juga akan rendah. Berdasarkan hasil perhitungan dan penjelasan tersebut, maka kemampuan membaca pemahaman siswa berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan mengapresiasi cerita pendek.
4.2.5 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat memberikan implikasi baik secara teoretis, praktis, dan pedagogis. Implikasi yang dimaksud
dijelaskan sebagai berikut. 4.2.5.1
Implikasi Teoretis Dalman 2014:87, membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif
membaca untuk memahami. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, pembaca diharapkan dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara
membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Melalui kegiatan membaca pemahaman, siswa akan mampu mengapresiasi suatu bacaan
dan menyampaikannya baik secara lisan maupun tulisan. Serta memberikan penilaianpujian terhadap kualitas sebuah karya melalui perasaan atau kepekaan
batin, pemikiran kritis, pemahaman, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.
Hasil penelitian secara teoretis membuktikan bahwa kemampuan membaca pemahaman berhubungan erat dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek.
Semakin tinggi kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Sebaliknya,
semakin rendah kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah pula kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Selanjutnya, hasil
penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek.
4.2.5.2 Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini, secara praktis dapat memberikan acuan kepada guru SD untuk mengembangkan kemampuan akademik siswa melalui pembelajaran
membaca dan sebagai bahan pertimbangan guru dalam memperhatikan kebutuhan siswa pada pembelajaran membaca. Selain itu, agar guru memiliki indikator yang
jelas berkaitan dengan peningkatan kemampuan membaca dan kemampuan apresiasi siswa.
4.2.5.3 Implikasi Pedagogis
Setelah mengetahui hubungan dan pengaruh kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek, secara pedagogis
implikasi dari penelitian ini adalah guru dapat mengatasi kesulitan siswa dalam kegiatan membaca dan memahami isi bacaan dengan membantu siswa
meningkatkan kemampuan membaca yang dimiliki siswa melalui kegiatan apresiasi karya sastra.
131
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD di Gugus Sultan
Agung Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati termasuk pada kategori baik yaitu dengan rata-rata 70.
2. Kemampuan mengapresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD di Gugus
Sultan Agung Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati termasuk pada kategori kurang yaitu dengan rata-rata 58.
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan membaca
pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa kelas V SD di Gugus Sultan Agung Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati yang
ditunjukkan dengan hasil perhitungan r
xy
= 0,828 dan r
tabel
dengan N = 60 adalah 0,254 pada taraf signifikan 0,05, sehingga r
xy
lebih besar dari r
hitung
. Hasil perhitungan menunjukkan r
xy
= 0,828 yaitu termasuk dalam kategori sangat kuat. Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan
kemampuan mengapresiasi cerita pendek bersifat positif atau searah, karena koefisien korelasi bernilai positif yaitu sebesar 0,828.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan membaca pemahaman
terhadap kemampuan mengapresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD di Gugus Sultan Agung Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati yang