharjo Yogyakarta. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah sampai mampu menjawab rumusan masalah. Akan tetapi, peneliti melakukan pengambilan data yang kedua, dengan pertimbangan bahwa data wawancara di pengambilan data pertama kurang mendalam, sehingga peneliti melakukan pengambilan data kembali. Pengambilan data yang kedua dilakukan pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 08.30-09.30 WIB. Peneliti membagikan soal tes tertulis dan melakukan wawancara pada hari yang sama. 3. Subjek Penelitian Subjek dari pengambilan data pertama adalah siswa kelas VI B SDN Jetisharjo Yogyakarta semester ganjil tahun ajaran 20142015. Jumlah siswa adalah 20 anak, terdiri dari 9 perempuan dan 11 laki-laki. Pemilihan subjek pada kelas VI karena siswa tersebut sudah memperoleh materi bangun ruang tentang mengitung volume prisma segitiga dan tabung yang diajarkan di semester 1. Subjek dari pengambilan data kedua adalah siswa kelas V C SDN Jetisharjo Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20142015. Jumlah siswa adalah 24 anak, terdiri dari 9 perempuan dan 15 laki-laki. Akan tetapi, subjek yang diteliti di penelitian kedua ini adalah 20 siswa, teridi dari 8 perempuan dan 12 laki-laki. Empat siswa lainnya tidak bisa hadir dikarenakan bertepatan dengan libur sekolah, jadi beberapa siswa sudah ke luar kota untuk berlibur. Pemilihan subjek pada kelas V ini atas dasar siswa tersebut sudah memperoleh materi bangun ruang tentang menghitung volume prisma segitiga dan tabung yang diajarkan di semester 2. 4. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah mengungkap miskonsepsi serta faktor-faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas V C SDN Jetisharjo Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20142015 pada materi bangun ruang prisma segitiga dan tabung.

C. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KENDAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG

5 161 471

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN BANGUN RUANG KELAS IX Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Bangun Ruang Kelas Ix Smp Negeri 2 Cepogo.

0 3 14

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENERAPAN BANGUN RUANG KELAS IX SMP NEGERI 2 CEPOGO Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Penerapan Bangun Ruang Kelas Ix Smp Negeri 2 Cepogo.

0 2 15

MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal cerita Pada materi lingkaran (studi situs di kelas viii g semester genap mts negeri ngemplak boyolali).

1 5 16

MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI LINGKARAN Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal cerita Pada materi lingkaran (studi situs di kelas viii g semester genap mts negeri ngemplak boyolali).

0 8 15

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 7 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 4 16

PENDAHULUAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 3 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD DALAM MATERI BANGUN RUANG.

0 2 37

Identifikasi miskonsepsi pembelajaran matematika materi volume bangun ruang (tabung, balok, kubus) pada siswa kelas V di Sekolah Dasar.

8 74 128