90
Kondisi yang berbeda terjadi pada lokasi penelitian ini karena pada lokasi penelitian ini termasuk lingkungan yang tidak sehat karena polusi udara oleh
kendaraan cukup tinggi. Dengan jumlah kendaraan yang mencapai lebih dari 20.000 perhari dan dengan kondisi kurangnya pohon, membuat polusi udara
menjadi tinggi.
4.4.1. Segmen 1
Pada lokasi penelitian segmen 1 ini lingkungannya cenderung bersih dari sampah gambar 4.51. Kondisi seperti ini membuat lingkungan menjadi sehat,
karena tidak terdapatnya sampah yang menumpuk pada segmen 1 ini.
Gambar 4.51 Foto kondisi lingkungan segmen 1 pada hari libur
Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti
Foto ini diambil pada hari libur dan dapat dilihat bahwa gambar 4.51 menunjukkan kondisi lingkungan pada segmen 1 yang sebenarnya memiliki
lingkungan jalan cenderung bersih dan rapi. Tetapi hal uniknya adalah bahwa pada hari libur sedikit ditemukan orang beraktivitas. Hal yang berbeda terjadi
pada hari kerja atau Senin-Sabtu dimana banyak orang beraktivitas pada ruang
Universitas Sumatera Utara
91
jalan ini. Tetapi terdapat pula sesi negatifnya yaitu bahwa pada hari kerja lingkungan jalan menjadi tidak teratur dan terkesan kotor lihat gambar 4.52.
Gambar 4.52
Foto kondisi lingkungan segmen 1 pada hari kerja Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti
Gambar 4.52 memperlihatkan kondisi lingkungan yang tidak teratur sehingga terkesan seperti kotor. Pada hari kerja jalan ini tidak teratur, tetapi masih
banyak orang beraktivitas pada ruang jalan ini. Artinya teori karakter jalan yang livable street Donald Appleyard 1981 yang mengatakan jalan yang livable
adalah jalan yang bersih, teori ini tidak berlaku untuk lokasi penelitian segmen 1. Kondisi jalan yang tidak bersih mengakibatkan pejalan kaki tidak nyaman
beraktivitas pada lokasi penelitian pada segmen 1 ini. Dapat dilihat pada tabel 4.9 bahwa responden memberikan skor 2,48 untuk beraktivitas pada jalan ini.
Tabel 4.9 Persepsi responden tentang aktivitas
No Pertanyaan
SBU BU
C BA SBA
Score 1
2 3
4 5
1 Beri nilai untuk beraktivitas
pada jalan ini
13 39
37 9
2 2.48
SBU: Sangat Buruk BA : Baik
BU : Buruk SBA: Sangat Baik
C : Cukup
Universitas Sumatera Utara
92
Hal ini artinya pengguna jalan merasakan bahwa pada saat melakukan aktivitas di jalan ini pejalan kaki tidak nyaman apalagi dengan kondisi lingkungan
jalan yang tidak rapi. Selain kebersihan, kurangnya pohon yang berfungsi sebagai filter dari asap dan debu merupakan penyebab terjadinya polusi udara yang tinggi
pada lokasi ini dan membuat pejalan kaki tidak nyaman lihat gambar 4.53.
Gambar 4.53 Peta perletakkan pohon pada segmen 1
Sumber: Pengolahan data primer
Kurangnya filter terhadap debu dan sinar matahari langsung mengakibatkan ruang jalan segmen 1 ini menjadi ruang jalan yang tidak sehat
Tidak adanya filter udara seperti pohon pada trotoar
mengakibatkan pejalan
kaki menghirup udara yang tidak sehat
Tidak adanya peneduh pada pedestrian
mengakibatkan pejalan kaki terkena sinar
matarari langsung dan dapat mengakibatkan
penyakit kulit.
Tidak hanya orang dewasa anak-anak
juga melewati
lokasi segmen 1 ini, dan sama juga terkena sinar
matahari langsung, padahal anak-anak memiliki kulit
yang lebih rentan terkena penyakit dari pada orang
dewasa.
