Melvatanti 2009
pengaruh perputaran modal kerja dan
return spread terhadap likuiditas
perputaran modal kerja dan
return spread, Likuiditas
perputaran modal kerja dan return spread mempunyai
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap likuiditas
pada perusahaan otomotif.
Yohanes 2011
Analisis Faktor yang
mempengaruhi likuiditas pada
perusahaan manufaktur yang
listed di Bursa Efek indonesia Periode
2007-2009
ukuran perusahaan, kesempatan
bertumbuh, return
spread, dan rasio hutang, likuiditas
ukuran perusahaan, berpengaruh negatif signifikan terhadap
likuiditas, rasio kesempatan bertumbuh tidak berpengaruh
terhadap likuiditas perusahaan, rasio
return spread berpengaruh positif signifikan terhadap
likuiditas dan debt ratio
berpengaruh negatif signifkan terhadap likuiditas perusahaan.
Dewi 2009
Analisis Faktor yang
mempengaruhi likuiditas pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek indonesia Periode 2005-2007
total aktiva, perputaran modal
kerja, arus kas operasi, likuiditas
secara simultan total aktiva, perputaran modal kerja dan arus
kas operasi berpengaruh secara signifikan, secara parsial, total
aktiva, perputaran modal kerja dan arus kas operasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas perusahaan.
2.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, pengaruh ukuran perusahaan, perputaran modal kerja,
return spread, perputaran piutang, debt to asset ratio dan arus kas operasi terhadap likuiditas perusahaan, maka dapat digambarkan dalam kerangka
konseptual sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7 Gambar 2.3.
Kerangka Konseptual ukuran perusahaan X1
Perputaran Modal Kerja X2
Return Spread X3
Perputaran Piutang X4
Debt to asset Ratio X5
Arus Kas Operasi X6 L
i k
u i
d i
t a
s Y
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan juga dapat mencerminkan tinggi dan rendahnya aktivitas operasional dan aktivitas investasi perusahaan, pada umumnya
apabila semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula kegiatan operasional dan kegiatan investasi perusahaan tersebut. Kegiatan
operasional dan kegiatan investasi didalam perusahaan tersebut secara langsung dapat mempengaruhi tingkat likuditas suatu perusahaan, sehingga
dapat disimpulkan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kim et al di tahun
1998 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan.
Modal kerja adalah kelebihan asset lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih
net working capital. Defenisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya
asset lancar yang lebih besar dari pada hutang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin
kelangsungan usaha di masa mendatang. Modal kerja selalu dalam kedaan operasi atau berputar dalam perusahan selama perusahaan yang bersangkutan
dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai
saat di mana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran modal kerjanya atau makin tinggi tingkat
perputarannya dan akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Dalam
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Lisa dan Jogi yang terdapat dalam Business
Accounting Review, menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
Return spread adalah selisih antara bunga yang diterima dari bank seandainya dana yang dimiliki perusahaan disimpan di bank dengan hasil atau
return yang diterima jika dana yang dimiliki oleh perushaan digunakan untuk mendanai investasi. Apabila
spread selisih tinggi, yaitu profit yang diterima perusahaan lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank, maka lebih baik
perusahaan menginvestasikan dana yang dimilikinya dari pada menyimpan dana tersebut di bank. Laba inilah yang mendorong manajemen untuk
meningkatkan likuiditasnya. Dalam penelitian Yohanes pada tahun 2011 menunjukkan bahwa
return spread berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
Perputaran piutang merupakan periode terikatnya modal dalam piutang yang tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama
syarat pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin
rendah. Jika tingkat perputaran piutang tinggi, maka semakin cepat piutang tersebut menjadi uang kas dan bisa digunakan untuk membiayai kewajiban
jangka pendeknya, jadi semakin tinggi perputaran piutang maka likuiditasnya perusahaan juga semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Debt to asset ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur perbandingan total hutang dengan total aset. Semakin tinggi rasio
ini maka perusahaan semakin tidak likuid karena pendanaan dari luar terlalu
banyak dan perusahaan harus mengeluarkan banyak uang kas untuk pengembaliannya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Nuria pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa debt ratio atau rasio hutang adalah variabel
yang paling berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling
likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan. Kas merupakan awal sekaligus
akhir siklus operasi perusahaan. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan. Arus kas dari operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk
menilai kualitasnya. Arus kas dari operasi meliputi elemen pendanaan serta bermanfaat untuk evaluasi dan proyeksi likuiditas jangka pendek maupun
solvabilitas jangka panjang Wild, 2005 :17.
2.4. Hipotesis Penelitian