METODOLOGI PENELITIAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DENGAN AUTOCAD

commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ini menggunakan Metode Eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan tindakan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mencari sebab akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir factor pengganggu. Metode eksperimen adalah metode yang mengobservasi di bawah kondisi buatan artificial condition dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta adanya control.Nasir,1988:74 Memanipulasi variabel ini tidak mempunyai arti yang negatif seperti yang terjadi di luar konteks penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variable terikat. Sukardi, 2004:181 Metode ini dengan desain faktorial 2 x 2. Desain factorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variable atau lebih yang dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel terhadap variabel commit to user terikat, atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi antara beberapa variabel. Factorial Design is one in which two or more variables are manipulated simultaneously in order to study the independent effect of each variable on the dependent variable as well as the effects due to interactions among the several variables Ary dkk, 1985 seperti dikutip Sukardi 2004:187 1. Desain Penelitian Desain penelitian menggunakan desain factorial 2 x 2, dimana masing – masing variable bebas mempunyai dua nilai. Variabel bebas pertama X1 Strategi pembelajaran backward chaining dan forward chaining yang dimanipulasi disebut variable eksperimental, sedangkan variable bebas ke dua X2 gaya kognitif terdiri dari gaya kognitif field independent dan field dependent disebut variable atribut. Pengaruh perlakuan eksperimen terhadap variable terikat Y hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad dinilai setiap tingkatan variable. Untuk lebih jelasnya, desain factorial 2 x 2 dapat dilihat dari table berikut ini : Tabel. 2. Rancangan Analisis Desain Faktorial 2 x 2 GAYA KOGNITIF B Backward Chaining A1 Forward Chaining A2 Field Independent B1 A1B1 A2B1 Field Dependent B2 A1B2 A2B2 STRATEGI PEMBELAJARAN A commit to user Keterangan : A1B1 : Kelompok siswa dengan perlakuan strategi backward chaining yang mempunyai gaya kognitif field independent. A2B1 : Kelompok siswa dengan perlakuan strategi forward chaining yang mempunyai gaya kognitif field independent. A1B2 : Kelompok siswa dengan perlakuan strategi backward chaining yang mempunyai gaya kognitif field dependent. A2B2 : Kelompok siswa dengan perlakuan strategi forward chaining yang mempunyai gaya kognitif field dependent. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan data yang diharapkan, yaitu perbedaan kemampuan menggambar teknik dengan AutoCad. Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah kemampuan menggambar teknik dengan AutoCad, sedang variabel bebas independent variable perlakuan dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran forward chaining dan strategi pembelajaran backward chaining. Variabel bebas intervensi berupa variabel atribut adalah gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent. 2. Variabel Penelitian commit to user Variabel yang digunakan dalam penelitian perlu untuk diidentifikasi dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan tergantung dari luas dan sempitnya penelitian yang dilakukan. Menurut Moh. Nazir 2000: 149, “variable adalah konsep yang mempunyai bermacam nilai, sehingga variable mempunyai sifat karakteristik yang mempunyai nilai numerik dan kategori”. Penelitian ini melibatkan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Untuk lebih jelasnya, tiga variable tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Variabel bebas pertama X1 adalah strategi pembelajaran backward chaining dan forward chaining, ini merupakan variabel aktif variable yang dimanipulasi disebut variabel eksperimental b. Variabel bebas ke dua X2 adalah gaya kognitif siswa, yang terdiri dari field independent dan field dependent merupakan variabel yang tidak dimanipulasi disebut variabel atribut. Sehingga dapat dilihat interaksinya dengan variable aktif dalam mempengaruhi variable terikat. c. Variabel terikat Y adalah hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad B. Populasi dan Sampel Population is all members of well defined class of people, events, or objects Ary, dkk: 1985: 138 seperti dikutip oleh Sukardi 2004: 53. Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, commit to user binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.Menurut Sugiyono 2006:89 “ populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik”. Sehingga populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek – aspek yang terdapat dalam kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 131 siswa SMK, yang terdiri dari 89 siswa SMK Negeri 2 Pati yang terbagi dalam 3 klas, kelas XB1 sebanyak 24 siswa, kelas XB2 sebanyak 32 siswa, dan kelas XB3 sebanyak 33 siswa, serta 42 siswa klas X di SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana, keduanya untuk program studi Teknik Gambar Bangunan. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006 : 117 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelompok yaitu : kelompok threatmen, kelompok control, dan kelompok uji coba instrument. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan multistage cluster purposive random sampling sebagai berikut : 1. Untuk memilih sekolah digunakan cluster random sampling. Agar tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran dari sekolah yang diteliti, maka pengambilan sampel ditetapkan sebanyak 2 sekolah sesuai dengan program studi Teknik Gambar Bangunan yang ada di commit to user kabupaten Pati Jawa Tengah. Untuk ini diambil satu kelas dari SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana dan dua kelas dari SMK Negeri 2 Pati Jawa Tengah. Sampel tersebut adalah siswa kelas X, Program Studi Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Pati sebanyak 56 siswa, yaitu kelas X B1 dan kelas X B2, serta 42 siswa kelas X di SMK Bina Tunas Bhakti Juwana. 