Gaya Kognitif Field independent

commit to user memiliki arti yang lebih luas yaitu mengacu pada cara orang memperoleh informasi dan memandang lingkungan sekitarnya sebagai stimulus dan berinteraksi didalamnnya. Menurut Bull 2000:3 terdapat 20 macam gaya pembelajaran Twenty Elements of Style, satu diantaranya dikotomi Field independence dependence. analytic Vs non-analytic. Pengukuran gaya kognitif penelitian ini menggunakan GEFT Group Embedded Figure Test . Yang pelaksanaan maupun pengadaan instrumennya dilakukan oleh para pakar dari Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta. Garton, Dryer, and King 2000:48 mengkategorikan individu field dependent adalah yang memperoleh skor GEFT 0 sampai dengan10, individu field neutral adalah yang memperoleh skor GEFT 11 sampai dengan 13, dan individu field independent adalah yang memperoleh skor GEFT 14 sampai dengan 18.

a. Gaya Kognitif Field independent

Dalam proses pembelajaran, karakteristik Field independent men- cakup: berfikir analitis, sekuensial, induktif, belajar langkah demi langkah, membangun konsep secara skuensial kumulatif, rancangan formal, memer- lukan penguatan visual, kebutuhan yang kuat untuk melengkapi tugas saat bekerja. commit to user Liu 1999:2 menya-takan bahwa individu Field independent lebih otonom pada pengembangan keterampilan merestruktur kognitif dan kurang otonom dalam pengembangan keterampilan inter-personal. Salah satu gaya kognitif yang mempengaruhi karakteristik individu adalah gaya kognitif field independent. Witkin, dkk dalam Candiasa, 2002 mengklarifikasikan beberapa karakteristik individu yang memiliki gaya kognitif field-independent, antara lain: 1 memiliki kemampuan menganalisis untuk memisahkan objek dari lingkungan sekitar, sehingga persepsinya tidak terpengaruh bila lingkungan mengalami perubahan; 2 mempunyai kemampuan mengorganisasikan objek-objek yang belum terorganisir dan mereorganisir objek-objek yang sudah terorganisir; 3 cenderung kurang sensitif, dingin, menjaga jarak dengan orang lain, dan individualistis; 4 memilih profesi yang bisa dilakukan secara individu dengan materi yang lebih abstrak atau memerlukan teori dan analisis; 5 cenderung mendefinisikan tujuan sendiri, dan 6 cenderung bekerja dengan mementingkan motivasi intrinsik dan lebih dipengaruhi oleh penguatan instrinsik. Dari karakteristik tersebut dapat diketahui bahwa individu yang memiliki gaya kognitif field independent mempunyai kecenderungan dalam respon stimulus menggunakan persepsi yang dimilikinya sendiri dan lebih analitis. Lebih lanjut Musser dalam Sugiarthawan, 2007: menjelaskan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa yang memiliki gaya kognitif field independent belajar secara maksimal antara lain: 1 pembelajaran yang commit to user menyediakan lingkungan belajar secara individual; 2 disediakan lebih bayak kesempatan untuk belajar dan menemukan sendiri suatu konsep atau prinsip; 3 disediakan lebih banyak sumber dan materi belaja; 4 pembelajaran yang hanya sedikit memberikan petunjuk dan tujuan; 5 mengutamakan instruksi dan tujuan secara individual; 6 disediakan kesempatan untuk membuat ringkasan, pola, atau peta konsep berdasarkan pemikirannya.

b. Gaya Kognitif Field dependent