b. Analisis Data Subjek N2 1
Jenis Miskonsepsi a Mengidentifikasi macam-macam bangun ruang
Berikut merupakan hasil tes tertulis subjek N2
Pada indikator mengidentifikasi macam-mcam bangun ruang yaitu nomor dua, subjek N2 mengalami kesalahan ketika menyebutkan
nama-nama dari bangun ruang tersebut. Subjek N1 menganggap bahwa bangun ruang a adalah kerucut, bangun ruang b adalah balok, bangun
ruang c adalah tabung, dan bangun yang lain tidak disebutkan namanya atau tidak di isi. Subjek N2 salah dalam menamai bangun ruang
tersebut. Gambar a adalah limas segitiga bukan bangun kerucut, sehingga dimungkinkan subjek N2 mengalami miskonsepsi.
Analisis data
selanjutnya dilakukan
berdasarkan hasil
wawancara. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk memperkuat adanya deteksi miskonsepsi pada hasil tes tertulis subjek N2. Berikut
transkrip wawancara subjek N2.
P-04 :
“ Coba ini nomor dua, coba kamu sebutkan nama-nama bangun ruang di atas”
N2-04 :
“ Emm.. ini kerucut menunjuk gambar a pada nomor satu, balok menunjuk gambar b, tabung menunjuk gambar c,
prisma segitiga menunjuk gambar d, kerucut menunjuk bangun e, prisma segitiga menunjuk gambar f.”
P-05 :
“ Kamu yakin ? ” N2-05
: “ Iya.. bu. ”
P-06 :
“ Ini bangun apa ? pewancara menunjuk gambar a dan e pada gambar nomor satu ”
N2-06 :
“ Ini kerucut bu.” P-07
: “ Mengapa ini kamu sebut bangun kerucut ?”
N2-07 :
“ Karena ada segitiganya bu. ” P-08
: “ Oh.. berarti kalau ada segitiga itu mananya kerucut ?”
N2-08 :
“ Iya bu...”
Deskripsi hasil wawancara diketahui bahwa subjek N2 mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi macam-macam bangun
ruang. Subjek N2 menyebutkan nama gambar a adalah kerucut dan gambar e juga kerucut. Jawaban tersebut dapat dilihat pada transkrip
wawancara P-04 sampai N2-04. Subjek N2 juga yakin dengan jawaban tersebut, setelah ditanya kedua kalinya subjek N2 tetap menjawab
bahwa gambar a dan gambar e adalah kerucut, jawaban dapat dilihat pada transkrip wawancara P-05 sampai N2-06. Subjek N2 beranggapan
bahwa kerucut adalah bangun ruang yang mempunyai segitiga, terdapat pada transkrip wawancara P-07 sampai N2-07. Bangun ruang kecucut
adalah bangun ruang yang dibatasi oleh lingkaran pada bidang alasnya, sedangkan gambar a dan gambar e alasnya adalah segitiga dan
segiempat. Dengan demikian, subjek N2 dimungkinkan mengalami miskonsepsi.
Hasil dari kedua analisis tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui letak kesalahan dan jenis miskonsepsi yang dialami subjek
N2. Berikut adalah triangulasi data.
Tabel 4.6 Hasil tes tertulis dan wawancara subjek N2 pada indikator mengidentifikasi macam-mcam bangun
ruang Hasil tes tertulis
Hasil wawancara
Subjek N2 menganggap bahwa gambar a pada soal nomor satu
adalah gambar kerucut. Subjek N2 menganggap bahwa
gambar a dan gambar e adalah kerucut.
Berdasarkan kedua analisis tersebut terdapat kesamaan yaitu, sama-sama memiliki kesalahan dalam mengidentifikasi macam-macam
bangun ruang dan memberi nama pada masing-masing bangun ruang. Subjek N2
dalam soal nomor dua ini dapat dikatakan mengalami miskonsepsi klasifikasional, karena subjek N2
salah dalam mengklasifikasikan atau memberi nama pada masing-masing bangun
ruang, yaitu dengan memberi nama pada gambar a dan e dengan nama kerucut.
2 Faktor penyebab miskonsepsi
Faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada subjek N2 dapat diketahui pada transkrip wawancara berikut.
P-02 : “ Apakah kamu suka Matematika ?”
N2-02 : “ Lumayan sih bu.”
P-03 :
“ Kalau ibu presentase yang suka sekali Matematika itu 100, kamu kira-kira berapa persen ?”
N2-03 “ 80 bu.”
P-08 : “ Oh.. berarti kalau ada segitiga itu mananya kerucut ?”
N2-08 : “ Iya bu...”
P-09 : “ Kamu belajar dari mana ?”
N2-09 : “ Dari baca-baca buku.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas P-02 sampai N2-03, subjek N2 cukup menyukai Matematika. Subjek N2 belajar dari membaca
buku, jawaban dapat dilihat pada transkrip wawancara P-09 sampai N2- 09. Dari kedua jawaban tersebut diketahui faktor penyebab subjek N2
mengalami miskonsepsi dapat dimungkinkan berasal dari buku.
c. Analisis Data Subjek N3 1