III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 hingga Mei 2012. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika, BPPT Serpong untuk
pembuatan permen jelly, analisis proksimat, dan kadar XOS; Laboratorium Rekayasa Pangan ITP IPB untuk analisis tekstur permen jelly; dan Laboratorium Evaluasi Sensori Seafast IPB untuk
analisis organoleptik.
3.2 BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kappa karagenan, konjak, xilo-oligosakarida, gula pasir, sirup glukosa, air mineral, flavor, pewarna makanan, dan asam
sitrat. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis antara lain permen jelly prebiotik, permen jelly komersial, selenium dioxide, H
2
SO
4
, NaOH, K
2
SO
4
, CuSO
4
.5H
2
O, HCl, metilen red, bromocresol green, etanol 95, H
3
BO
3
, heksana, miliqu water, etanol 80, standar xilo-oligosakarida, dan aquades.
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan permen jelly prebiotik antara lain panci, kompor gas, oven, sodet, termometer, timbangan, gelas ukur, cup plastik, sendok stainless steel, loyang,
pisau, plastik PP. Alat-alat yang digunakan untuk analisis adalah alat-alat gelas gelas piala, gelas ukur, labu takar, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, pipet mikro, texture analyzer, cawan
porselen, labu lemak, penangas, statip, water bath, kertas saring whatman no 4, evaporator, sentrifuse, milipore 0.2µm, kolom Aminex HPX 57-H, dan alat HPLC.
3.3 METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Tahap Penelitian Pendahuluan
Pada tahap ini, dilakukan formulasi awal permen jelly prebiotik dan pemilihan formulasi yang akan digunakan. Formulasi awal diperlukan karena permen jelly prebiotik ini tergolong
produk baru dengan adanya penambahan xilo-oligosakarida dan tidak ada perbandingan pasti untuk bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan permen jelly dari penelitian sebelumnya.
Formulasi awal dilakukan dengan tetap memperhatikan variabel yang telah ditetapkan dan proses
pembutan mengacu pada Subaryono dan Utomo 2006 yang dapat dilihat pada Gambar 14.
Penentuan proporsi bahan baku seperti gula pasir, glukosa, dan pembentuk gel karagenan, konjak, dan campuran konjak karagenan mengacu pada hasil penelitian sebelumnya. Proporsi
xilo-oligosakarida ditentukan dari perhitungan asupan xilo-oligosakarida yang memberikan dampak bagi tubuh. Komposisi bahan yang divariasikan dalam penelitian ini adalah perbandingan
campuran karagenan dan konjak sebagai pembentuk gel dan untuk konsentrasi xilo-oligosakarida yang ditambahkan.
Setiap formulasi yang dibuat, diseleksi melalui uji sineresis sehingga diperoleh formulasi tanpa sineresis atau sineresis terkecil dengan tetap memperhatikan bentuk dan teksturnya. Bila
formula terpilih merupakan formula yang masih mengalami sineresis, maka dilakukan uji coba bahan pelapis yang dapat mencegah terjadinya sineresis. Uji coba bahan pelapis menggunakan 2
bahan pelapis yaitu gula pasir dan campuran tepung tapioka dan tepung gula dengan perbandingan
18
1:1Kemenristek 2010. Bahan pelapis diaplikasikan dengan cara mengguling-gulingkan permen jelly sambil ditekan-tekan dalam wadah berisi gula pasir.
Gambar 14. Diagram alir proses pembuatan permen jelly prebiotik
3.3.2 Tahap Penelitian Utama
Tahap ini terdiri atas pembuatan permen jelly sesuai formula terpilih, analisis tekstur, analisis organoleptik, dan analisis produk akhir yang terdiri atas analisis proksimat dan analisis
kadar XOS. Pembuatan permen jelly akan mengacu pada formulsi yang terpilih dari penelitian Pewarna
0.001
Pelapisan dengan gula pasir 0.1 Permen Jelly
prebiotik Air, sukrosa,
glukosa
Pencampuran hingga larut
Pemasakan sambil diaduk pada T=80°C, t= 5 menit
Pengeringan dengan oven pada T=55°C, t=24 jam
Penurunan suhu hingga 40°C konjakkappa
karagenancampuran konjak dan kappa karegenan
Pencampuran hingga homogen
Pencetakkan dangan ketebalan 1.5 cm dan pendinginan di suhu
ruang Asam sitrat
0.2
Pemotongan ukuran 2cm x 2cm x1.5cm
Flavor 0.1
XOS
19
pendahuluan disesuaikan dengan variabel yang diteliti yaitu rasio konjak dan karagenan serta konsentrasi XOS. Pada tahap ini akan dihasilkan lima belas permen jelly berbeda variabel.
Kelima belas permen jelly berbeda rasio karagenan dan konjak serta konsentrasi XOS ini akan dianalisis sifat fisiknya meliputi kekerasan hardness, kelengketan stickiness, dan
elastisitas elasticity Bersamaan dengan analisis tersebut dilakukan analisis yang sama pada permen jelly komersial yang akan dijadikan acuan dalam pemilihan formula yang akan diuji lebih
lanjut. Setelah analisis fisik selesai, penelitian dilanjutkan dengan pemilihan tiga formulasi terbaik untuk dianalisis organoleptik Formulasi terbaik adalah formulasi yang memiliki karakteristik
tekstur mirip dengan produk komersial. Satu formula permen jelly yang paling disukai pada uji organoleptik kemudian dianalisis proksimat dan kadar xilo-oligosakarida.
3.4 Analisis Produk Permen Jelly