23
standar XOS dengan konsentrasi 0.1 dengan volume akhir 1 ml yang akan diinjeksikan ke dalam HPLC.
Injeksi ke HPLC Kondisi HPLC saat injeksi sampel dan standar adalah detektor indeks refraksi, sempel
diinjeksikan sebanyak 20 μl, kolom Aminex HPX-87-H, fase gerak H
2
SO
4
0.005 M, kecepatan aliran 0.60 ml per menit, dan suhu kolom 65
o
C. Konsentarasi XOS dalam sempel dihitung dengan persamaan 1.11.
Konsentrasi XOS = x FP 1.11
Keterangan : FP
= Faktor pengencran Std
= Standar
3. 5 RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL faktorial dengan dua perlakuan yaitu penggunaan jenis pembentuk gel atau perbandingan
pembentuk gel kode: R dan konsentrasi XOS yang ditambahkan kode: M. Perlakuan dalam penggunaan jenis pembentuk gel atau perbandingan pembentuk gel adalah sebagai berikut 100
konjak, 100 karagenan, karagenan dan konjak 1:1, karagenan dan konjak 2:1, karagenan dan konjak 3:1 sedangkan perlakuan untuk konsentrasi XOS yang ditambahkan yaitu 3, 4, dan
5. Masing-masing perlakuan dilakukan dua kali ulangan. Berdasarkan matriks pengujian Tabel 6
terlihat bahwa terdapat lima belas kombinasi formulasi yang harus dibuat baik untuk ulangan pertama maupun ulangan kedua.
Model umum rancangan percobaan: Y
ijk
= μ + S
i
+ P
j
+ SP
ij
+ ε
ijk
Keterangan: Y
ijk
= nilai pengamatan pada perlakuan rasio karagenan dan konjak serta konsentrasi XOS yang digunakan taraf ke-k
μ = nilai rataan umum
S
i
= pengaruh perlakuan rasio karagenan dan konjak taraf ke-i P
j
= pengaruh perlakuan konsentrasi XOS yang ditambahkan taraf ke-j SP
ij
= interaksi pengaruh rasio t karagenan dan konjak serta konsentrasi XOS yang digunakan tarak ke-j
ε
ijk
= galat percobaan i
= rasio karagenan dan konjak j
= konsentrasi XOS k
= ulangan I dan ulangan II
Tabel 6. Matriks pengujian penelitian
Konsentrasi XOS
Rasio karagenan dan glukomannan
R1 R2 R3 R4
R5 M1
M1R1 M1R2 M1R3 M1R4
M1R5 M2
M2R1 M2R2 M2R3 M2R4
M2R5 M3
M3R1 M3R2 M3R3 M3R4
M3R5
24
Data pengujian tekstur dan organoleptik dianalisis statistik dengan menggunakan software SPSS 20. Data pengujian tekstur dianalisis menggunakan ANOVA untuk mengetahui adanya
perbedaan nyata antara permen jelly prebiotik dengan premen jelly komersial. Bila terbukti ada perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Dunnett’s multiple comparison test.
Sementara untuk data pengujian sensori dinalisis dengan menggunkan ANOVA untuk mengerahui perbedaan nyata antar sampel yang diuji dalam uji organoleptik. Bila terbukti ada perbedaan nyata
maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan yang menjaga agar alpha risk tetap maksimum 5.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PEMILIHAN FORMULA