Kerangka Konseptual Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual

manusia yang dianggap pantas. 25 Penelitian ini berlandaskan norma- norma hukum yang berlaku dan terdapat dalam peraturan perundang- undangan.

2. Jenis dan Sifat Penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan Library Research, yaitu penelitian yang kajiannya dilakukan dengan menelaah dan menelusuri berbagai literature, buku- buku, perundang-undangan, dan sumber lainnya. adapun, Penelitian ini bersifat Deskriptif-Normatif, yaitu akan mendeskripsikan tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi terkait dengan pengujian undang- undang pada undang-undang dasar yang berimplikasi pada pembatalan pasal dalam undang-undang tersebut. Dalam hal ini terkait dengan putusan MK nomor 21PUU-XII2014.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, dimana studi kepustakaan merupakan metode tunggal yang dipergunakan dalam penelitian hukum normatif. 26 Dari bahan hukum yang sudah terkumpul baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder diklasifikasikan sesuai isu hukum yang akan dibahas. 25 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,cet I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h.118. 26 Suratman dan Philips Dillah, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Alfabeta, 2012, h.123. Kemudian bahan hukum tersebut diuraikan untuk mendapatkan penjelasan yang sistematis. Pengelolaan bahan hukum bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan yang menggambarkan permasalahan secara umum ke permasalahan yang khusus atau lebih konkret. Setelah bahan hukum itu diolah dan diuraikan kemudian penulis menganalisisnya melakukan penalaran ilmiah untuk menjawab isu hukum yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.

4. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian hukum normatif terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan ini, penulis akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang akan dibahas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum normatif yaitu: 27 Pendekatan Perundang-Undangan statute approach, pendekatan kasus case approach, dan pendekatan sejarah historical approach. Suatu penelitian normatif tentu harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian. 28 Pendekatan perundang-undangan statute 27 Peter Mahmud Marzuki,Penelitian Hukum, Cetakan 8, Jakarta: Prenada Media Group, 2013, h. 133. 28 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif,Malang: Bayumedia Publishing, 2008 cet.ke-IV, h. 302. approach dilakukan dengan menelaah perundang-undangan yang berkaitan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan dan Undang- Undang lainnya yang terkait. Pendekatan selanjutnya yaitu pendekatan kasus case approach dengan melakukan analisis terhadap ratio decidendi yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk sampai pada putusannya 29 , yaitu dalam hal ini, penulis menganalogikan alasan hukum dari hakim yang dijadikan pertimbangan dalam putusan MK nomor 21PUU-XII2014.

5. Data dan Sumber Penelitian

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat otoritatif. Artinya sumber-sumber hukum yang dibentuk oleh pihak yang berwenang. Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan resmi dalam pembuatan perundang- undangan dan putusan pengadilan. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu UUD NRI 1945, undang- 29 Peter Mahmud Marzuki,Penelitian Hukum, h. 158.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Wacana Pemberlakuan Hukum Pidana Islam Dalam Kompetensi Absolut Peradilan Agama (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/Puu-Vi/2008)

0 27 119

Tinjauan Hukum Tentang Praperadilan Atas Status Tersangka Dalam Perkara Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana

0 4 73

ANALISIS HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENOLAK PENGUJIAN MATERIL TErHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN.

0 0 6

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 7/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI (KAJ.

0 1 1

TESIS IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DENGAN PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK PRAPERADILAN

0 0 169

IMPLIKASI PENAMBAHAN NORMA PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK PRAPERADILAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 21/PUU-XII/2014 TERHADAP SISTEM PERADILAN PIDANA Baktiar Ihsan Agung N 148040013 Hukum Pidana ABSTRAK - IMPLIKASI PENAMBAHAN NORMA PENETAPAN

0 0 8