Segmen 2 Analisa Jalan yang Livable dan Memiliki Lingkungan yang sehat

94 melakukan aktivitas tersebut dengan berjalan kaki. Untuk aktivitas menunggu angkutan umum di pinggir jalan 68, dengan frekuensi yang tertinggi 4-7 kali seminggu 39,31, dan durasi yang tertinggi 97,06 kurang dari 30 menit, dan dengan berjalan kaki 100. Dari hasil tabel di atas aktivitas dilakukan oleh mahasiswa dengan cara berjalan kaki memiliki persentase yang tinggi. Artinya setiap harinya pada segmen 1 ini ramai oleh kegiatan masyarakat baik yang berkendara, maupun yang berjalan kaki. Tetapi dengan kondisi jalan yang tidak sehat ini akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, terutama kesehatan pernafasan dan kesehatan kulit. Seharusnya dengan jumlah pengguna jalan yang sangat banyak harus ada filter yang bagus untuk melindungi penggunanya terutama pejalan kaki, karena pejalan kaki adalah pengguna jalan yang sangat rentan dari penyakit yang terdapat di jalan, karena saat melakukan aktivitas tidak menggunakan pelindung tubuh seperti masker ataupun payung.

4.4.2. Segmen 2

Donald Appleyard 1981 mengatakan bahwa jalan yang sehat adalah jalan yang memiliki udara yang sehat dan mampu melindungi penggunanya dari penyakit-penyakit yang terdapat di jalan. Hal yang berbeda terjadi pada segmen 2 ini. Karena pada segmen 2 ini dimana tang terjadi adalah kebalikannya. Kegiatan yang paling ramai terjadi justru di dekat lingkungan yang kotor yaitu Pasar Sore lihat peta perilaku segmen 2 Gambar 4.29 kemudian lihat gambar dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 95 Foto di atas terlihat bahwa banyaknya sampah yang berada di sekitar Pasar Sore. Seharusnya sampah tidak dibiarkan terbuka dan posisinya harusnya tidak berada di bahu jalan karena selain mengganggu arus kendaraan juga mengganggu kesehatan masyarakat yang berada disekitarnya, apalagi Pasar Sore adalah pusat kegiatan masyarakat pada segmen 2 ini. Donald Appleyard 1981 mengatakan bahwa salah satu karakter livable street adalah jalan memiliki lingkungan yang sehat. Namun hal ini tidak terjadi pada lokasi penelitian segmen 2 ini. Jalan yang sesuai dengan karakter livable street justru menjadi sepi dan sedikit orang yang ditemukan melakukan aktivitas lihat tabel perilaku segmen 2 gambar 4.29 dan lihat gambar 4.56. Gambar 4.54 Foto TPS yang tidak tertutup berada di depan kuburan Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti Gambar 4.55 Foto sampah PKL yang berada pada Pasar Sore. Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti Universitas Sumatera Utara 96 Gambar 4.56 Foto kondisi lingkungan yang teduh dan bersih pada segmen 2 Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti Pada titik yang ada di segmen 2 ini merupakan jalan yang sehat karena tidak ada sampah dan teduh oleh pohon, akan tetapi pada jalan ini sedikit ditemukan aktivitas. Pengguna jalan lebih memilih berjalan di tempat yang terdapat generator aktivitas seperi PKL dan Pasar Sore. Ruang jalan yang memiliki lingkungan yang sehat bukan saja harus bersih, tetapi juga harus terdapat banyak pohon yang berfungsi sebagai filter terhadap sinar matahari langsung dan polusi udara. Karena pohon dapat dijadikan sebagai peneduh dan penyaring debu dari asap kendaraan. Namun hal ini tidak terjadi pada segmen 2 karena pada segmen 2 ini pohon hanya dapat ditemukan dibeberapa tempat dan tidak sepanjang jalan segmen 2 lihat gambar 4.57. Universitas Sumatera Utara 97 Gambar 4.57 Posisi pohon segmen 2 Sumber: Pengolahan data primer Pada segmen 2 ini belum termasuk lingkungan yang sehat karena fisik jalan ini belum mampu melindungi pengguna jalan terhadap penyakit yang berada di jalan seperti penyakit pernafasan dan penyakit kulit. Karena kurangnya filter seperti membuat