KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

Sesuai dengan tujuan membaca pemahaman yaitu untuk memperoleh pemahaman atau informasi dari suatu bacaan secara menyeluruh agar pembaca mampu menghubungkan informasi lama dengan informasi yang baru diketahuinya, maka membaca pemahaman dapat membantu siswa dalam kegiatan apresiasi cerita pendek. Karena melalui membaca pemahaman, siswa akan mendapatkan pengetahuan yang mendalam dan menyeluruh dari suatu bacaan. Jadi siswa akan mudah menentukan dan memahami unsur pembangun cerita pendek yang dibacanya, serta siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara langsung kemampuan membaca pemahaman akan mempengaruhi kemampuan mengapresiasi unsur-unsur pembangun cerita pendek. Jadi apabila siswa mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang tinggi maka kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa akan tinggi. Sebaliknya jika siswa mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang rendah maka kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa juga akan rendah. Kedua kemampuan ini akan saling mempengaruhi satu sama lain dalam kegiatan membaca.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek, didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Abbas Pourhosein tahun 2011 dengan judul “The Relationship between L2 Reading Comprehension and Schema Theory: A Matter of T ext Familiarity”. Untuk mengetahui pengaruh dalam kemampuan membaca ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 125 subjek. Sebagian subjek membaca dua teks cerita yang tidak diadaptasi dari bahasa Inggris, sebuah cerita rakyat bahasa Iran, dan sebuah cerita rakyat Amerika. Sedangkan sebagian subjek yang lain membaca beberapa cerita yang diadaptasi dari Amerika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih mudah mempelajari teks bacaan yang sesuai dengan budaya dan kebiasaannya jika dibandingkan dengan teks bacaan yang lain. Jadi siswa lebih tertarik untuk mempelajari bacaan yang menggunakan bahasa pertama L1 daripada bahasa kedua L2. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Omid Pourkalhor tahun 2013 dengan judul “Teaching Reading Comprehension Through Short Stories in Advance Classes”. Semua subjek belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing, usia mereka antara 18-24 tahun yang terbagi menjadi dua grup siswa yaitu grup A dan grup B berdasarkan level usia. Pada kegiatan Pre-Test, penelitian pada kelas kontrol menggunakan desain membaca pelajaran dengan materi dari buku bacaan, internet, majalah, dan lain-lain. Sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan cerita pendek. Saat kegiatan Post-Test terdiri dari lima seleksi membaca dari perbedaan buku TOEFL. Sehingga dalam penelitian ini ditemukan alasan yang signifikan dalam mempelajari cerita pendek dalam kelas kemampuan membaca bahasa Iran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurdia Artu tahun 2013 dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review SQ3R”. Hasil penelitiannya pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 66,13 dengan ketuntasan belajar mencapai 50, siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 72,27 dengan ketuntasan belajar mencapai 63,63, dan siklus III nilai rata-rata kelas mencapai 77,95 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,36. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan strategi SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Pembina Liang yang dilihat dari hasil tes kemampuan membaca pemahaman setiap siklusnya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Idah Faridah Laily tahun 2014 dengan judul “Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Memahami Soal Cerita Matematika Sekolah Dasar”. Berdasarkan hasil penelitiannya, kemampuan memahami isi bacaan dengan belajar matematika merupakan salah satu faktor yang menentukan optimal tidaknya hasil belajar matematika yang diperoleh. Apabila siswa mempunyai kemampuan memahami isi bacaan dengan baik, maka siswa dapat menyelesaikan soal, siswa akan paham dengan apa ditanyakan oleh soal dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan model matematika yang siswa ketahui sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Dari penjelasan tersebut, maka jelas bahwa pembelajaran memerlukan pemahaman agar pembelajaran lebih bermakna bagi siswa sehingga dapat diaplikasikan oleh siswa sehingga tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Auzar tahun 2013 dengan judul “Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Memahami Bahasa Soal Hitungan Cerita Matematika Murid-Murid Kelas 5 SD 006 Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang kuat atau signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan memahami bahasa soal hitungan cerita matematika dengan nilai r = 0,726. Kemampuan membaca pemahaman murid-murid kelas 5 SD 006 Tampan, Pekanbaru digolongkan sedang, yaitu 7,19. Kemampuan memahami bahasa soal hitungan cerita matematika murid-murid kelas 5 SD 006 Tampan, Pekanbaru digolongkan rendah, yaitu 4,79. Serta terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan memahami bahasa soal hitungan cerita matematika, tetapi tidak ada pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap kemampuan memahami bahasa soal hitungan cerita matematika. Penelitian lain yang dilakukan oleh Imam Agus Basuki tahun 2011 dengan judul “Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Berdasarkan Tes In ternasional dan Tes Lokal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD berada pada tahap sangat rendah. Siswa hanya menguasai 30 bahan bacaan. Berdasarkan hasil tes lokal berkorelasi secara signifikan dengan skor kemampuan memahami keseluruhan bacaan berdasarkan hasil tes internasional dengan tingkat korelasi yang sangat tinggi 0,907. Skor kemampuan memahami bacaan informasi berdasarkan hasil tes lokal berkorelasi secara signifikan dengan skor kemampuan memahami bacaan informasi berdasarkan hasil tes internasional dengan tingkat korelasi yang tinggi 0,780. Skor kemampuan memahami bacaan sastra berdasarkan hasil tes lokal juga berkorelasi secara signifikan dengan skor kemampuan memahami bacaan sastra berdasarkan hasil tes internasional dengan tingkat korelasi yang sangat tinggi 0,826. Jadi, hasil tes PIRLS yang menunjukkan kondisi lemahnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD merupakan kondisi senyatanya, bukan karena tes yang digunakan berlatar bukan keindonesiaan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Samirun tahun 2013 dengan judul “Korelasi Penguasan Kosa Kata dan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi”. Berdasarkan analisis data diperoleh, hasil data nilai R = 0,546; R² = 0,298; F = 8,819, F kritis tabel = 4,21, nilai tersebut signifikan pada taraf 0,05. Hasil ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo Ngawi Tahun 20122013. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Maka dari itu, peneliti menggunakan penelitian tersebut sebagai acuan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemampuan Membaca Pemahaman terhadap Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek Siswa Kelas V SD di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati”.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA SISWA KELAS V SDN GUGUS KI HAJAR DEWANTORO TUGU KOTA SEMARANG

0 23 248

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN SIKAP BAHASA DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

0 5 126

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DI SMA GLOBAL PRIMA MEDAN.

0 4 31

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS NARASI PADA SISWA KELAS V SD N 01 KARANGPANDAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS NARASI PADA SISWA KELAS V SD N 01 KARANGPANDAN KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010-2011.

0 1 14

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008.

0 2 9

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008.

0 3 80

Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Metode PAKEM Siswa Kelas V SDN Suwaduk 1 Wedarijaksa Pati.

0 0 118

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

PENGARUH MODEL MEMBACA TOTAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V B SD NEGERI 1 SUMBERAGUNG JETIS KABUPATEN BANTUL.

28 107 196

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14