2.1.6 Pengaruh Kemampuan Membaca Pemahaman terhadap Kemampuan
Mengapresiasi Cerita Pendek
Kemampuan apresiasi sastra bagi siswa sekolah dasar sangat penting untuk diajarkan dalam pendidikan formal. Manfaat dari apresiasi sastra adalah dapat
melatih siswa mengembangkan tingkat imajinasi, menambah wawasan dan memberi pengetahuan baru sehingga siswa sadar dengan kehidupan sekelilingnya,
serta dapat membantu siswa menyelesaikan atau meringankan masalah yang dihadapinya. Selain itu, pelajaran sastra di sekolah akan mengarahkan siswa
menjadi orang yang menggemari karya sastra sehingga dapat menyerap nilai-nilai terutama nilai moral yang terkandung dalam karya sastra. Jadi untuk melakukan
kegiatan apresiasi sastra khususnya cerita pendek, siswa harus memahami dan menguasai unsur-unsur pembangun pada cerita pendek tersebut. Kegiatan
apresiasi memerlukan tingkat pemahaman yang menyeluruh dalam membaca karena pembaca harus teliti dalam memahami setiap kalimatnya.
Membaca pemahaman merupakan salah satu bagian dari pengajaran membaca yang sangat penting. Jika diselenggarakan dengan baik, pengajaran ini
akan memberikan dampak positif terhadap keberhasilan belajar siswa pada masa mendatang. Nurgiyantoro 2014: 369, membaca pemahaman tampaknya yang
paling penting dan harus mendapat perhatian khusus. Kompetensi pemahaman terhadap berbagai teks yang dibaca tidak akan diperoleh secara mudah tanpa ada
usaha untuk meraihnya. Kompetensi membaca pemahaman yang baik diperlukan dan menjadi prasyarat untuk dapat membaca dan memahami berbagai literatur
kompetensi dan mata pelajaran yang lain.
Sesuai dengan tujuan membaca pemahaman yaitu untuk memperoleh pemahaman atau informasi dari suatu bacaan secara menyeluruh agar pembaca
mampu menghubungkan informasi lama dengan informasi yang baru diketahuinya, maka membaca pemahaman dapat membantu siswa dalam kegiatan
apresiasi cerita pendek. Karena melalui membaca pemahaman, siswa akan mendapatkan pengetahuan yang mendalam dan menyeluruh dari suatu bacaan.
Jadi siswa akan mudah menentukan dan memahami unsur pembangun cerita pendek yang dibacanya, serta siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Secara langsung kemampuan membaca pemahaman akan mempengaruhi
kemampuan mengapresiasi unsur-unsur pembangun cerita pendek. Jadi apabila siswa mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang tinggi maka
kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa akan tinggi. Sebaliknya jika siswa mempunyai kemampuan membaca pemahaman yang rendah maka kemampuan
mengapresiasi cerita pendek siswa juga akan rendah. Kedua kemampuan ini akan saling mempengaruhi satu sama lain dalam kegiatan membaca.
2.2 KAJIAN EMPIRIS