Strategi Pembelajaran Backward Chaining Strategi Pembelajaran Forward Chaining Forward Chaining

commit to user mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai rincian atau spesifikasi dari seleksi pengurutan peristiwa dan kegiatan dalam pelajaran. Sedangkan menurut Gagne, Briggs, and Wagner 1974:67 strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan untuk membantu para siswa melalui berbagai usaha untuk mencapai tujuan. Dick and Carey 1990:62 menyatakan bahwa strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu kumpulan materi pembelajaran dan prosedur yang akan digunakan bersama materi pembelajaran untuk menghasilkan hasil belajar tertentu. Brandon 2003:1, Rushall and Ford 1982:16-20, Sherman and Rushall 1993:106, Rushal 1996:638-656 mengkaji strategi pembelajaran backward chaining dan forward chaining, yang dalam penelitian ini dipilih sebagai variabel yang diamati. Oleh karena itu kedua strategi pembelajaran tadi dijadikan upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran gambar teknik dasar dengan autocad.

a.. Strategi Pembelajaran Backward Chaining

Brandon 2003:2-3 mendefinisikan Backward Chaining sebagai strategi pembelajaran yang melakukan pekerjaan dalam urutan terbalik. Sistematika penggunaan Backward Chaining dalam desain pembelajaran akan memberikan hasil: 1 pembelajaran minimum, yang akan mereduksi permintaan penggunaan ingatan jangka pendek atau ingatan kerja, 2 memfasilitasi transfer informasi prosedural menuju ingatan jangka panjang, 3 menjaga siswa tetap terlibat dan tertantang, 4 memberi kesempatan siswa menyelesaikan tugas lebih cepat, 5 dapat digunakan sebagai media presentasi dalam berbagai media. Strategi pembelajaran Backward Chaining commit to user ideal diaplikasikan bila hasil akhir dari pembelajaran merupakan akumulasi langkah-langkah pembelajaran yang banyak, rumit, dan memerlukan penggunaan memori kerja yang berat.. Backward Chaining , adalah metode instruksional pada pembelajaran yang dimulai dengan sub tugas atau sub aktivitas terakhir dari urutan dan bergerak mundur sepanjang rantai subtugas yang telah dikuasai. Backward Chaining umumnya diawali dengan kesimpulan yang diminati, yang bukan merupakan fakta eksplisit.

b. Strategi Pembelajaran Forward Chaining Forward Chaining

adalah suatu strategi pembelajaran dengan instruksi dimulai dengan masuk pada rantai pertama, selanjutnya, penguasaan tiap langkah, sampai langkah terakhir dicapai. Cara ini bermanfaat bagi siswa yang berfungsi pada tingkat tinggi. Penggunaan forward chaining dilakukan saat siswa dapat melaksanakan masing-masing langkah secara individu dan diperlukan hanya untuk mengikat siswa melakukan tugas bersama, atau saat langkah-langkah pada awal rantai tampak lebih mudah bagi siswa. Rushall and Ford 1982:16-20 menyatakan bahwa pembelajaran dengan urutan tradisional sebagai lawan dari pembelajaran backwards memiliki sejumlah kelemahan, yaitu: 1 pembelajaran menjadi lebih sulit untuk dikembangkan, 2 diperlukan mental kerja yang lebih besar bagi siswa, karena siswa tidak mampu memfokuskan perhatian pada hal baru commit to user yang akan diajarkan, 3 adanya gangguan dan pikiran yang akan mereduksi laju pembelajaran, sebab bagi pemula akan mengalami kesulitan untuk mengingat seluruh aspek yang berbeda, 4 adanya kontaminasi emosional yang akan memperlambat pencapaian hasil, yaitu terbentuknya mental checklist, yang berusaha diikuti siswa yang dapat membentuk suatu kebiasaan.

2. Gaya Kognitif