Pejalan kaki tetap melakukan aktivitas walaupun dengan
keadaan cuaca yang panas.
Universitas Sumatera Utara
93
untuk pemakainya, karena masih minimnya perlindungan terhadap kesehatan pengguna jalan. Padahal menurut Donald Appleyard 1981 Jalan yang sehat yaitu
jalan yang membuat penggunanya masih dapat menghirup udara yang bersih walaupun di tengah kota dan jalan mampu menjaga penggunanya dari penyakit
yang timbul dari jalan. Ruang jalan ini belum menjadi jalan yang sehat, padahal masyarakat
banyak melakukan aktivitas di jalan ini, lihat tabel perilaku berikut.
Tabel 4.10 Tabel perilaku pengguna jalan
Aktivitas pada percetakkan 40, dengan frekuensi yang terbesar adalah
4-7 kali seminggu 40, selama kurang dari 30 menit 57,50, dengan yang berjalan kaki 65. Kemudian untuk aktivitas berbelanja pada Jalan Jamin
Ginting 73, dengan frekuensi yang mendominasi yaitu 1-3 kali seminggu 57,53, selama 30-90 menit dengan jawaban 41,10. Kegiatan yang paling
mendominasi pada segmen 1 ini adalah menunggu angkutan umum di trotoar 75, dengan frekuensi yang mendominasi yaitu 4-7 kali seminggu 45,33,
dengan durasi yang paling tinggi 93,33 menjawab kurang dari 30 menit. Kemudian 100 yang menunggu angkutan umum di trotoar menjawab
30 30-90
90-150 150
menit menit
menit menit
Percetakan Jalan Jamin
Ginting 40
32.50 40.00
27.50 57.50
22.50 20.00
0.00 15.00
50.00 65.00
45.00 Salah satu
toko jalan Jamin
Ginting 73
57.53 16.44
41.10 35.62
41.10 20.55
2.74 4.11
39.73 34.25
21.92 A.
Trotoar 75
33.33 45.33
21.33 93.33
6.67 0.00
0.00 0.00
0.00 100.00
0.00 B.
Tepi jalan 68
26.47 39.71
17.65 97.06
1.47 0.00
0.00 0.00
0.00 100.00
0.00 3
Menunggu angkutan umum
1 Fotokopiprintc
etak foto 2
Belanja
Dengan menggunakan apa berkegiatan pada tempat itu?
1-3 kali 4-7 kali
Lainnya Mobil
Motor Jalan
Kaki Lain-nya
No Kegiatan
Tempat Frekuensi minggu
Durasi
Universitas Sumatera Utara
94
melakukan aktivitas tersebut dengan berjalan kaki. Untuk aktivitas menunggu angkutan umum di pinggir jalan 68, dengan frekuensi yang tertinggi 4-7 kali
seminggu 39,31, dan durasi yang tertinggi 97,06 kurang dari 30 menit, dan dengan berjalan kaki 100.
Dari hasil tabel di atas aktivitas dilakukan oleh mahasiswa dengan cara berjalan kaki memiliki persentase yang tinggi. Artinya setiap harinya pada segmen
1 ini ramai oleh kegiatan masyarakat baik yang berkendara, maupun yang berjalan kaki. Tetapi dengan kondisi jalan yang tidak sehat ini akan berdampak buruk bagi
kesehatan masyarakat, terutama kesehatan pernafasan dan kesehatan kulit. Seharusnya dengan jumlah pengguna jalan yang sangat banyak harus ada filter
yang bagus untuk melindungi penggunanya terutama pejalan kaki, karena pejalan kaki adalah pengguna jalan yang sangat rentan dari penyakit yang terdapat di
jalan, karena saat melakukan aktivitas tidak menggunakan pelindung tubuh seperti masker ataupun payung.
4.4.2. Segmen 2