1. pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan, 2.
pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan,
3. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, 4.
orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelas sekali bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah bertujuan untuk membantu penyelenggaraan pendidikan
sehingga hal tersebut dimungkinkan untuk tercapainya tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan tersebut di sekolah. Dengan adanya bidang-bidang
bimbingan maka akan mempermudah konselor dalam membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan menjadi individu yang mandiri.
4. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Untuk memenuhi fungsi dan tujuan bimbingan perlu dilaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan. Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan
sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan dan kegiatan tersebut perlu
terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah diuraikan di atas. Menurut Sukardi 2008: 60-70 layanan bimbingan dan konseling sebagai
berikut : a.
layanan orientasi, Layanan orientasi
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak yang lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik terutama orang tua
memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan baru. b.
layanan informasi, Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta
didik dan pihak- pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik terutama orang tua dalam menerima dan memahami
informasi seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-
hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. c.
layanan penempatan dan penyaluran, Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat misalnya penempatanpenyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler ekstrakurikuler sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi
pribadinya. d.
layanan bimbingan belajar, Layanan pembelajaran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan
dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
e. layanan konseling individual,
Layanan konseling perorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan guru pembimbingkonselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
f. layanan konseling kelompok, dan
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu terutama dari pembimbing konselor yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Menurut Prayitno dalam Sukardi, 2008: 65
pelayanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan pelayanan bimbingan.
g. layanan bimbingan kelompok.
Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dari uraian jenis-jenis layanan di atas maka setiap sekolah harus membuat
perencanaan program yang merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan dan konseling dengan memperhatikan kebutuhan atau
kondisi sekolah. Perencanaan itu berisi bidang layanan serta jenis layanan yang dialokasikan
menurut waktu,
pembagian tugas
para pelaksana
dan saranaprasarana untuk mendukung kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya jenis layanan di atas maka diharapkan dapat terlaksana terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik.
5. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling