4.2.3 Morfologi Spermatozoa
Hasil persentase morfologi normal spermatozoa mencit antara kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan perbedaan nyata, diantara kedua kelompok tersebut.
Persentase morfologi normal spermatozoa mencit kontrol tertinggi berada pada minggu ke-30 yaitu 93,83 dan terendah pada minggu ke-36 yaitu 92,50 sedangkan
pada persentase morfologi normal spermatozoa mencit pemberian vitamin E setelah perlakuan ekstrak air biji pepaya dan TU rata-rata tertinggi berada pada minggu ke-36
yaitu 73,83 dan terendah pada minggu ke-24 yaitu 67,33.
Berdasarkan hasil uji statistik terhadap konsentrasi morfologi spermatozoa mencit yang dilakukan diperoleh data yang dapat dilihat pada Lampiran D.
Hubungan antara konsentrasi morfologi spermatozoa mencit dengan lama waktu pemberian vitamin E setelah perlakuan kombinasi ekstrak air biji pepaya dan TU
dapat dilihat pada Gambar 4.9
Keterangan: Huruf yang sama pada diagram berbeda adalah tidak berbeda nyata
pada taraf 5. tn= p 0,05; = p0,05. E0 = Pemberian vitamin E pada minggu ke-0
E6 = Pemberian vitamin E pada minggu ke-6
Universitas Sumatera Utara
E12= Pemberian vitamin E pada minggu ke-12
Gambar 4.9 Konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit antara kontrol dan perlakuan di setiap minggu perlakuan
Pada Gambar 4.9 terlihat bahwa pemberian vitamin E pada mencit yang sebelumnya telah mendapat perlakuan kombinasi ekstrak air biji pepaya dan TU
mampu meningkatkan konsentrasi spermatozoa morfologi normal mencit pada setiap perlakuan. Konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit di minggu ke-24 setelah
perlakuan menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata terhadap konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit di minggu ke-30 P5 dan minggu ke-36 P6.
Lama waktu pemberian vitamin E setelah pemberian perlakuan kombinasi ekstrak air biji pepaya dan TU berpengaruh terhadap konsentrasi morfologi normal
spermatozoa mencit. Hasil uji T test antara mencit kontrol dan perlakuan menunjukkan bahwa konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit kontrol
minggu ke 24 K4, berbeda nyata dibandingkan dengan mencit perlakuan minggu ke- 24 P4. Konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit kontrol minggu ke-30
K5, berbeda nyata dibandingkan dengan mencit perlakuan minggu ke-30 P5. Konsentrasi viabilitas spermatozoa mencit kontrol minggu ke- 36 K6, berbeda nyata
dengan mencit perlakuan minggu ke-36 P6. Pemberian kombinasi ekstrak air biji pepaya dan TU secara terus-menerus
menyebabkan penurunan konsentrasi morfologi spermatozoa mencit. Hal ini disebabkan zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya dapat meningkatkan aktivitas
radikal bebas sehingga terjadi penurunan fertilitas pria. Oleh karena itu dengan pemberian vitamin E dapat memperbaiki fertilitasnya dan menurunkan kadar radikal
bebas. Mekanisme terjadinya kelainan pada morfologi adalah meningkatnya jumlah Reactive Oxygen Spesies ROS yang disebabkan oleh adanya gangguan epididimis.
Menurut Quratul ‘aini 2006, menyatakan bahwa terjadinya kelainan pada morfologi spermatozoa adalah dikarenakan adanya gangguan pada sel-sel Sertoli yang
menyebabkan adanya kelainan pada proses maturasi dari sel sperma yang terjadi pada epididimis. Stres oksidatif yang berkepanjangan berdampak pada proses penuaan
epididimis dan kerusakan yang semakin meluas Dhiyaulhaq et al., 2010. Stres oksidatif mengakibatkan penurunan kualitas sperma melalui pembentukan lipid
peroksida LPO. LPO adalah oksidan utama dalam semen yang sangat reaktif
Universitas Sumatera Utara
Subekti, 2006. Jumlah reaktif oksidatif stress yang meningkat juga dapat menyebabkan ganguan pada proses spermatogenesis sehingga dapat menyebabkan
adanya kelainan terhadap morfologi dari sel spermatozoa. Menurut Anggraini 2006, menyatakan bahwa vitamin E, terutama tokoferol
bekerja sebagai antioksidan pemutus rantai yang mencegah terjadinya tahap propagasi pada aktivitas radikal dengan cara kelompok hidroksil pada cincin kromanol bereaksi
dengan radikal peroksil yang membentuk hidroperoksid dan tokoferoksil. Reaksinya adalah sebagai berikut:
ROO. + AH ROOH + A Keterangan:
ROO. : Radikal peroksil
AH : antioksidan
ROOH : hidroksiperoksid A
: tokoferoksil
Terbentuknya radikal peroksi lipid dapat dihentikan oleh antioksidan yang mempunyai kemampuan memutus reaksi berantai yaitu vitamin E Astuti, 2009.
Vitamin E diketahui sebagai antioksidan alami yang mampu menekan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga akan melindungi membran dari kerusakan Yudi
dan Parakkasi, 2005. Vitamin E mengendalikan peroksida lemak dengan menyumbangkan hidrogen kedalam reaksi, menyekat aktivitas tambahan yang
dilakukan oleh peroksida, sehingga memutus reaksi berantai dan bersifat membatasi kerusakan Haryatmi, 2004. Pada penelitian ini, morfologi abnormal spermatozoa
tidak kembali pulih seutuhnya, namun dengan pemberian dosis 0,2mlhari mampu meningkatkan morfologi spermatozoa normal. Spermatozoa yang mengalami kelainan
morfologi abnormalitas kurang dari 20 masih dianggap normal Astuti, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh vitamin E terhadap pemulihan spermatozoa mencit Mus musculus L. yang mendapat ekstrak air biji pepaya Carica
papaya L. dan testosteron undekanoat, diperoleh kesimpulan bahwa: a. Pemberian vitamin E dapat memulihkan Jumlah spermatozoa yang telah di