2. Untuk menentukan kelompok eksperimen, dilakukan secara cluster random sampling dengan cara undian dari kedua sekolah yang akan diteliti. Hasilnya kelas X B1 dan kelas X B2 SMK negeri 2 Pati dengan perlakuan Pembelajaran Gambar Teknik Dasar dengan AutoCad menggunakan strategi Backward Chaining, sebagai kelompok kontrol, dan kelas X TGB SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana dengan perlakuan Pembelajran Gambar Teknik Dasar dengan AutoCad menggunakan strategi Forward Chaining, sebagai kelompok threatment. 3. Untuk kelompok uji coba instrument, dipilih secara purposive sampling, yaitu siswa kelas XI B1 terdiri dari 32 siswa dan kelas XI B2 terdiri dari 30 siswa dari SMK Negeri 2 Pati. Berikut ini dapat dilihat deskripsi jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut : commit to user Tabel 3. Deskripsi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian No Nama Sekolah Jumlah Populasi Jumlah sampel 1 SMK Negeri 2 Pati 89 56 SMK Bhina Tunas Bhakti 42 42 Juwana - Pati Jumlah 131 98 2 Untuk membuktikan bahwa kelas XI Bangunan SMK Negeri 2 Pati dan kelas XI Bangunan SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana berkualitas setara maka diperlukan data yang dapat dipercaya, data yang diampil adalah nilai akhir semester satu kelas XI pada mata pelajaran gambar teknik dasar dengan autocad, yang diuji dengan teknik t – test untuk sampel yang berasal dari populasi yang sama. Tabel 4. Data Statistik Uji t Dari hasil analisis yang dibantu dengan program komputer statistik SPSS for window 16,0 dapat diketahui bahwa harga t pada equal varian assumed yakni -0,469 dengan tingkat signifikansi 0,000 sedang Group Statistics Asal Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Gambar Teknik Dasar SMK N 2 Pati 56 80.4000 2,734 .422 SMK BTB Juwana 42 79,6000 2.592 .473 commit to user harga t tabel 0.05, df 58 = 1,658 dengan – t 1- 12 α demikian t hitung sebesar – 0.469 t tabel -1.658 Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada dasarnya rata – rata hasil belajar gambar teknik dasar dengan autocad kelas X semester satu SMK N 2 Pati dan rata – rata hasil belajar gambar teknik dasar dengan autocad kelas XI SMK BTB Juwana adalah sama tidak berbeda lihat lampiran 9 hal. 204. C. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Program Studi Teknik Gambar Bangunan SMK se Kabupaten Pati Jateng, yang terdiri dari dua sekolah yaitu SMK N 2 Pati dan SMK Bina Tunas Bhakti Juwana. a. SMK Negeri 2 Pati SMK Negeri 2 Pati merupakan salah satu SMK RSBI di Kabupaten Pati dan telah bersertifikat ISO. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Gembong Rendole KM 4 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Jawa Tengah. Sekolah ini mempunyai 5 program studi yaitu : 1 Teknik Gambar Bangunan, 2 Teknik Audio Video, 3 Teknik Listrik Industri, 4 Teknik Mesin Perkakas, dan 5 Teknik Mekanik Otomotif. Masing - masing program studi mempunyai 7 kelas yaitu 3 kelas X, 2 kelas XI, dan 2 kelas XII, dengan 140 Guru. commit to user b. SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana adalah sekolah yang telah melaksanakan Sistem Manajemen Mutu dalam upaya tertib administrasi guna meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan pelatihan, Sekolah ini beralamat di Jl. Sunan Ngerang no. 109 Juwana, Ada empat program studi di SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana yaitu : 1. Teknik Gambar Bangunan, 2 Teknik Elektronika, 3 Teknik Mesin, dan 4 Teknik Otomotif, dengan jumlah guru 58 orang. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu : a. Tahap persiapan, meliputi penentuan judul, penyusunan proposal, seminar proposal, studi pustaka, penyusunan instrument penelitian yang dimulai bulan Oktober 2010. b. Tahap pelaksanaan eksperimen, yang meliputi pelaksanaan uji coba instrumen, test GEFT untuk membedakan gaya kognitif siswa, dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada awal semester genap tahun pelajaran 20102011, yaitu mulai bulan januari 2011. Eksperimen dilaksanakan selama sepuluh kali tatap muka pembelajaran yang terdiri dari dua tatap muka awal untuk test GEFT, sedangkan perlakuan dan pengumpulan data dilakukan selama delapan kali tatap muka pembelajaran sampai dengan pertengahan bulan April 2011. c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Kegiatan ini dimulai bulan April 2011. commit to user Untuk memperjelas waktu pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat dalam jadwal penelitian berikut ini : Tabel 6. Jadwal Penelitian Tahun 2010 10 11 12 1 2 3 4 5 1 Tahap Persiapan : a. Pengajuan judul b. Penyusunan proposal c. Seminar proposal d. Perijinan penelitian e. Penyusunan instrumen 2 Tahap Pelaksanaan Eksperimen : a. Melaksanakan Uji coba instrumen b. Melaksanakan test GEFT untuk mengetahui gaya kognitif siswa c. Melaksanakan penelitian eksperi- men melalui proses pembelajaran d. Mengumpulkan data penelitian yang terdiri dari hasil test GEFT dan hasil penilaian praktek gambar e. Menganalisis data, membuk- tikan hipotesis, dan menarik kesimpulan 3 Tahap Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Penyelesaian penyusunan laporan hasil penelitian secara lengkap Jenis Kegiatan No Tahun 2011 Bulan ke D. Definisi Operasional Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu 1 variable bebas A1 dan A2 adalah strategi pembelajaran Forward Chaining dan Backward Chaining, 2 variable bebas intervensi yang berupa variable atribut B1 dan commit to user B2 yaitu gaya kognitif Field Dependent dan Field Independent, 3 variable terikat hasil belajar Gambar Teknik Dasar dengan AutoCad Untuk mempertegas variable tersebut dapat dijelaskan definisi operasionalnya sebagai berikut :

