Debt To Asset Ratio Arus Kas Operasi

2.1.4. Debt To Asset Ratio

Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor pihak luar dan para pemegang saham. Rasio leverage atau rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar asset perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya seberapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aset yang dimiliki perusahaan. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt to asset ratio. Menurut Kasmir 2008 : 156, debt to asset ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aset. Dengan kata lain, seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset. Semakin tinggi rasio ini maka perusahaan semakin tidak likuid karena pendanaan dari luar terlalu banyak dan perusahaan harus mengeluarkan banyak uang kas untuk pengembaliannya. Rumus untuk mencari debt to asset ratio adalah : ���� �� ����� ����� = ����� ���� ����� ������ x 100 Universitas Sumatera Utara

2.1.5. Arus Kas Operasi

Kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan. Kas merupakan awal sekaligus akhir siklus operasi perusahaan. Aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aktiva seperti persediaan yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan, yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru. Sesungguhnya kas merupakan ukuran akhir profitabilitas, kas lah yang digunakan untuk membayar utang, mengganti peralatan, memperluas fasilitas, dan membayar dividen. Dengan demikian, analisis arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan dapat membantu menilai salah satunya likuiditas. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan. Arus kas dari operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk menilai kualitasnya. Arus kas dari operasi menjadi penguji yang efektif atas laba bersih, namun bukan pengganti laba bersih atau dengan kata lain arus kas operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa yang ikut dalam menentukan laba perusahaan. Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek maupun solvabilitas jangka panjang. Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Perputaran Modal Kerja