proses perkembangan hidup klien, represifkuratif terhadap penyakit mental dan spiritual klien dengan merujuk kepada ahli psikiater, psikolog,dan sebagainya.
Pendekatan psikologis pada bimbingan dan konseling ialah pada bimbingan, yang dilakukan pada awal memasuki SMAMA, melibatkan orang tua dan guru, dan
bentuk bimbingan berupa pelatihan dengan materi pengembangan dinamika kelompok, berpikir kritis dan kreatif, sedangkan pada konseling; dapat dilakukan
kapan saja dengan bekerjasama dengan guru mata pelajaran, bila diperlukan kerjasama dengan pihak terkait.
Bila pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang bersifat pedagogis, psikologis, dan spiritual dapat berjalan dengan maka konselor akan lebih mudah
dalam memahami dari masing-masing individu. Ketiga sifat tersebut dapat membantu individu dalam mencapai tujuan hidupnya. Dalam melakukan
pelayanan tersebut tentu konselor tetap berkolaborasi dengan personel pelaksana yang lain.
5. Personil Bimbingan dan Konseling
Personel pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah segenap unsur yang terkait dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah dengan koordinator dan guru pembimbing konselor sebagai pelaksana utamanya. Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung
jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Berikut ini adalah tugas para personel bimbingan dan konseling menurut Supriatna 2011: 87:
a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah penanggung jawab kegiatan pendidikan di SekolahMadrasah secara menyeluruh, khususnya pelayanan bimbingan dan
konseling. Tugas kepala sekolah dan wakil kepala sekolah adalah : 1
mengoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan serta bimbingan dan konseling di
sekolah, 2
menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah,
3 memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan
konseling di sekolah, 4
melakukan supervise terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah,
5 menetapkan koordinator guru bimbingan dan konseling yang
bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru
bimbingan dan konseling,
6 membuat surat tugas guru bimbingan dan konseling dalam proses
bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan, 7
menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan ususlan angka kredit bagi guru pembimbing,
8 mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, 9
mengoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personil sekolah,
10 melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. b.
Koordinator Bimbingan dan Konseling
Koordinator bimbingan dsan konseling adalah salah satu konselor diantaranya, berperan sebagai pembantu kepala SekolahMadrasah bidang pelayanan
bimbingan dan konseling yang bertugas : 1
mengkoordinasikan konselor dalam : i
memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, ii
menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling, iii
melaksanakan program bimbingan dan konseling, iv
mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, v
mengadakan tindak lanjut,
2 mengusulkan kepada kepala sekolahmadrasah mengusahakan bagi
terpenuhinya tenaga, prasarana dan sarana, alat dan perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling,
3 mempertanggungjawab pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada kepala sekolahmadrasah, 4
berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh pengawas sekolahmadrasah bidang bimbingan dan konseling.
c. Konselor
Konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi strata satu S-1 program studi bimbingan dan konseling dan menyelesaikan Pendidikan Profesi
Konselor PPK. Sedangkan penerimapengguna pelayanan profesi bimbingan dan konseling dinamakan konseli. Konselor sebagai pelaksana utama, tenaga
inti dan ahli atau tenaga profesional, bertugas : 1
memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling, 2
merencanakan program bimbingan dan konseling bersama coordinator bimbingan dan konseling,
3 merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,
4 melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang
menjadi tangung jawabnya, 5
mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling,
6 menganalisis hasil evaluasi,
7 melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penelitian,
8 mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling,
9 mempertanggungjawabimbingan dan konselingan tugas dan kegiatan
kepada koordinator guru bimbingan dan konseling. d.
Guru Mata Pelajaan Sebagai pengampu mata pelajaran danatau praktikum, guru dalam pelayanan
bimbingan dan konseling memiliki peran sebagai berikut : 1
membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik,
2 melakukan kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling dalam
mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bimbingan dan konseling,
3 mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan bimbingan dan
konseling kepada guru bimbingan konseling,
4 mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling
program perbaikan dan program pengayaan, 5
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru bmbingan dan konseling,
6 membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta, 7
ikut serta dalam program layanan bimbingan dan konseling.
e. Wali Kelas
Sebagai pembina kelas, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas berperan :
1 Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling yang menjadi tanggung jawabnya, 2
membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk mengikuti
layanan bimbingan dan konseling, 3
memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling,
4 menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang
perlu diperhatikan secara khusus, 5
ikut serta dalam konferensi kasus f. Staf Administrasi
Staf administarsi memiliki peranan yang penting dalam memperlancar pelaksanaan program bimbingan dan konseling yaitu :
1 membantu guru pembimbing konselor dan koordinator bimbingan
dan konseling dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah,
2 membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan
bimbingan dan konseling, 3
membantu guru pembimbing dalam layanan bimbingan dan konseling.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pelaksana bimbingan dan konseling tidak hanya konselor tetapi terlibat juga di dalamnya mulai dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, koordinator
bimbingan dan konseling serta staf administrasi. Disini masing-masing personel dituntut untuk melakukan kerjasama dengan baik sehingga pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan lancar. Apabila ada salah satu dari personel tidak melakukan tugasnya maka akan terjadi kendala
dalam pelaksanaan. Sebagai contoh guru mata pelajaran wajib melaporkan kepada konselor tentang perkembangan belajar dari peserta didik yang diajarnya agar
konselor dapat mengikuti perkembangan dari masing-masing individu. Konselor sebagai pelaksana utama juga harus aktif dalam menggali informasi dari masing-
masing personel.
6. Komponen Program Bimbingan dan Konseling