tanaman dan peneduh di jalan. Padahal jalan ini merupkan jalan yang sering dilewati oleh pengguna jalan pada segmen 2 lihat tabel 4.11. Pada segmen 2 ini masyarakat menunggu angkutan umum dengan kondisi panas dan terkena polusi udara. Pada foto ini terlihat pedestrian ini teduh dan dijadikan tempat bagi pejalan kaki unruk duduk sambil menunggu angkutan umum walaupun mereka masih bisa terkena polusi udara. Foto ini adalah Pasar sore, disekitar Pasar Sore sangat minim oleh pohon sehingga polusi udara dan paparan sinar matahari lebih berbahaya disini Pohon disini masih sangat minim, sehingga untuk pengguna jalan yang melakukan aktivitas terkena paparan sinar matahari dan terkena polusi. Universitas Sumatera Utara 98 Tabel 4.11 Tabel perilaku segmen 2 Dari tabel 4.11 diketahui bahwa 65 menjawab belanja ke Pasar Sore dengan frekuensi yang paling besar adalah 1-3 kali seminggu dan durasi yang paling tinggi yaitu kurang dari 30 menit 63,08, mereka melakukannya dengan jalan kaki 32,31. Kemudian tempat yang lain paling sering dikunjungi oleh responden untuk aktivitas berbelanja pada Jalan Jamin Ginting adalah Ruko 73 dengan frekuensi yang mendominasi yaitu 1-3 kali seminggu 57,53, selama 30-90 menit 41,10, dan dengan menggunakan motor 39,73. Kegiatan lain yang banyak dilakukan pada segmen 2 ini adalah menunggu angkutan umum di trotoar 75, dengan frekuensi 4-7 kali seminggu 45,33, dengan durasi yang paling tinggi 93,33 kurang dari 30 menit, kemudian 100 yang menunggu angkutan umum ditrotoar berjawab dengan berjalan kaki. Untuk aktivitas menunggu angkutan umum di pinggir jalan 68, dengan frekuensi yang tertinggi 4-7 kali seminggu 39,31, dan durasi yang tertinggi 97,06 kurang dari 30 menit, dan dengan berjalan kaki sebanyak 100. Kemudian aktivitas lain yang dilakukan pada segmen 2 ini adalah makan di rumah makan 41, dengan frekuensi 1-3 kali seminggu 39,02, kemudian dengan durasi selama kurang dari 30 menit 48,78, dengan menggunakan kendaraan bermotor 36,59. 30 30-90 90-150 150 menit menit menit menit Pasar Sore 65 52.31 40.00 7.69 63.08 33.85 46.15 10.77 7.69 30.77 32.31 29.23 Salah satu toko jalan Jamin Ginting 73 57.53 16.44 41.10 35.62 41.10 20.55 2.74 4.11 39.73 34.25 21.92 Trotoar 75 33.33 45.33 21.33 93.33 6.67 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00 Tepi jalan 68 26.47 39.71 17.65 97.06 1.47 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00 Rumah makan 41 39.02 21.95 39.02 48.78 17.07 17.07 0.00 21.95 36.59 26.83 14.63 Caffe 33 36.36 45.45 18.18 30.30 33.33 36.36 24.24 21.21 36.36 18.18 24.24 1 Belanja 2 Menunggu angkutan umum 3 Makan Dengan menggunakan apa berkegiatan pada tempat itu? 1-3 kali 4-7 kali Lainnya Mobil Motor Jalan Kaki Lain-nya No Kegiatan Tempat Frekuensi minggu Durasi Universitas Sumatera Utara 99 Dari tabel 4.11 maka diketahui kegiatan yang paling dominan pada segmen 2 yaitu berbelanja dan menunggu angkutan umum. Untuk berbelanja frekuensi yang paling tinggi sebesar 1-3 kali seminggu, dan menunggu angkutan umum yang paling tinggi persentasenya yaitu 4-7 kali seminggu, dengan durasi yang paling tinggi yaitu kurang dari 30 menit. Berbelanja dan menunggu angkutan umum responden menjawab lebih sering dengan berjalan kaki. Dari data berikut ini dapat kita lihat bahwa kegiatan pada segmen 2 ini termasuk dalam kategori kegiatan dengan intensitas yang tinggi. Tetapi sisi negatifnya adalah jika jalan ini dilalui setiap hari dengan durasi yang lama dan dengan polusi udara yang tinggi serta paparan sinar matahari langsung yang mengenai kulit, maka secara perlahan pengguna jalan akan mendapatkan penyakit pernafasan dan penyakit kulit. Jadi dapat disimpulkan bahwa segmen 2 ini belum termasuk ruang jalan yang memiliki lingkungan yang sehat.

4.4.3. Segmen 3