1. Strategi Pembelajaran Backward Chaining

Backward Chaining adalah metode instruksional pada pembelajaran yang dimulai dengan sub tugas atau sub aktivitas terakhir dari urutan dan bergerak mundur sepanjang rantai subtugas yang telah dikuasai. Brandon 2003:2-3 mendefi-nisikan Backward Chaining sebagai strategi pembelajaran yang melakukan pekerjaan dalam urutan terbalik.

2. Strategi Pembelajaran Forward Chaining

Forward Chaining adalah suatu strategi pembelajaran dengan instruksi dimulai dengan masuk pada rantai pertama, selanjutnya, penguasaan tiap langkah, sampai langkah terakhir dicapai. Cara ini bermanfaat bagi siswa yang berfungsi pada tingkat tinggi. Penggunaan forward chaining dilakukan saat siswa dapat melaksanakan masing-masing langkah secara individu dan diperlukan hanya untuk mengikat siswa melakukan tugas bersama, atau saat langkah-langkah pada awal rantai tampak lebih mudah bagi siswa.

3. Gaya Kognitif

Gaya kognitif seseorang adalah pola strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah termasuk masalah belajar. Gaya kognitif dalam pengolahan informasi adalah kebiasaan pengolahan informasi yang commit to user mewakili gaya belajar yang secara khas merasakan, berpikir, memecahkan masalah, dan mengingat. Gaya kognitif dibedakan menjadi dua yaitu gaya kognitif field dependent terpengaruh lingkungan dan field independent terbebas lingkungan. Gaya kognitif field dependent adalah memandang obyek dan lingkungannya sebagai satu kesatuan berorientasi social atau lingkungan yang terstruktur dan mempunyai penguatan eksternal. Sedangkan gaya kognitif field independent adalah memandang obyek terdiri dari bagian yang terpisah dari lingkungannya atau memisahkan stimuli dari konteks dan mempunyai penguatan intrinsic. Pemisahan gaya kognitif dalam penelitian ini dilakukan dengan Test GEFT Group Embedded Figure Test . terlampir 4. Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar dengan AutoCad Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam memahami konsep secara teoritis dan menguasai ketrampilan dalam praktek menggambar teknik dasar, terutama menggambar Teknik Dasar dengan AutoCad. Hal ini diindikasikan siswa dapat menyelesaikan dan kompeten dalam tugas – tugas gambar dengan AutoCad seperti : menggambar garis, sudut, bidang, sampai dengan menyelesaikan gambar denah bangunan. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian commit to user Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat tiga instrument penelitian, yaitu instrument penelitian berupa Pre test untuk menjajagi pengetahuan awal siswa dalam memahami gambar proyeksi, Test GEFT yang dipergunakan untuk memisahkan gaya kognitif siswa, dan test praktek menggambar teknik dasar dengan autocad untuk mengukur hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad.

