28
ruang jalan yang livable
dan dapat menampung
kebutuhan pengguna
jalan
2.9. Kesimpulan
Konsep livable street adalah suatu konsep yang menyebutkan bahwa jalan yang ideal itu harus aman, memberikan kesehatan ekologi street, green dan
menyenangkan Appleyard, D 1981. Konsep ini terdiri dari 2 faktor yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisiknya yaitu jalan harus aman, memiliki lingkungan
yang sehat. Semua faktor fisik ini adalah yang termasuk kedalam elemen perancangan kota yang dijabarkan oleh Sirvani Hamid, 1985 yaitu: penggunaan
lahan Land use, building form and massing, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, pedestrian, aktivitas pendukung, papan iklan signage, dan preservasi.
Faktor non fisiknya yaitu ruang jalan sebagai ruang komunitas, memiliki teritori yang ramah, jalan yang hijau dan menyenangkan, jalan yang memiliki nilai
sejarah. Artinya sebuah jalan harus terdapat aktivitas positif, agar aktivitas positif itu terbentuk maka persepsi masyarakat harus terbentuk bahwa ruang jalan itu
sudah livable menurutnya. Hubungan antara fisik dan persepsi sangat berkaitan karena apabila
persepsi masyarakat sudah baik mengenai ruang jalan mereka, maka akan memberikan kebanggaan tersendiri kepada masyarakat yang menggunakan
ruangjalan itu. Secara otomatis masyarakat akan menjaga fisik ruang jalannya bahkan menjaga tanamannya juga.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan metodenya penelitian dibedakan menjadi 5 jenis Sinulingga, 2011, yaitu penelitian historis historical research, penelitian
deskriptif descriptive research, penelitian eksperimen experimental research, penelitian tindakan action research, dan grounded research. Berdasarkan jenis-
jenis penelitian tersebut, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Dengan melakukan
penelitian ini akan didapat bagaimana penerapan konsep livable street yang terdapat diruang jalan pada lokasi penelitian, apakah sudah sesuai dengan teori
atau tidak. Berdasarkan metodologinya penelitian terbagi dua, yaitu metodologi
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metodologi penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan positivisme, yaitu fenomena yang
tetap, konkrit, dan terukur. Penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai alat pengumpulan data. Metodologi penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan studi yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif yaitu menjelaskan kondisi fisik ruang jalan Jalan Jamin
Ginting berdasarkan teori livable street berupa data eksisting, dan secara nonfisik berupa sistem aktivitas di kawasan. Pendekatan studi kualitatif ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif yang selanjutnya digunakan sebagai metode pada
Universitas Sumatera Utara
30
proses analisis. Pendekatan studi dalam ―Analisa Ruang Jalan dengan Konsep Livable Street
Studi Kasus Jalan Jamin Ginting”.
3.2. Variabel Penelitian