Pengolahan dan Analisis Data

BAB Keempat Analisis Putusan MK Nomor 21PUU-XII2014 Bab ini merupakan inti dari pembahasan masalah yang dibahas dan merupakan jawaban yang terdapat dalam perumusan dan pembatasan masalah, maka dalam bab ini menguraikan tentang implikasi putusan Mahkamah Konstitusi dalam penambahan norma sebagai objek praperadilan yang dituangkan dalam putusan MK nomor 21PUU-XII2014. BAB Kelima Tentang Penutup Berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut didasarkan pada temuan-temuan data yang secara kualitatif dikaitkan dengan teori, doktrin, dan data tambahan yang ditemukan oleh penulis. Kemudian juga dengan saran-saran konstruktif yang dapat membantu dan memberikan masukan terhadap perbaikan sistem ketatanegaraan di Indonesia terlebih mengenai perbaikan-perbaikan pada putusan Mahkamah Konstitusi sebagai penjaga dan penafsir konstitusi.

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Realisasi Negara Hukum dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap

UUD 1945 Negara Indonesia merupakan Negara Hukum berdasarkan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, pendapat tentang kriteria suatu negara hukum memiliki banyak perspektif, namun terdapat keterangan pokok yang akhirnya dituangkan dalam UUD 1945, keterangan tersebut dihasilkan dari pembahasan yang diuraikan dalam perubahan UUD 1945 mengenai nomenklatur Negara Hukum, dimana ditegaskan oleh Agun Gunandjar Sudarsa, bahwa negara Indonesia dapat disebut sebagai negara hukum dengan 4 persyaratan yakni 31 : 1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia; 2. Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan hukum; 3. Adanya kekuasaan kehakiman yang mandiri, merdeka; 4. Adanya peradilan administrasi negara. Jika ditinjau dari empat persyaratan tersebut maka dapat diketahui, elemen penting dan utama terciptanya negara hukum yakni 31 Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Buku II Sendi-sendiFundamen Negara, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2010.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Wacana Pemberlakuan Hukum Pidana Islam Dalam Kompetensi Absolut Peradilan Agama (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/Puu-Vi/2008)

0 27 119

Tinjauan Hukum Tentang Praperadilan Atas Status Tersangka Dalam Perkara Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana

0 4 73

ANALISIS HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENOLAK PENGUJIAN MATERIL TErHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN.

0 0 6

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 7/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI (KAJ.

0 1 1

TESIS IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERKAIT DENGAN PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK PRAPERADILAN

0 0 169

IMPLIKASI PENAMBAHAN NORMA PENETAPAN TERSANGKA SEBAGAI OBJEK PRAPERADILAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 21/PUU-XII/2014 TERHADAP SISTEM PERADILAN PIDANA Baktiar Ihsan Agung N 148040013 Hukum Pidana ABSTRAK - IMPLIKASI PENAMBAHAN NORMA PENETAPAN

0 0 8