a. Pre Test : pre test ini diberikan untuk mengetahui sejauh mana siswa

sudah mengetahui tentang pelajaran gambar teknik dasar sebelum mereka mendapatkan pembelajaran. Test mencakup pengetahuan tentang garis, sudut, proyeksi dan system proyeksi. Test berbentuk obyektif matching test dengan jumlah 24 soal. Tabel 7. Kisi – Kisi Soal Pre Test No Kompetensi DasarIndikator Jumlah Soal 1 Sistem Gambar Proyeksi 24 a. Proyeksi Orthogonal b. Proyeksi Oblique c. Proyeksi Aksonometri d. Proyeksi Perspektif

b.Test GEFT : test GEFT diberikan untuk memisahkan gaya kognitif

siswa meliputi gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field commit to user independent. Test ini berupa test praktek menggambar menemukan pola gambar dalam gambar yang lebih kompleks sebanyak 18 soal. Garton, Dryer, and King 2000:48 mengkategorikan individu sebagai berikut 1 Perolehan skor 0 – 10 : kelompok field dependent 2 Perolehan skor 11 – 13 : kelompok netral 3 Perolehan skor 14 – 18 : kelompok field independent Test GEFT ini diambil dari hasil karya Philip K Oltman, Evelyn Raskin, dan Herman A. Witkin yang masih tetap dipergunakan dalam lingkup internasional seperti yang telah dikutip oleh para pakar Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI , Jakarta 2008. soal terlampir c. Post Test Test Kompetensi Gambar Teknik Dasar : Test ini diperlukan untuk mengetahui hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad setelah selesai proses pembelajaran. Test berupa tugas praktek menggambar sesuai dengan urut – urutan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Data pokok yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data nilai kemampuan hasil belajar menggambar teknik dengan Autocad sebagai variabel terikat, yang diperoleh setelah proses KBM selesai. Penilaian berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan dalam RPP. lihat lampiran…..hal…… commit to user Tabel 8. Kisi – Kisi Soal Praktek Menggambar Teknik Dasar No Kompetensi DasarIndikator Job 1 Menggambar dengan perangkat lunak softwere a. Menggambar Garis 1. garis tebal gambar 2. garis putus - putus 3. garis putus - titik 4. garis tipis 5. garis titik - titik

b. Menggambar bidang Menggambar Segi Banyak

beraturan : 1. segi tiga 2. segi empat 3. segi lima 4. segi enam 5. segi tujuh 6. segi sembilan 7. segi sebelas

