Kesimpulan Segmen 1 Analisa Jalan yang Memiliki Teritori yang ramah

122 untuk Pajus yang paling besar yaitu 1-3 kali seminggu 48 dan untuk Sumber memiliki frekuensi yang paling besar adalah 1-3 minggu 50,59. Dari penjelasan ini dapat diketahui aktivitas yang hidup pada segmen 3 terjadi sepanjang Sumber dan Pajus. Karena dua tempat ini memiliki jarak sekitar 500 m sehingga antara Pajus dan Sumber menjadi terhubung dan jalan ini menjadi hidup oleh aktivitas.

4.6.4. Kesimpulan

Donald Appleyard 1981 mengatakan bahwa salah satu karakter dari livable street adalah memiliki teritori yang ramah. Karakter teritori yang ramah pada lokasi penelitian ini dapat ditemukan bahkan rata-rata pada semua segmen. Tetapi hal yang unik terjadi pada lokasi penelitian ini karena walaupun jalan ini memiliki karakter teritori yang ramah tetapi karakter itu tidak menjadi indikator yang membuat jalan ini menjadi livable. Yang membuat jalan ini livable bukan karena memiliki teritori yang ramah akan tetapi karena tempat ini memiliki pusat- pusat kegiatan, seperi Simpang Jalan Dr. Mansyur, Pasar Sore, Pasar USU dan Sumber, keempat tempat ini terkoneksi secara berkelanjutan. 4.7. Analisa Jalan yang Hijau dan Menyenangkan Jalan yang hijau dan menyenangkan adalah jalan yang terdapat pohon, tanaman serta terdapat taman. Kemudian jalan juga dapat memenuhi keinginan masyarakat yang tinggal di perkotaaan, seperti terdapat pohon, rumput, bunga, dan fasilitas publik, jadi bukan sekedar menyediakan bentuk yang kaku dari kota Appleyard, D 1981. Jalan yang menjadi lokasi penelitian ini belum dapat Universitas Sumatera Utara 123 memenuhi kriteria, karena pada lokasi penelitian ini fasilitas perkotaan belum memadai dan belum layak.

4.7.1. Segmen 1

Jalan yang menyenangkan adalah jalan yang mampu menampung semua kegiatan pengguna jalan, sedangkan pada lokasi penelitian segmen 1 ini memiliki fasilitas publik yang sedikit. Universitas Sumatera Utara 124 Gambar 4.79 Peta fasilitas segmen 1 Sumber: Hasil olahan data primer Tong sampah hanya berbentuk keranjang, bentuk keranjang itu tidak ideal untuk tong sampah karena sampah bisa berserakan Posisi tanaman yang letaknya berada diatas pedestrian dan mengganggu aktivitas pejalan kaki, Bentuk tong sampah yang tidak ideal membuat sampah menjadi berserakkan dan posisinya yang berada diatas pedestrian dapat mengganggu pejalan kaki. Universitas Sumatera Utara 125 Bedasarkan teori karakter livable street yaitu jalan yang hijau dan menyenangkan adalah jalan yang terdapat pohon, tanaman serta terdapat taman. Kemudian jalan dapat memenuhi keinginan masyarakat yang tinggal di perkotaaan. Seperti terdapat pohon, rumput, bunga, dan fasilitas publik, jadi bukan sekedar menyediakan bentuk yang kaku dari kota Appleyard, D 1981. Dapat dilihat dari peta fasilitas segmen 1 bahwa lokasi penelitian ini belum memenuhi karakter tersebut, karena pada segmen ini memiliki fasilitas yang sedikit dan tidak layak, dan kondisi ini juga dirasakan oleh masyarakat lihat tabel 4.1. Tabel 4.18 Tabel persepsi masyarakat terhadap fasilitas Dari hasil kuisioner dapat diketahui bahwa responden memberi penilaian buruk terhadap fasilitas dengan nilai 2,32 dan 2,71. Artinya nilai ini dibawah rata- rata, dengan penilaian yang buruk terhadap fasilitas, maka ruang jalan ini menjadi ruang jalan yang tidak menyenangkan bagi penggunanya. Mayoritas responden berpendapat negatif tentang ruang jalan ini, dengan permasalahan yang berbeda- beda. Tetapi penilaian yang buruk tetap membuat masyarakat menggunakan jalan No Pertanyaan SBU BU C BA SBA Score 1 2 3 4 5 1 Fasilitas pada jalan ini, seperti lampu, tempat duduk, tong sampah, dll. 17 48 24 8 3 2.32 2 Posisi fasilitas pada jalan Jamin Ginting ini, berikan nilai anda. Apakah mengganggu anda dalam beraktifitas? Silahkan berikan nilai untuk itu. 13 23 46 16 2 2.71 SBU: Sangat Buruk BA : Baik BU : Buruk SBA: Sangat Baik C : Cukup Universitas Sumatera Utara 126 ini untuk beraktivitas yang dapat lihat dari peta perilaku gambar 4.18, gambar 4.80 dan 4.81. Gambar di atas dapat dilihat bahwa pejalan kaki tetap banyak melakukan aktivitas walaupun dengan fasilitas yang tidak layak. Aktivitas yang banyak dari pejalan kaki dapat dilihat dari tabel 4.19. Tabel 4.19 Tabel aktivitas masyarakat yang berjalan kaki di segmen 1 Dari tabel di atas ini dapat dilihat untuk aktivitas makan pada segmen 1, responden lebih banyak memilih menggunakan kendaraan bermotor dengan A. PKL 20 25.00 25.00 50.00 0.00 50.00 25.00 25.00 B. Rumah makan 41 39.02 21.95 39.02 21.95 36.59 26.83 14.63 C. Caffe 33 36.36 45.45 18.18 21.21 36.36 18.18 24.24 2 Fotokopiprin tcetak foto Percetakan Jalan Jamin Ginting 40 32.50 40.00 27.50 15.00 50.00 65.00 45.00 3 Belanja Salah satu toko jalan Jamin Ginting 73 57.53 16.44 41.10 4.11 39.73 34.25 21.92 A. Trotoar 75 33.33 45.33 21.33 0.00 0.00 100.00 0.00 B. Tepi jalan 68 26.47 39.71 17.65 0.00 0.00 100.00 0.00 4 Menunggu angkutan umum No Kegiatan 1-3 kali 4-7 kali Tempat Frekuensi Lainnya 1 Makan Dengan menggunakan apa berkegiatan pada tempat itu? Mobil Motor Jalan Kaki Lain-nya Gambar 4.80 Pejalan kaki yang terganggu aktivitasnya karena posisi tanaman Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti Gambar 4.81 Pejalan kaki yang terganggu aktivitasnya karena posisi tong sampah Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti Universitas Sumatera Utara 127 persentase menggunakan motor memiliki persentase yang lebih besar, sedangkan persentase pejalan kaki hanya sekitar 18-26,83, kemudian untuk aktivitas fotokopi 40 dan melakukan aktivitas dengan cara berjalan kaki 65 dengan frekuensi 4-7 kali seminggu 40. Aktivitas yang paling banyak pada segmen 1 ini adalah menunggu angkutan umum 75, dan 100 nya melakukan dengan cara berjalan kaki dengan frekuensi 45,33. Pada segmen 2 ini walaupun memiliki kondisi fisik fasilitas yang buruk dan juga pandangan masyarakat yang buruk terhadap ruang jalan, tetapi ruang jalan ini tetap hidup oleh aktivitas masyarakat dapat dilihat dari tabel aktivitas pejalan kaki pada segmen 1.

4.7.2. Segmen 2