Jenis Data Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

10 PT. Mayora Indah Tbk √ √ √ Sampel 7 11 PT. Prashida Aneka Niaga Tbk √ √ x 12 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk √ √ √ Sampel 8 13 PT. Sekar Bumi Tbk √ √ x 14 PT. Sekar Laut Tbk √ √ √ Sampel 9 15 PT. Siantar Top Tbk √ √ x 16 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk √ √ √ Sampel 10 17 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ Sampel 11 18 PT. Indofarma Persero Tbk √ √ x 19 PT. Kimia Farma Persero Tbk √ √ √ Sampel 12 20 PT. Kalbe Farma Tbk √ √ √ Sampel 13 21 PT. Merck Tbk √ √ √ Sampel 14 22 PT. Pyridam Farma Tbk √ √ √ Sampel 15 23 PT. Schering Plough Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 16 24 PT. Industri jamu Farmasi sido muncul Tbk √ x x 25 PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 17 26 PT. Tempo Scn Pasific Tbk √ √ √ Sampel 18 Sumber : Olahan Peneliti, 2014

3.3 Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian berupa data kuantitatif yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti, data sekunder yang berupa data cross section dimana data yang Universitas Sumatera Utara dikumpulkan sebanyak 18 sampel, time series data yang digunakan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2009-2013, dan data pooling sebanyak 90.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penlitian ini adalah data eksternal. Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu mencari jurnal akuntansi, penelitian terdahulu, serta buku- buku yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan tahap ke dua adalah pengumpulan data laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari media internet dengan mendownload dari situs www.idx.co.id

3.5 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono 2006 : 31, Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variable independen dan variabel dependen. 1. Variabel dependen atau variabel terikat, menurut Sugiyono 2006 :33 “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Dan yang menjadi variabel dependen Y dalam penelitian ini adalah likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangannya yang Universitas Sumatera Utara harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar dengan rumus : Rasio Lancar = ������ ������ ������ ������ X 100 2. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau variabel terikat Sugiyono, 2006 : 33. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari 6 variabel, yaitu : ukuran perusahaan, debt to asset ratio, perputaran modal kerja, return spread, perputaran piutang, arus kas operasi. a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah besarnya suatu perusahaan jika ditinjau dari aset yang dimilikinya. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan formula sebagai berikut : Ukuran Perusahaan = Total Aset Perusahaan b. Return Spread Return spread adalah selisih antara return yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan return aset bebas resiko. Dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara aset bebas resiko diproxy dengan Surat Berharga Bank Indonesia SBI, sedangkan return yang dihasilkan oleh aset perusahaan diproxy dengan ROA Return on asset. Mengacu pada formula yang digunakan oleh Kim adalah : Return Spread = ROA – Suku Bunga SBI ROA dihitung dengan cara = laba bersih setelah pajak total aset Suku bunga SBI yang digunakan adalah suku bunga bulanan yang dikalkulasikan menjadi suku bunga rata-rata tahunan, dengan cara membagikan suku bunga bulanan 12 bulan. c. Perputaran Piutang Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi di dalam piutang. Dengan makin besar volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti juga makin memperbesar profitability perusahaan. piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaaan berputar. Periode perputaran piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Adapun formula dalam menghitung perputaran piutang adalah : Universitas Sumatera Utara Perputaran Piutang = ��������� ������� ����� ����−���� x 100 d. Debt to asset Ratio Debt to Asset Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. seberapa besar asset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset. Semakin tinggi rasio ini maka perusahaan semakin tidak likuid karena pendanaan dari luar terlalu banyak dan perusahaan harus mengeluarkan banyak uang kas untuk pengembaliannya. Adapun formula dari debt to asset ratio yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Debt to Asset Ratio = ����� ���� ����� ����� x 100 e. Arus Kas Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan arus kas dari kegiatan operasi perusahaan. Arus kas dari operasi pada umumnya mempengaruhi kas dari transaksi dan peristiwa lainnya yang ikut dalam menentukan laba. Kegiatan yang termasuk dalam kegiatan arus kas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Formula formula yang digunakan untuk menghitung arus kas operasi adalah : Universitas Sumatera Utara Arus kas Operasi = Arus Kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait f. Perputaran Modal Kerja Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Modal kerja akan selalu berada dalam keadaan berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai di saat dimana kas diinvestasikan dalam komponern-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Formula untuk menghitung perputaran modal kerja adalah sebagai berikut : Perputaran Modal Kerja = ����� ��������� ����� ����� ������ x 100 Tabel 3.2.4. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Defenisi Parameter Skala Likuiditas kemampuan suatu perusahaan untuk memnuhi kewajiban keuangannya yang harus Rasio Lancar = Aktiva Lancar Hutang Lancar X 100 Rasio Universitas Sumatera Utara segera dipenuhi. Return spreadselisih antara return yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan retur aset bebas resiko. Return Spread = ROA – Suku Bunga SBI Rasio Perputaran piutang Perbandingan antara penjualan dengan piutan usaha rata-rata. Perputaran Piutang = Penjualan Piutang Usaha rata −rata x 100 Rasio Debt to Asset Ratio merupakan rasio untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva Debt to Asset Ratio = Total Debt Total Asset x 100 Rasio Arus Kas Operasi Arus Kas masuk dan aru kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan Arus Kas Operasi = Arus Kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operas terkait Rasio Ukuran Perusahaan Besar kecilnya perusahaan di lihat dari besarnya aset yang dimiliki. Ukuran Perusahaan = Total Aset Perusahaan Rasio Perputaran modal kerja Rasio yang menunjukkan banyaknya penjualan Rp yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja Perputaran Modal Kerja = Total Penjualan Modal Kerja Bersih x 100 Rasio

3.6 Metode Analisis Data