c. Menggambar simbol - simbol 1. simbol bahan bangunan gambar bangunan

2. simbol pasangan 3. simbol plambing

d. Menggambar proyeksi 1. proyeksi orthogonal

2. proyeksi oblique 3. proyeksi aksonometri 4. proyeksi perspektif commit to user 2. Uji Coba Instrumen : Instrumen harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas handal. Instrumen yang valid berarti instrument yang mampu mengukur apa yang diukur. Instrumen yang memenuhi reliabilitas handal berarti instrument menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrument tersebut digunakan mengukur berkali – kali. Selain memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, instrument hendaknya juga memenuhi persyaratan kepraktisan. Artinya instrument tersebut praktis untuk dilaksanakan, ringkas, mudah dimengerti, dan hemat biaya. Uji coba instrument dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur memiliki validitas dan reliabilitas serta untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda pada instrument test. a. Tempat dan waktu uji coba Uji coba instrument dilaksanakan pada kelas XIB1 dan XIB2 SMK Negeri 2 Pati pada awal bulan Januari 2011. Uji coba untuk pre test dan test GEFT. Soal pre test sejumlah 24 butir soal obyektif matching test, maupun soal GEFT sejumlah 18 butir merupakan test menggambar menemukan pola gambar sederhana dalam pola yang lebih kompleks lihat lampiran b. Komponen uji coba 1 Uji Validitas : Untuk menguji apakah instrument yang digunakan, dalam hal ini adalah Pre Test dan Test GEFT memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Product commit to user Moment Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisian korelasi antara masing – masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefien korelasi yang diperoleh r masih harus diuji signifikansinya menggunakan Uji t Uji Beda atau dengan membandingkannya dengan r tabel. Bila t hitung dari r tabel , maka nomor pertanyaan tersebut valid. Jika menggunakan program komputer SPSS 16 asalkan r yang diperoleh diikuti harga p 0,05 berarti nomor pertanyaan itu valid. Sri Rahayu Sanusi, staf pengajar Departemen Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara. Diunduh tanggal 10 April 2011 = N∑XY – ∑X∑Y √ Suharsimi Arikunto,2009:72 Keterangan : = koefisien korelasi antara variable X dan Y ∑X = jumlah skor variable X ∑XY = jumlah perkalian X dan Y ∑X 2 = jumlah kuadrat X commit to user ∑Y 2 = jumlah kuadrat Y T - Test atau Uji t adalah teknik analisa statistik yang dipakai untuk melihat ada tidaknya perbedaan “mean” dari dua kelompok sampel. Jika dua kelompok sampelnya berasal dari distribusi sampel yang berbeda dari populasi yang berbeda , maka teknik analisa yang digunakan adalah Independent Samples Test. Sedangkan jika sampelnya berasal dari distribusi sampel yang sama, maka teknik analisa yang digunakan adalah Paired Samples Test atau Correlated Samples. 2 Uji Reliabilitas : Perlu diketahui bahwa yang diuji kehandalannya reliabilitas hanyalah nomor yang sahih saja. Metode yang biasa digunakan untuk uji reliabilitas adalah teknik ukur ulang dan teknik sekali ukur. Teknik sekali ukur terdiri atas teknik genap gasal, belah tengah, belah acak, Kuder Richardson, Teknik Hoyd, dan Alpha Cronbach. Uji reliabilitas merupakan konsistensi alat ukur untuk mengukur kelompok tertentu dengan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Dalam penelitian ini dipergunakan Formula KR – 20 sebagai berikut : k ∑p1-p r 11 = [ 1 - ] k-1 S 2 x Syaifuddin Azwar,2010:187 commit to user Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya aitem p = indeks kesukaran aitem S 2 x = varians skor test X Koefisien korelasi selalu terdapat antara – 1,00 sampai dengan +1,00. Namun karena dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka – angka, sangat mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negative menunjukkan hubungan kebalikan, sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut : Koefisien 0,800 – 1,00 : sangat tinggi Koefisien 0,600 – 0,800 : tinggi Koefisien 0,400 – 0,600 : cukup Koefisien 0,200 – 0,400 : rendah Koefisien 0,00 – 0,200 : sangat rendah Suharsimi Arikunto, 2009: 75 commit to user 3 Analisis Butir Soal a Indeks kesukaran soal : soal tes yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soal tes. Sebaliknya soal tes yang terlalu sukar menyebabkan hilangnya semangat mencoba karena di luar kemampuan. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal tes disebut indeks kesukaran. Rumus yang dipergunakan untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut : B P = JS Suharsimi Arikunto,2009: 209 Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Interpretasi indeks kesukaran soal sering diklasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang commit to user Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah b Indeks Daya Beda Diskriminasi : Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut : B A - B B D = = P A - P B J A J B Suharsimi Arikunto, 2009:213 Keterangan : D = indeks diskriminasi JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab Soal dengan benar BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab Soal dengan benar PA = BA = proporsi peserta kelompok atas yang JA commit to user menjawab benar PB = BB = proporsi peserta kelompok bawah yang JB menjawab benar Interpretasi indeks diskriminasi adalah sebagai berikut : D : 0,00 - 0,20 : jelek poor D : 0,20 - 0,40 : cukup satisfactory D : 0,40 - 0,70 : baik good D : 0,70 - 1,00 : baik sekali excellent Suharsimi Arikunto,2009:218 Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu pengumpulan data dilakukan secara sistematis sesuai dengan identifikasi masalah penelitian. Dalam hal ini adalah hasil penyelesaian semua test yang diberikan. E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data dari responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. commit to user Ada dua macam statistic yang dipergunakan untuk analisis data yaitu : Statistic Deskriptif dan Statistic Inferensial. Statistik inferensial meliputi statistic parametris dan statistic non parametris. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data melalui table destribusi frekuensi dan histogram. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam analisis data diadakan uji persyaratan sebagai berikut : 1. Uji Normalitas : tujuan diadakannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu variable normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasarkan patokan distribusi normaldari data dengan mean dan stabdar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi sama dengan data kita. Hal ini diperlukan agar analisis varian anava dapat digunakan. Uji Normalitas sampel dengan menggunakan uji Kolmogorof – Smirnov Chakravart, Laha, dan Roy, 1967 2. Uji Homogenitas : digunakan untuk menguji kesamaan varians antara dua kelompok yang dibandingkan. Untuk menguji apakah kelompok tersebut homogen atau tidak, dilakukan dengan teknik analisis varian homogenitas Uji F. Rumus yang digunakan sebagai berikut : commit to user S 1 2 varians terbesar F ht = atau F ht = S 2 2 varians terkecil Sudjana, 1982:242 3. Uji Hipotesis : uji untuk analisis hipotesis digunakan untuk mengolah data hasil penelitian yang berupa angka, sehingga dapat menghasilkan jawaban rumusan masalah yang diajukan secara logis dan sistematis.

a. Uji ANAVA 2 Jalur :

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis varians Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05. Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1 Hipotesis 1 H : µ A 1 = µ A 2 H 1 : µ A 1 ≠ µ A 2 2 Hipotesis 2 H : µ B 1 = µ B 2 H 1 : µ B 1 ≠ µ B 2 3 Hipotesis 3 H : A x B = 0 H 1 : A x B ≠ 0 Keterangan : µ A 1 = penggunaan strategi backward chaining commit to user µ A 2 = penggunaan strategi forward chaining µ B 1 = gaya kognitif field independent µ B 2 = gaya kognitif field dependent A = strategi pembelajaran B = gaya kognitif Analisis varian ANAVA 2 jalur difungsikan untuk menyelidiki dua pengaruh utama main effect dan satu pengaruh interaksi interaction effect. Pengaruh utama yaitu perbedaan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad dan pengaruh gaya kognitif terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad. Sedangkan rumus – rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : F A = Rk A Rk d F B = Rk B Rk d F AB = Rk AB Rk d Dimana : Rk A = Jk A db A db A = p - 1 Rk B = Jk B db B db B = q - 1 Rk AB = Jk AB db AB db AB = p – 1q – 1 commit to user Rk d = Jk d db d db t = N – 1 db d = db t – db A + db B + db AB Tulus Winarsunu, 2000:142 – 148 Tabel 9. Rumus Ringkasan Uji ANAVA Sumber Jk db Rk F hitung F tabel Interpretasi Baris A J k A p - 1 R k A F A F t sig. tidak Kolom B J k B q - 1 R k B F B F t sig. tidak Interaksi AB J k AB p-1q-1 R k AB F AB F t sig. tidak Galat d J k d N - pq R k d Total J k t N - 1 Jika F hitung F tabel maka hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh strategi pembelajaran, gaya kognitif terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar dengan autocad diterima. b. Uji Lanjut Setelah uji analisis Varian ANAVA dua jalur, dilanjutkan dengan Uji Scheffe untuk mengetahui kelompok mana yang lebih unggul secara signifikan. Uji Scheffe digunakan untuk menguji perbedaan dua buah rata – rata secara berpasangan 1 vs 2 ; 1 vs 3 ; dan 2 vs 3 dan perbedaan kombinasi rata – rata yang kompleks seperti [1 +2 2 vs 3] Furqon,2008: 213 commit to user Pada jumlah n yang sama, maka rumus uji scheffe yang digunakan sebagai berikut : C t = √ 2MS w N Furqon,2008:214 Keterangan : C = Nilai kontras perbandingan antara rata – rata yang Dibandingkan MS w = Rata – Rata kuadrat dalam kelompok pada table Anava N = Jumlah sampel Nilai t yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai kritis bagi uji scheffe t s yang ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut : t s = √k-1.F 1- α,k-1,n-k Furqon,2008:214 Keterangan : k = Jumlah kelompok dalam Anava F 1- α,k-1,n-k = Nilai pada distribusi F Dari hasil perbandingan nilai t dan t s maka : terima H jika t t s dan tolak H jika t t s commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN